Penurunan tarif PPh Bagi WPDN berbentuk Perseroan Terbuka

R.1. Penurunan tarif PPh Bagi WPDN berbentuk Perseroan Terbuka

I. DASAR HUKUM

A. Pasal 17 ayat (2b) UU Nomor 36 TAHUN 2008 (berlaku sejak 1 Januari 2009) tentang

perubahan keempat atas UU Nomor 7 TAHUN 1983 tentang Pajak Penghasilan

B. PP 56 TAHUN 2015 (berlaku sejak 14 Agustus 2015) tentang perubahan atas PP 77 TAHUN 2013 (berlaku sejak Tahun Pajak 2013) tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka ▪ PP ini mengubah ketentuan Pasal 2 PP 77 TAHUN 2013 dan mencabut ketentuan Pasal

6 PP 77 TAHUN 2013

C. PMK- 238/PMK.03/2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan dan Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif Bagi Wajib Pajak Badan Dalam negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka

II. SURAT EDARAN TERKAIT o SE-42/PJ/2009 tentang penyampaian dan penegasan atas pelaksanaan PMK-238/PMK.03/2008

tentang tata cara pelaksanaan dan pengawasan pemberian penurunan tarif bagi WP Badan DN yang berbentuk PT

III.

ISI Pasal 17 ayat (2b) UU Nomor 36 TAHUN 2008

o Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang paling sedikit 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan

memenuhi persyaratan tertentu lainnya dapat memperoleh tarif sebesar 5% lebih rendah daripada tarif sebagaimana dimaksud pada Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

▪ Perseroan Terbuka adalah Perseroan Publik atau Perseroan yang melakukan penawaran umum saham, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di

bidang pasar modal. (Pasal 1 angka 2 PP 77 TAHUN 2013 )

IV. KRITERIA WP YANG DAPAT MEMPEROLEH PENURUNAN TARIF o Penurunan tarif PPh diberikan kepada WP badan DN yang berbentuk Perseroan Terbuka setelah

memenuhi persyaratan: (Pasal 2 ayat (2) PP 56 TAHUN 2015)

a. Paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah keseluruhan saham yang disetor dicatat untuk diperdagangkan di bursa efek di Indonesia.

b. Saham sebagaimana dimaksud dalam huruf a harus dimiliki oleh paling sedikit 300 Pihak;

c. masing-masing Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf b hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang ditempatkan dan disetor penuh; dan

d. ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c harus dipenuhi dalam waktu paling singkat 183 (seratus delapan puluh tiga) hari kalender dalam jangka waktu 1 (satu) Tahun Pajak.

o Dalam hal ketentuan persayaratan penurunan tarif tidak terpenuhi, PPh terutang dihitung berdasarkan tarif PPh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2a) UU PPh. (Pasal 3 PP 77

TAHUN 2013) o Untuk Contoh kondisi Wajib Pajak yang memenuhi dan tidak memenuhi kriteria untuk memperoleh penurunan tarif PPh KLIK DISINI LAMPIRAN II PMK-238/PMK.03/2008

V. KEWAJIBAN WPDN YANG BISA MEMPEROLEH PENURUNAN TARIF (Pasal 4 PMK- 238/PMK.03/2008) o Wajib Pajak harus melampirkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh WP Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6 sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait.

▪ Surat keterangan ini dibuat untuk setiap tahun pajak dengan mencantumkan nama Wajib Pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak, Tahun Pajak serta menyatakan bahwa dalam waktu

paling singkat 6 (enam) bulan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.

1. Saham Wajib Pajak dimiliki oleh publik paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari keseluruhan saham yang disetor; dan

2. Saham Wajib Pajak yang dimiliki oleh publik dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) pihak dan masing-masing pihak hanya memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang disetor.

VI. KEWAJIBAN BAGI BAPEPAM-LK (Pasal 5 PMK-238/PMK.03/2008)

o Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan menyampaikan daftar Wajib Pajak yang memenuhi kriteria untuk dapat memperoleh penurunan tarif PPh kepada Direktur Jenderal Pajak, dengan menggunakan format Lampiran I PMK-238/PMK.03/2008 .

▪ Daftar Wajib Pajak ini disampaikan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan kepada Direktur Jenderal Pajak paling lama setiap akhir bulan setelah berakhirnya tahun pajak yang bersangkutan, kecuali untuk penyampaian

Daftar Wajib Pajak untuk tahun pajak 2008, penyampaian dapat dilakukan paling lama pada tanggal 15 Maret 2009.

VII.

KETENTUAN TERKAIT PPH PASAL 25 WP BADAN DN YANG MEMPEROLEH PENURUNAN TARIF

PPH o Dasar perhitungan besarnya angsuran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1)

Undang-Undang untuk satu tahun pajak berikutnya setelah Wajib Pajak mendapatkan fasilitas berupa penurunan tarif PPh sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah adalah SPT Tahunan PPh WP Badan tahun pajak yang mendapatkan faslitas. (Pasal 6 PMK- 238/PMK.03/2008) o Untuk Contoh perhitungan besarnya angsuran PPh Pasal 25 KLIK DISINI LAMPIRAN II PMK- 238/PMK.03/2008

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18