KETENTUAN PENGGUNAAN TARIF
II. KETENTUAN PENGGUNAAN TARIF
1. Bagi penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 yang tidak memiliki NPWP, dikenakan pemotongan PPh Pasal 21 dengan tarif lebih tinggi 20% (dua puluh persen) daripada tarif yang
diterapkan terhadap Wajib Pajak yang memiliki NPWP. ( Pasal 20 ayat (1) dan (2) PER-
16/PJ/2016) ▪ Pemotongan PPh Pasal 21 ini hanya berlaku untuk pemotongan PPh Pasal 21 yang
bersifat tidak final. (Pasal 20 ayat (3) PER-16/PJ/2016)
2. Dalam hal Pegawai Tetap atau penerima pensiun berkala sebagai penerima penghasilan yang telah dipotong PPh Pasal 21 dengan tarif yang lebih tinggi tersebut mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak dalam tahun kalender yang bersangkutan paling lama sebelum pemotongan PPh Pasal 21 untuk Masa Pajak Desember, PPh Pasal 21 yang telah dipotong atas selisih pengenaan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) lebih tinggi tersebut diperhitungkan dengan PPh Pasal 21 yang terutang untuk bulan-bulan selanjutnya setelah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak. ( Pasal 20 ayat (4) PER-16/PJ/2016 )
3. Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU Nomor
36 TAHUN 2008 :
▪ Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri adalah sebagai berikut:
No.
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif Pajak
1. sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) 5% (lima persen)
2. di atas Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp250.000.000,00 15% (dua ratus lima puluh juta rupiah)
(lima belas persen)
3. di atas Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) sampai dengan 25% Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
(dua puluh lima persen)
4. di atas Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) 30% (tiga puluh persen)
TABEL TARIF PPH PASAL 21 ATAS PEGAWAI TETAP DAN PEGAWAI TIDAK TETAP No.
Ketentuan Penghasilan (Subjek
Jenis Penerima
Penghitungan PPh Pasal 21
Lama (PER-
PPh 21)
32/PJ/2015)
1. Pegawai Tetap
PPh 21
= DPP X Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU
ketentuan ini
Nomor
36 TAHUN 2008 masih sama dengan
DPP = PKP = Ph. Neto - PTKP
ketentuan lama di
PER-
Ph. Neto
= Ph. Bruto - B.Jab - THT/JHT
32/PJ/2015
• Besar Biaya Jabatan KLIK DISINI • Besar PTKP KLIK DISINI
Dasar
: Pasal 9, 10, 14 PER-16/PJ/2016
hukum
2. Pegawai Tidak Tetap PPh 21
Pada ketentuan yang
= DPP X Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU
penghasilannya lama, jumlah
dibayar secara bulanan kumulatif atau jumlah kumulatif
adalah penghasilan
DPP = PKP = Ph. Bruto - PTKP
Rp3.000.000,00 diterima dalam 1 bulan
yang
• Besar PTKP KLIK DISINI (Pasal 9 PER- kalender telah melebihi
32/PJ/2015) Rp4.500.000,00
Dasar
Pasal 9 ayat (1) huruf a angka 3, Pasal 10 ayat
hukum
(2), Pasal 14 ayat (1) huruf c PER-16/PJ/2016
3. Pegawai Tidak Tetap PPh 21
Pada ketentuan atau
= 5% x (Ph. Bruto - Rp.450.000,00)
lama, jumlah Lepas yang menerima Dasar hukum : Pasal 9 ayat 1 huruf b dan Pasal 15 ayat (1)
Tenaga
Kerja
kumulatif upah
huruf a PER-16/PJ/2016 penghasilannya mingguan, upah satuan
harian,
upah
adalah atau upah borongan ,
Rp3.000.000,00 sepanjang penghasilan
(Pasal 9 PER- kumulatif yang diterima
32/PJ/2015) dalam 1 (satu) bulan
Ketentuan Lama (berlaku sejak 7 Agustus 2015)
kalender belum
melebihi PPh 21
= 5% x (Ph. Bruto - Rp.300.000,00)
Rp4.500.000,00
Pasal 9 ayat 1 huruf b dan Pasal 15 ayat (1) Dasar hukum : huruf a PER-32/PJ/2015
4. Pegawai Tidak Tetap PPh 21
Pada ketentuan atau
= 5% x (Ph. Bruto - PTKP yang sebenarnya)
lama, tarif ini Lepas yang menerima PTKP yang sebenarnya adalah adalah sebesar PTKP untuk
Tenaga
Kerja
digunakan untuk upah
jumlah mingguan, upah satuan
harian,
upah jumlah hari kerja yang sebenarnya.
yang
penghasilan atau upah borongan , Dasar hukum : Pasal
15 ayat (1) huruf b kumulatif dalam dalam
12 ayat (4) dan Pasal
hal jumlah PER-16/PJ/2016 1 bulan kalender penghasilan kumulatif
telah melebihi telah melebihi
melebihi tetapi belum
melebihi belum
Rp4.500.000,00 tetapi
melebihi Ketentuan Lama (berlaku sejak 7 Agustus 2015) Rp.8.200.000,00 Rp.10.200.000,00
PPh 21
= 5% x (Ph. Bruto - PTKP yang sebenarnya)
PTKP yang sebenarnya adalah adalah sebesar PTKP untuk jumlah hari kerja yang sebenarnya.
