25
berbentik huruf U dan lain sebagainya. Susana hangat dan keakraban juga harus tercipta dengan baik antar guru dengan murid agar tidak terjadi kejenuhan atau
bahkan kekacauan dalam kelas antar masing-masing individu.
C. Motivasi belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar
Keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan oleh motivasi belajar yang dimilikinya. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung prestasinya
pun akan tinggi pula, sebaliknya siswa yang motivasinya rendah, akan rendah pula prestasinya. Karena motivasi merupakan penggerak atau pendorong untuk
melakukan tindakan tertentu. Tinggi rendahnya motivasi dapat menentukan tinggi rendahnya usaha atau semangat seseorang untuk beraktivitas, dan tentu saja tinggi
rendahnya semangat akan menentukan hasil yang diperoleh. Woodwort mengatakan suatu motive adalah suatu set yang dapat membuat
individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu
yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Perilaku atau tindakan yang ditunjukan seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertent sangat tergantung dari
motive yang dimilikinya. Freededirc J. McDonald mengungkapkan, motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai oleh munculnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, maka munculnya motivasi ditandai oleh adanya perubahan energi dalam diri seseorang yang
mungkin disadari ataupun tidak.
27
Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi
suatu kebutuhan. Dan sesuatu yang dijadikan motivasi itu merupakan suatu keputusan yang telah ditetapkan individu sebagai suatu keputusan yang telah
27
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2008 cet, I, h.250
26
ditetapkan individu sebagai suatu kebutuhan atau tujuan yang nyata ingin dicapai.
28
Hasibuan, Mengemukakan bahwa motif adalah suatu perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang karena setiap motif
mempunyai tujuan tertentu yang ingi dicapai. Adapun, Siagian mengatakan bahwa motif adalah keadaan kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan, atau
menggerakkan dan motif itulah yang mengarahkan dan menyalurkan perilaku, sikap, dan tindak tanduk seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian
tujuan, baik tujuan individu maupun tujuan kelompok. Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya. Karena itulah,
terdapat perbedaan dalam kekuatann motivasi yang ditunjukan oleh seseorang dalam menghadapi situsi tertentu dibandingkan dengan orang lain yang
menghadapi situsi yang sama. bahkan, seseorang akan menunjukan dorongan tertentu dalam menghadapi situasi yang berbeda dan dalam waktu yang berlainan
pula. Wexley Yukl memberikan pendapat bahwa pengertian motivasi itu
adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan belajar. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan belajar
seseorang, agar mereka mau bekerja sama, belajar efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Hasibuan. Adapun Robbins
mengemukakan motivasi sebagai suatu kerelaan berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengeruhi oleh kemampuan usaha
memuaskan beberapa kebutuhan individu.
29
Adapun menurut Mc Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari yang dikemukakan oleh Mc Donald ini, maka terdapat tiga elemen atau ciri pokok dalam motivasi, yakni ; motivasi
28
M.Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 2006 cet,IV, h.129
29
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2010 cet, II, h. 110
27
mengawali terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan .
30
2. Jenis-jenis Motivasi Belajar
Motivasi banyak jenisnya. pembagian motivasi dapat dilihat dari perspektif kebutuhan dan perspektif fungsional, serta dari sifatnya.
a. Perspektif Kebutuhan Teori motivasi yang memandang dari sudut kebutuhan dikembangkan oleh
Maslow. Menurut Maslow, kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat. individu itu akan merasa puas memenuhi kebutuhan pada taraf tertentu manakala pada taraf
sebelumnya kebutuhan itu telah terpenuhi. kebutuhan-kebutuhan itu adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan Fisiologis, yaitu kebutuhan dasar yang harus terpenuhi sebelum kebutuhan-kebutuhan lain terpenuhi. Kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan
rasa lapar, haus, kebutuhan istirahat dan lain sebagainya. 2. Kebutuhan akan keamanan, yaitu kebutuhan rasa terlindungi, bebas dari rasa
takut dan kecemasan 3. Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan akan cinta kasih seperti rasa diterima oleh
kelompok, perasaan dihargai dan dihormati oleh orang lain. 4. Kebutuhan untuk menjadi dirinya sendiri, yaitu kebutuhan berprestise yang
erat dengan kebutuhan untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimilikinya baik dalam bidang pengetahuan, sosial dan lain sebagainya.
