menunjukan sukar dan mudahnya sesuatu soal tersebut indeks kesukaran. Besar indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,0. Indeks ini menunjukan taraf
kesukaran soal. Untuk dapat mengukur tingkat kesukaran suatu soal digunakan rumus:
13
P
:
Keterangan: P : Proporsi indeks kesukaran
B : Jumlah siswa yang menjawab benar N : Jumlah peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran: 0,00 - 0,30
: sukar 0,30 - 0,70
: sedang 0,70 - 1,00
: mudah
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan
peserta didik yang belumkurang menguasai kompetensi berdasarkan criteria tertentu.
14
Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi daya pembeda ini berkisar antara 0.00 sampai 1.00. Indeks daya
pembeda menunjukan kesesuaian antara fungsi soal dengan tinggi tes secara keseluruhan. Indeks daya pembeda dapat ditentukan dengan rumus sebagai
berikut:
15
DP : Keterangan:
DP : Daya Pembeda WL : Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah
WH : Jumlah peserta yang gagal dari kelompok atas n
: 27 x N
13
Ibid, h. 272.
14
Ibid, h. 273.
15
Ibid.
Kriteria daya pembeda: 0,40 – 1,00 : Daya pembeda sangat baik
0,30 – 0,39 : Daya pembeda baik 0,20 – 0,29 : Daya pembeda sedang
0,00 – 1,19 : Daya pembeda lemah Adapun taraf kesukaran daya pembeda tiap butir soal instrumen penelitian
ini diperoleh dengan menggunakan program anates dan terlampir.
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis
Pengujian teknik analisa data menggunakan data kualitatif yaitu analisis statistik deskriptif dari tiap siklus dan menggunakan N-gain untuk melihat
selisih antara pretest dan postest pada tiap siklus, serta uji-t untuk melihat perbedaan hasil belajar pada tiap siklus. Peneliti dianggap berhasil jika setelah
dilakukan tindakan terjadi peningkatan hasil belajar siswa.
1. Skor Gain N Gain
Gain adalah selisih anatara nilai postest dengan pretest, gain menunjukan peningkatan hasil belajar antara penguasaan konsep siswa setelah
pembelajaran yang dilakukan guru. Uji normalitas gain digunakan untuk menghindari bias pada penelitian dan menggunakan rumus Meltzer
Rumus gain menurut Melzer adalah: N gain =
Terdapat tiga kategori perolehan skor gain ternormalisasi: g – tinggi
: nilai [g] 0.7 g – sedang
: nilai 0.70 – 0.30 g – rendah
: nilai [g] 0.30 Setelah didapatkan nilai rerata N Gain siklus I dan II, kemudian
dilakukan pengujian dua sampel tujuannya untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar pada kedua siklus.