Dasar hukum : Pasal Pasal 12 ayat (4) dan Pasal 15 ayat (1)
huruf b PER-32/PJ/2015
5. Pegawai Tidak Tetap PPh 21 : PKP yang disetahunkan X Tarif Pasal 17 ayat (1) Pada ketentuan atau
36 TAHUN 2008 lama, tarif ini Lepas yang menerima
Tenaga
Kerja
huruf a UU Nomor
digunakan untuk upah
jumlah mingguan, upah satuan
harian,
upah PKP
= Ph.Bruto - PTKP
yang
penghasilan atau upah borongan , Dasar hukum : Pasal Pasal 15 ayat (2) PER-16/PJ/2016 kumulatif dalam
dalam hal jumlah 1 bulan kalender penghasilan kumulatif
telah melebihi dalam 1 bulan kalender
Rp8.200.000,00 telah
melebihi Rp10.200.000,00
TABEL TARIF PPH PASAL 21 ATAS BUKAN PEGAWAI No.
Ketentuan Penghasilan (Subjek
Jenis Penerima
Penghitungan PPh Pasal 21
Lama (PER-
PPh 21)
32/PJ/2015)
1. Bukan Pegawai
= Jumlah kumulatif PKP X Tarif Pasal 17 ayat (1) ketentuan ini menerima imbalan yang
yang PPh 21
36 TAHUN 2008 sama dengan bersifat
huruf a UU Nomor
ketentuan berkesinambungan.
PKP
= (50% x Ph.Bruto) - PTKP per bulan.
lama di PER-
32/PJ/2015 • pengurangan berupa PTKP dapat diperoleh sepanjang :
1. yang bersangkutan telah mempunyai NPWP dan
2. hanya memperoleh penghasilan dari hubungan kerja dengan satu Pemotong PPh 21/26 serta
3. tidak memperoleh penghasilan lainnya. Pasal
13 ayat (1) PER-16/PJ/2016 • Besar PTKP KLIK DISINI
Dasar hukum : Pasal 9 ayat (1) huruf a angka 4 dan Pasal 16
ayat (1) huruf a PER-16/PJ/2016
2. Bukan Pegawai
ketentuan ini menerima imbalan yang PPh 21
yang
sama dengan bersifat
= DPP X Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU
tidak
ketentuan ketentuan
Nomor
36 TAHUN 2008 lama di PER-
32/PJ/2015
DPP
= 50% X Ph. Bruto untuk setiap pembayaran imbalan kepada Bukan Pegawai yang tidak bersifat berkesinambungan
Dasar hukum : Pasal 9 ayat (1) huruf c dan Pasal 16 ayat (2)
huruf a PER-16/PJ/2016
TABEL TARIF PPH PASAL 21 ATAS PENSIUNAN No.
Ketentuan Penghasilan (Subjek
Jenis Penerima
Penghitungan PPh Pasal 21
Lama (PER-
PPh 21)
32/PJ/2015)
1. penerima pensiun PPh 21 = DPP X Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU Nomor ketentuan ini berkala
36 TAHUN 2008 sama dengan ketentuan lama
DPP = PKP = Ph. Neto - PTKP
Ph.Neto
= Ph. Bruto - Biaya pensiun • Besar Biaya Pensiun KLIK DISINI
• Besar PTKP KLIK DISINI Dasar hukum : Pasal 9 ayat (1) dan 10 ayat (4) PER-
16/PJ/2016
2. penerima uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua yang dibayarkan sekaligus (SELENGKAPNYA KLIK DISINI )
TABEL TARIF PPH PASAL 21 ATAS PESERTA KEGIATAN No.
Ketentuan Penghasilan (Subjek
Jenis Penerima
Penghitungan PPh Pasal 21
Lama (PER-
PPh 21)
32/PJ/2015)
1. peserta kegiatan PPh 21 = jumlah penghasilan bruto untuk setiap kali ketentuan ini yang menerima atau
pembayaran yang bersifat utuh dan tidak dipecah masih sama memperoleh
X Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU Nomor 36 dengan penghasilan
TAHUN 2008 ketentuan lama sehubungan dengan
di PER- keikutsertaannya
32/PJ/2015 dalam suatu kegiatan
Dasar
: Pasal 16 ayat (2) huruf b PER-16/PJ/2016
hukum
TABEL TARIF PPH PASAL 21 ATAS ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS No.
Ketentuan Penghasilan (Subjek
Jenis Penerima
Penghitungan PPh Pasal 21
Lama (PER-
PPh 21)
32/PJ/2015)
1. anggota dewan PPh 21
ketentuan ini komisaris atau dewan
= jumlah penghasilan bruto X Tarif Pasal 17 ayat
36 TAHUN 2008 masih sama pengawas yang tidak
(1) huruf a UU Nomor
dengan merangkap
ketentuan lama Pegawai Tetap pada bersifat tidak teratur
sebagai jumlah penghasilan bruto berupa honorarium atau imbalan yang
di PER- perusahaan
yang 32/PJ/2015 sama yang mendapat Dasar honorarium
atau
: Pasal 16 ayat (1) huruf c PER-16/PJ/2016
hukum
imbalan yang bersifat
tidak teratur.