Menurut Maslow, motivasi pada setiap tingkatan hanya dapat dibangkitkan manakala telah terpenuhinya tingkat motivasi sebelumnya. Misalkan, anak hanya
mungkin dapat mengembangkan minat dan bakatnya dengan sempurna, manakala telah memiliki rasa diterima oleh kelompok sosialnya.
a. Perspektif Fungsional
30
Pupuh Fathurahman M. sobry Sutikno, Bandung, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum Konsep Islami, 2007, h. 19
28
Perspektif ini membagi jenis motivasi dilihat dari konsep motivasi sebagai penggerak, harapan dan insentif. motivasi sebagai penggerak adalah motivasi
yang memberi tenaga untuk aktivitas itu hanya mungkin terjadi apabila ada faktor pendorong yang menggerakkan seluruh energi yang tersedia. Tanpa adanya
penggerak tidak mungkin akan terjadi aktivitas. Penggerak itu bisa datang dari luar diri individu yang kemudian dinamakan sumber eksternal atau bisa muncul
dari dalam yang kemudian dinamakan sumber internal. b. Sifat Motivasi
Dilihat dari sifatnya motivasi dapat dibedakan antara motivasi instrinsik dan motivasi instrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang muncul dari
dalam diri individu, misalkan siswa belajar karena didorong oleh keinginannya sendiri menambah pengetahuan atau seseorang berolehraga tenis karena memang
ia mencintai olehraga tersebut. Jadi dengan demikian, dalam motivasi instrinsik tujuan yang ingi dicapai ada dalam kegiatan itu sendiri. Sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang datang dari luar diri. misalkan, siswa belajar dengan penuh semangat karena ingin mendapat nilai yang bagus, seseorang
berolahraga karena ingin menjadi juara dalam suatu turnamen. Dengan demikian, dalam motivasi ekstrinsik tujuan yang ingin dicapai berada di luar kegiatan itu.
31
Motivasi internal, yaitu keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri individu. Dalam proses belajar mengajar siswa yang
termotivasi secara instrinsik dapa dilihat dari kegiatan yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan
belajar yang sebenarnya. Sedangkan motivasi eksternal adalah motivasi yang keberadaannya karena pengeruh rangsangan dari luar. Motivasi eksternal bukan
merupakan keinginan yang sebenarnya yang ada di dalam diri siswa untuk belajar, tujuan individu melakukan kegiatan adalah mencapai tujuan yang terletak di luar
aktivitas belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat di dalam aktivitas belajar. Antara motivasi internal dan eksternal saling menambah atau memperkuat,
bahkan motivasi eksternal dapat membangkitkan motivasi internal. Dari definisi- definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan,
baik yang bersifat internal maupun eksternal yang membuat siswa bergerak,
31
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, .............. h. 256
29
bersemangat, dan senang belajar secara serius dan terus menerus selama kegiatan proses belajar.
32
3. Prinsip-prinsip Motivasi
Dalam penerapan motivasi belajar untuk memperoleh hasil pembelajaran yang optimal, perlu diperhatikan prinsip-prinsip penerapan motivasi. Dari hasil
penelitiannya Kenneth H. Hoover mengemukakan sejumlah prinsip sebagai berikut :
a. Pujian lebih efektif dari pada hukuman. Hukuman bersifat menghentikan suatu perbuatan, sedangkan pujian bersifat menghargai hasil kerja yang
telah dilakukan. Oleh karena itu, memberikan pujian akan lebih efektif untuk membangkitkan motivasi belajar
b. Pasa siswa memiliki kebutuhan psikologis yang bersifat dasar yang perlu mendapat kepuasan. Siswa berbeda-beda dalam upaya memenuhi
kebutuhan tersebut. Bagi siswa yang dapat memenuhi kebutuhannya secara efektif melalui kegiatan-kegiatan belajar lebih sedikit memerlukan
bantuan dibandingkan dengan siswa yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya itu.
