LAMPIRAN MATERI JASA DAN PERAN TOKOH DALAM PERSIAPAN
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
Kemerdekaan merupakan dambaan setiap negara, demikian juga bangsa Indonesia. Sejak penjajahan bercokol di Indonesia, bangsa Indonesia telah
berjuang untuk mencapai kemerdekaan. Perjuanag telah menelan banyak korban baik jiwa maupun harta benda. Menjelang kemerdekaan, Indonesia
berada di bawah pendudukan Jepang. di masa pendudukan Jepang inilah, dilakukan beberapa usaha persiapan kemerdekaan.
Kedudukan tentara Jepang dalam Perang Pasifik makin terdesak. Pemerintah Jepang berusaha bangsa Indonesia agar bersedia membantunya.
Salah satu cara pemerintah pendudukan mengambil hati bangsa Indonesia adalah dengan memberi janji kemerdekaan.
1. Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Pemerintah pendudukan Jepang berusaha mewujudkan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah pendudukan Jepang
membentuk organisasibadan yang bertugas mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Sebagai berikut
a. Pembentukan BPUPKI
Perdana mentri jepang Kaiso, pada tanggal 7 September 1944 menyatakan: “Indonesia akan
diberikan kemerdekaan di kelak kemudian hari”. Janji tersebut dikeluarkan karena jepang sudah
semakin terdesak oleh sekutu. Dengan cara demikian, jepang berharap memperoleh bantuan
dari rakyat Indonesia. Jepang ingin membuktikan janjinya. Pada
tanggal 1 Maret 1945, Letnan Jendral Kumakici Harada membentuk Badan Penyelidikan
Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia
BPUPKI. BPUPKI dalam bahsa Jepang, di sebut juga Dokuritsu Junbi
Cosakai.
Tugas BPUPKI adalah mempelajari dan menyelidiki masalah-masalah penting yang berhubung dengan pembentukan negara Indonesia merdeka.
Pada tanggal 29 April 1945, susunan pengurus BPUPKI diumumkan. dr. Radjiman Wediodiningrat sebagai ketua Kaico, sedangkan wakilnya dua
orang, satu dari Indonesia, yakni R.P. Suroso dan satu dari jepang Ichi Bangase.
Pada tanggal 28 Mei 1945 diselenggarakan upacara peresmian BPUPKI bertempat di gedung Cuo Sangi In, pejambon Jakarta sekarang
gedung Departemen Luar Negri. Pada peresmian itu dilakukan upacara
pengibaran bendera kedua bangsa. Bendera Jepang, Hinomaru, dikibarkan oleh A.G. Pringgodigdo; kemudian bendera Indonesia, Merang Putih
dikibarkan oleh Toyohoto Masuda. Upacara tersebut, membangkitkan semangat para anggota BPUPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan.
b. Pembentukan PPKI
Pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuklah Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia PPKI atau Dokuritsu Jumbi Inkai. PPKI
beranggotakan 21 orang, yang terdiri atas wakil-wakil dari seluruh Indonesia. Ketua Ir. Soekarno dan wakil ketua Drs. Moh. Hatta. Setelah
PPKI terbentuk BPUPKI yang telah berhasil menyelesaikan tugasnya yakni menyusun rancangan Dasar Negara, dibubarkan. Pembubaran BPUPKI dan
pembentukan PPKI ini sesuai dengan keputusan Jendral Terauchi,
seorang Panglima Tertinggi Pasukan Jepang di Asia Tenggara. Pada tanggal 9 Agustus 1945 tiga tokoh pergerakan Nasional. Yakni Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan dr. Radjiman Wediodiningrat dipanggil
menghadap Jendral Terauchi di Dalat, Saigon Vietnam Selatan. Dalam
pertemuannya pada tanggal 12 Agustus 1945. Jendral Terauchi menyampaikan kepada tiga pemimpin Indonesia tersebut bahwa Pemerintah
Kekaisaran Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia setelah persiapannya selesai. Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh
wilayah bekah jajahan Hindia Belanda.