24
potensinya, serta dapat menghilangkan berbagai hambatan yang terjadi ketika proses belajar mengajar berlangsung, menyediakan dan mengatur fasilitas belajar
yang mendukung dan memugkinkan siswa belajar dengan baik, membantu siswa mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan
mengembangkan rasa tanggung jawab, menyadari kebutuhan siswa dan memiliki kemampuan dalam memberi petunjuk secara jelas kepada siswa.
6. Cara Pengelolaam Kelas
Pengelolaan kelas mengarah kepada kegiatan-kegiatan yang meanciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal dalam proses belajar mengajar.
Sebagai pemberian dasar serta penyiapan kondisi bagi terjadinya proses belajar yang efektif, pengelolaan kelas menunjukan kepada pengaturan kepada
pengaturan ventilasi, penerangan, tempat duduk, sampai dengan perencanaan pengaturan peserta didik dan ruang kelas.
Dalam hal ini tempat duduk siswa harus diatur dengan kebutuhan dan metode yang digunakan, ruang tempat berlangsungnya pelajaran harus
menyenangkan. hal ini menyangkut pengaturan ruang secara rapi. Kerapihan meja guru dengan taplak meja dan bunga, penghias dinding, gambar-gambar peta,
grafik,lukisan-lukisan, dan lain-lain yang bersifat mendidik. Ruangan tempat berlangsungnya pelajaran selain indah dan menarik, juga
harus rapi dan bersih. Fasilitas-fasilitas fisik lainnya seperti keadaan cahaya atau penerangan, ventilasi tempat keluar masuknya udara, warna dinding, papan tulis,
dan lainnya dlam suatu kelas merupaka faktor yang sangat penting dalam manajemen kelas.
Kondisi belajar siswa akan optimal jika pengajar mampu mengatur siswa dan sarana pembelajaran serta mengendalikannya dalan suasana yang
menyenangkan untuk mencapai tujuan belajar yang efektif dan efisien. Pengaturan siswa dapat berupa penempatan tempat duduk siswa maupun
pengelompokan dalam belajar. Ada berbagai macam ventilasi, tempat duduk maupun pengelompokan dalam belajar, diantaranya adalah bisa dengan berbanjar
kebelakang atau gaya tradisional. Berbentuk bundar atau oval atau dengan
25
berbentik huruf U dan lain sebagainya. Susana hangat dan keakraban juga harus tercipta dengan baik antar guru dengan murid agar tidak terjadi kejenuhan atau
bahkan kekacauan dalam kelas antar masing-masing individu.
C. Motivasi belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar
Keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan oleh motivasi belajar yang dimilikinya. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung prestasinya
pun akan tinggi pula, sebaliknya siswa yang motivasinya rendah, akan rendah pula prestasinya. Karena motivasi merupakan penggerak atau pendorong untuk
melakukan tindakan tertentu. Tinggi rendahnya motivasi dapat menentukan tinggi rendahnya usaha atau semangat seseorang untuk beraktivitas, dan tentu saja tinggi
rendahnya semangat akan menentukan hasil yang diperoleh. Woodwort mengatakan suatu motive adalah suatu set yang dapat membuat
individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu
yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Perilaku atau tindakan yang ditunjukan seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertent sangat tergantung dari
motive yang dimilikinya. Freededirc J. McDonald mengungkapkan, motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai oleh munculnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, maka munculnya motivasi ditandai oleh adanya perubahan energi dalam diri seseorang yang
mungkin disadari ataupun tidak.
27
Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi
suatu kebutuhan. Dan sesuatu yang dijadikan motivasi itu merupakan suatu keputusan yang telah ditetapkan individu sebagai suatu keputusan yang telah
27
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2008 cet, I, h.250