Ciri-ciri Presepsi. Deskripsi Teoritik

23 a. Setiap anak terus bekerja, tidak macet. artinya tidak ada anak yang berhenti kerena tidak tahu tugas yang akan dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan oleh guru b. Setiap anak harus melakukan pekerjaan sekolah tanpa membuang waktu, artinya setiap anak akan bekerja secepatnya agar dengan cepat menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. 25 Selanjutnya menurut Syaiful Bahri Djamarah membagi tujuan pengelolaan kelas menjadi dua bagian yaitu : 1 Untuk Anak Didik a Mendorong anak didik mengembanhkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakuya dan kebutuhan untuk mengontrol diri sebdiri b Membantu anak didik mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas dan memahami bahwa teguran guru meerupakan suatu perigatan dan bukan kemarahan c Membengkitkan rasa tanggung jawab dalam tugas dan kegiatan yang diadakan sekolah 2 Untuk Guru a Mengembangkan pemahaman dalam penyajian pelajaran dengan pembukaan yang lancar dan kecepatan yang tepat b Menyadari kebutuhan anak didik dan memilih kemampuan dalam memberi petunjuk secara jelas kepada anak didik c Mempelajari bagaimana merespon secara efektif terhadap tingkah laku anak didik yang tidak serius belajar mengganggu suasana belajar. d Memiliki strategi remedial yang lebih komprehensif yan dapat digunakan pada siiswa yang mempunyai masalah pada tingkah laku anak didik di dalam kelas. 26 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan kelas bagi siswa adalah mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap tingkah lakunya, siswa mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib, dan teguran yang diberikan guru bukanlah kemarahan melainkan suatu teguran atau peringatan atas kesalahan yang diperbuatnya, menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta bertingkah laku yang baik. Sedangkan tujuan pengelolaan kelas bagi guru adalah mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar sehingga siswa dapat mengembangkan 25 Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas Dan Siswa Sebuah Pendekatan Edukatif, ............... h. 68 26 Syamsul Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : PT Renika Cipta 2000, cet 1, h.130 24 potensinya, serta dapat menghilangkan berbagai hambatan yang terjadi ketika proses belajar mengajar berlangsung, menyediakan dan mengatur fasilitas belajar yang mendukung dan memugkinkan siswa belajar dengan baik, membantu siswa mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan mengembangkan rasa tanggung jawab, menyadari kebutuhan siswa dan memiliki kemampuan dalam memberi petunjuk secara jelas kepada siswa.

6. Cara Pengelolaam Kelas

Pengelolaan kelas mengarah kepada kegiatan-kegiatan yang meanciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal dalam proses belajar mengajar. Sebagai pemberian dasar serta penyiapan kondisi bagi terjadinya proses belajar yang efektif, pengelolaan kelas menunjukan kepada pengaturan kepada pengaturan ventilasi, penerangan, tempat duduk, sampai dengan perencanaan pengaturan peserta didik dan ruang kelas. Dalam hal ini tempat duduk siswa harus diatur dengan kebutuhan dan metode yang digunakan, ruang tempat berlangsungnya pelajaran harus menyenangkan. hal ini menyangkut pengaturan ruang secara rapi. Kerapihan meja guru dengan taplak meja dan bunga, penghias dinding, gambar-gambar peta, grafik,lukisan-lukisan, dan lain-lain yang bersifat mendidik. Ruangan tempat berlangsungnya pelajaran selain indah dan menarik, juga harus rapi dan bersih. Fasilitas-fasilitas fisik lainnya seperti keadaan cahaya atau penerangan, ventilasi tempat keluar masuknya udara, warna dinding, papan tulis, dan lainnya dlam suatu kelas merupaka faktor yang sangat penting dalam manajemen kelas. Kondisi belajar siswa akan optimal jika pengajar mampu mengatur siswa dan sarana pembelajaran serta mengendalikannya dalan suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan belajar yang efektif dan efisien. Pengaturan siswa dapat berupa penempatan tempat duduk siswa maupun pengelompokan dalam belajar. Ada berbagai macam ventilasi, tempat duduk maupun pengelompokan dalam belajar, diantaranya adalah bisa dengan berbanjar kebelakang atau gaya tradisional. Berbentuk bundar atau oval atau dengan