Tabel 64. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Pekerjaan Tentang Setuju atau Tidaknya Respoden Dengan Klaim Perbaikan Ekonomi Pada Masa Pemerintahan SBY
Pekerjaan Setuju
Tdk Setuju Jlh
Mahasiswa 5
5.05 15
15.15 20
20.20 PNS
17 17.17
7 7.07
24 24.24
Wiraswasta 3
3.03 14
14.14 17
17.17 Pegawai Swasta
9 9.09
11 11.11
20 20.20
Pemuka Agama 13
13.13 5
5.05 18
18.18
Total 47
47.47 52
52.52 99
100
Sumber : Kuesioner 2009 Tabel 65. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Agama Tentang Setuju atau Tidaknya
Respoden Dengan Klaim Perbaikan Ekonomi Pada Masa Pemerintahan SBY
Agama Setuju
Tdk Setuju Jlh
Islam 21
21.21 27
27.27 48
48.48 Protestan
21 21.21
17 17.17
38 38.38
Katholik 3
3.03 5
5.05 8
8.08 Budha
1 1.01
1 1.01
2 2.02
Hindu 1
1.01 2
2.02 3
3.03
Total 47
47.47 52
52.52 99
100
Sumber : Kuesioner 2009 Tabel 66. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Tingkat Pendidikan Tentang Setuju
atau Tidaknya Respoden Dengan Klaim Perbaikan Ekonomi Pada Masa Pemerintahan SBY
Pendidikan Setuju
Tdk Setuju Jlh
SLTA 12
12.12 3
3.03 15
15.15 D3
12 12.12
10 10.10
22 22.22
S1 13
13.13 27
27.27 40
40.40 S2
10 10.10
12 12.12
22 22.22
Total 47
47.47 52
52.52 99
100
Sumber : Kuesioner 2009
Pendapat responden bermacam-macam jika menyoal tentang perbaikan ekonomi. Mahasiswa yang merasakan mahalnya pendidikan serta para
wirausahawan yang sebagian besar adalah pedagang beserta responden lainnya yang berjumlah sekitar 52.53 menyatakan bahwa perbaikan ekonomi yang
dilakukan cenderung semu karena tidak pada sektor-sektor yang berhubungan dengan ekonomi rakyat kebanyakan mikro. Pembangunan ekonomi lebih kepada
sektor-sektor makro yang tidak secara langsung berhubungan dengan keadaan
Universitas Sumatera Utara
ekonomi masyarakat. Responden menambahkan jika Indonesia bisa bertahan dari kondisi ekonomi global yang carut marut bukanlah karena dibangunnya
infrastruktur fundamental ekonomi yang kuat oleh pemerintah, melainkan karena tendensi pasar yang berpindah ke negara-negara berkembang yang cenderung
lebih bisa bertahan karena belum sepenuhnya terbelenggu oleh kapital besar yang terjebak pada krisis keuangan global tersebut. Sementara responden yang
cenderung lebih mapan dan menyatakan setuju dengan klaim tersebut 47.47 berpendapat bahwa memang terjadi perbaikan ekonomi. Mereka beranggapan
bahwa pemerintah berhasil menciptakan ketahanan ekonomi nasional dengan mengembangkan sektor agraris yang menjadi andalan Indonesia. Disamping itu
menurut mereka, naiknya angka pendapatan perkapita masyarakat Indonesia selama masa kepemimpinan SBY merupakan indikator lainnya.
3.2.2.1.6. Isu “Pemberantasan Korupsi”
Perang melawan korupsi merupakan salah satu agenda penting yang dikemukakan SBY pada kampanye pilpres 2009. Hal itu dibuktikan SBY dengan
“memaksa” para pembantu dan juga keluarganya untuk mengikuti hal tersebut pada periode sebelumnya. Yang paling fenomenal adalah pemecatan beberapa
menteri karena terindikasi korup dan juga besan SBY sendiri. Isu pemberantasan korupsi juga tak lepas dalam iklan-iklan politik SBY sepanjang masa kampanye
pilpres 2009. Menarik untuk melihat pendapat publik tentang hal tersebut karena disamping persoalan dalam pembentukan persepsi publik tentang SBY, kasus ini
juga masuk pada ranah kognisi publik tentang arti sebuah pemerintahan. Berikut
Universitas Sumatera Utara
merupakan data yang diperoleh dari para responden tentang klaim keberhasilan pemerintah SBY dalam pemberantasan korupsi.
Tabel 67. Tanggapan Responden Tentang Setuju atau Tidaknya Responden Dengan Klaim Keberhasilan Pemberantasan Korupsi
Tanggapan Jumlah
Setuju 73
73.74 Tidak Setuju
26 26.26
Total 99
100 Sumber : Kuesioner 2009
Tabel 68. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Jenis Kelamin Tentang Setuju atau Tidaknya Responden Dengan Klaim Keberhasilan Pemberantasan Korupsi
Tanggapan L
P Jumlah
Setuju 25
25.25 48
48.48 73
73.74 Tidak Setuju
22 22.22
4 4.04
26 26.26
Total 47
47.47 52