Tabel 54. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Pekerjaan Tentang Pesan Pada Iklan “Penurunan Harga BBM 3x”
Pekerjaan Setuju
Tdk Setuju Jlh
Mahasiswa 3
3.03 17
17.17 20
20.20 PNS
11 11.11
13 13.13
24 24.24
Wiraswasta 7
7.07 10
10.10 17
17.17 Pegawai Swasta
9 9.09
11 11.11
20 20.20
Pemuka Agama 10
10.10 8
8.08 18
18.18
Total 40
40.40 59
59.60 99
100
Sumber : Kuesioner 2009 Tabel 55. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Agama Tentang Pesan Pada Iklan
“Penurunan Harga BBM 3x”
Agama Setuju
Tdk Setuju Jlh
Islam 21
21.21 27
27.27 48
48.48 Protestan
13 13.13
25 25.25
38 38.38
Katholik 4
4.04 4
4.04 8
8.08 Budha
1 1.01
1 1.01
2 2.02
Hindu 1
1.01 2
2.02 3
3.03
Total 40
40.40 59
59.60 99
100
Sumber : Kuesioner 2009 Tabel 56. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Tingkat Pendidikan Tentang Pesan
Pada Iklan “Penurunan Harga BBM 3x”
Pendidikan Setuju
Tdk Setuju Jlh
SLTA 11
11.11 4
4.04 15
15.15 D3
14 14.14
8 8.08
22 22.22
S1 10
10.10 30
30.30 40
40.40 S2
5 5.05
17 17.17
22 22.22
Total 40
40.40 59
59.60 99
100
Sumber : Kuesioner 2009
Pesan yang disampaikan SBY lewat iklan ini memang memicu kontroversi. Hal itu ditunjukkan dengan kecilnya jarak antara jumlah yang setuju
dengan pesan yang ada dalam iklan tersebut dengan yang menolaknya. 40.40 responden mengamini apa yang dikatakan SBY sebagai sebuah prestasi, karena
menurut mereka memang baru saat kepemimpinan SBY lah pernah terjadi penurunan harga minyak dan itu terjadi hingga 3x. Namun pada umumnya
Universitas Sumatera Utara
59.60 responden menyatakan tidak setuju dengan isi pesan pada iklan tersebut, khususnya responden yang berprofesi sebagai mahasiswa dan responden yang
berlatarbelakang pendidikan strata-1 menyatakan tidak setuju dengan pesan yang ada pada iklan tersebut. Menurut mereka penurunan tersebut adalah hal yang
kondisional yang pasti terjadi meski bukan SBY presidennya karena hal tersebut merupakan bagian dari mekanisme pasar. Ditambahkan lagi oleh responden,
seolah-olah ada upaya merekayasa turunnya harga BBM ini sebagai prestasi pemerintah. Hal itu dibuktikan responden dengan alasan bahwa seharusnya
pemerintah pada waktu itu bisa saja menurunkan langsung harga hanya dalam satu kali untuk nominal yang sama. Namun pemerintah lebih memilih untuk
menurunkan secara bertahap dengan pembenaran untuk menjaga stabilitas kas negara.
3.2.2.1.4. Kebijakan “Bantuan Langsung Tunai”
Disamping isu penurunan harga bahan bakar minyak, salah satu isu yang diangkat SBY dalam iklan politiknya pada proses kampanye pilpres 2009 adalah
isu pembagian Bantuan Langsung Tunai BLT. Banyak kalangan menyatakan bahwa BLT merupakan salah satu strategi terbaik untuk mencitrakan bahwa SBY
merupakan sosok yang peduli pada nasib rakyat kecil. Isu ini pula yang bagi sebagian orang dimanfaatkan SBY untuk mengantarkannya ke kursi kekuasaan.
Namun kebijakan ini juga menjadi kontroversi yang panjang baik di tingkat elit maupun di tingkat akar rumput. Berikut merupakan tanggapan responden terhadap
kebijakan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 57. Tanggapan Responden Tentang Kebijakan Bantuan Langsung Tunai Tanggapan
Jumlah
Setuju 34
34.34 Tidak Setuju
65 65.66
Total 99
100 Sumber : Kuesioner 2009
Tabel 58. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Jenis Kelamin Tentang Kebijakan Bantuan Langsung Tunai
Tanggapan L
P Jumlah
Setuju 12
12.12 22
22.22 34
34.34 Tidak Setuju
35 35.35
30 30.30
65 65.66
Total 47
47.47 52