Pengertian Akreditasi Manfaat Akreditasi Laboratorium

Faktor Situasi Tidak dapat Diantisipasi Sumber: Kotler 2005 Gambar II.3 Langkah-langkah antara evaluasi alternatif dan keputusan

II.6.2 Proses Keputusan

Proses keputusan dipengaruhi oleh beberapa hal seperti lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis dan strategi pemasaran. Pengaruh Lingkungan Perbedaan Proses Proses Individu Keputusan Psikologis Strategi Pemasaran Sumber : Engel et. al. 1994 Gambar II.4 Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen

II.7. Teori Tentang Akreditasi Laboratorium

II.7.1 Pengertian Akreditasi

Hadi 2007 menjelaskan bahwa: ”Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pengakuan formal oleh Komite Akreditasi Nasional KAN yang menyatakan bahwa Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 USU e-Repository © 2009 Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 USU e-Repository © 2009 suatu lembaga laboratorium telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan sertifikasi tertentu. Pada era perdagangan global dewasa ini tuntutan terhadap mutu produk semakin nyata. Tuntutan tersebut bentuknya bahkan tidak lagi memerlukan pembuktian yang hanya didasarkan pada bentuk fisik barang, melainkan juga berdasarkan dokumen resmi yang menyertainya. Dokumen yang menerangkan bahwa barang tersebut telah memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan, agar dapat diakui, harus dikeluarkan oleh laboratorium penguji yang terakreditasi. Di sinilah keberadaan laboratorium penguji terakreditasi menjadi semakin penting peranannya, karena laboratorium tersebutlah yang memiliki core competency untuk memberikan pengakuan atas mutu suatu barang berdasarkan uji yang dilakukannya, dimana salah satu komponen penting untuk menunjang pemastian mutu dan keamanan pangan adalah tersedianya laboratorium uji, oleh karena peranannya yang begitu penting maka laboratorium uji harus terakreditasi

II.7.2 Manfaat Akreditasi Laboratorium

Hadi 2007 menyebutkan tujuan atau manfaat akreditasi laboratorium antara lain: a Menyatukan semua sistem manajemen mutu laboratorium b Memberikan dan mempromosikan pengakuan formal kepada laboratorium yang kompeten c Meningkatkan status laboratorium d Memberikan keyakinan akan persepsi yang sama terhadap mutu data hasil pengujian dan atau kalibrasi e Meningkatkan daya saing agar lebih kompetitif Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 USU e-Repository © 2009 f Meningkatkan konsistensi mutu data hasil pengujan dan atau kalibrasi g Mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi dalam kegiatan laboratorium h Menghindari duplikasi pengujian atau kalibrasi sehingga daoat mengurangi limbah laboratorium i Menurunkan biaya pengujian dan atau kalibrasi j Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan laboratorium, dan k Saling pengakuan terhadap data hasil pengujian dan atau kalibrasi baik dalam maupun luar negeri Keuntungan yang dapat diberikan Laboratorium yang terakreditasi kepada institusi pemerintah dan pembuat kebijakan antara lain a Meningkatkan tingkat kepercayaan pada data yang digunakan sebagai dasar peneguhan pada analisis dan pengambilan keputusan b Mengurangi jumlah ketidak pastian pada pengambilan keputusan yang mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan c Meningkatkan kepercayaan masyarakat karena akreditasi adalah pengakuan resmi d Menghilangkan pengulangan yang tidak perlu dan meningkatkan efisiensi pada proses asesmen berarti mengurangi biaya Selanjutnya dikatakan bahwa menggunakan laboratorium terakreditasi meningkatkan kepercayaan: a Keputusan pada fasilitas ganda berdasarkan data terbanding b Penerimaan penggandaan dari pemasok aman dan dapat dilaksanakan c Biaya yang menjadi satu dengan masalah laboratoium; dimana tercakup pula pengujian ulang, sampling ulang dan kehilangan waktu diminimalkan d Positif dan negatif yang semu yang dapat mempengaruhi secara langsung kesesuaian terhadap peraturan diminimalkan. Buletin Pusat Standardisasi dan Akreditasi, Departemen Pertanian Edisi Januari 2002.

II.8. Peraturan Pemerintah