c. Dorongan yang datang dari dalam instrinsik, lebih efektif dibandingkan dengan dorongan yang muncul dari luar ekstrinsik, dalam menggerakan
motivasi belajar d. Tindakan-tindakan atau respon siswa yang sesuai dengan tujuan, perlu
diberikan penguatan untuk menetapkan hasil belajar. Penguatan itu sangat penting artinya untuk membangkitkan motivasi belajar siswa melalui
penguatan siswa akan merespon ulang setiap kali muncul stimulus e. Motivasi mudah menular kepada orang lain. Guru yang mengajar penuh
antusias dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga dapat mendorong kepada temannya yang lain untuk meningkatkan motivasi
bealajarnya f. Pemahaman siswa yang jelas terhadap tujuan dapat membangkitkan
motivasi belajar siswa. oleh karena itu, siswa perlu tahu arah dan tujuan pembelajaran
g. Minat siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri, akan lebih besar dibandingkan dengan tugas yang dibebankan oleh
orang lain. Guru perlu mempertimbangkan pemberian tugas yang sesuai dengan minat siswa sehingga siswa tidak merasa terpaksa untuk
mengerjakannya
h. Berbagai macam penghargaan seperti ganjaran yang diberikan dari luar kadang-kadang diperlukan untuk merangsang minat belajar siswa. Guru
perlu memberikan penghargaan yang wajar sebagai upaya meningkatkan belajar siswa
32
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta, PT Bumi Aksara,2009, cet II, h.33
30
i. Penerapan strategi pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru perlu memahami dan mampu menerapkan
berbagai strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang dicapai. j. Minat khusus yang dimiliki siswa akan sangat bermanfaat dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa manakala dihubungkan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.
33
4. Faktor-faktor Pengaruh Motivasi
Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor intern dan
ekstern. 1. Faktor Intern
Motivasi intern mengacu pada faktor-faktor dari dalam, tersirat baik dalam tugas itu sendiri maupun pada diri siswa. Kebanyakan teori pendidikan modern
mengambil motivasi intrinsik sebagai pendorong bagi aktivitas dalam pengajaran dan dalam pemecahan soal. Ini tidak mengherankan, karena keinginan untuk
menambah pengetahuan dan untuk melacak merupakan faktor instrinsik pada semua orang.
2. Faktor Ekstern Motivasi ekstern mengacu kepada faktor-faktor dari luar, dan ditetapkan
pada tugas atau pada siswa oleh orang lain. Motivasi ekstern biasa berupa penghargaan, pujian, hukuman atau celaan.
Pada umumnya motivasi intern berhubungan erat dengan dua kebutuhan tingkat tinggi dari Maslow, yaitu kebutuhan penghargaan dan kebutuhan berusaha,
sedangkan motivasi ektern berhubungan tiga jenis kebutuhan tingkat rendah. Menurut Morrison dan Mclntyrw kebanyakan guru lebih memikirkan motivasi
ektern, hal yang nampak umpamanya, diskusi-diskusi yang itu-itu juga tentang hukuman dan sangsi-sangsi lain dalam pengajaran klasikal. karenanya peranan
yang dibawa oleh motivasi intern sering diabaikan, dan ada juga sangkaan bahwa
33
Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, .............. h. 258-260
31
guru, yang menggunakan motivasi intern, merupakan guru yang bersikap terlalu lunak.
34
5.Ciri-ciri Motivasi Siswa
Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam belajar siswa, karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh
siswa. Berikut ini adalah ciri-ciri motivasi siswa, yaitu : a. Cita-cita
Cita-cita adalah suatu target yang ingin dicapai. Target ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung
makna bagi sesorang. Munculnya cita-cita seseorang disertai dengan perkembangan akar, moral kemuan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan yang
juga menimbulkan adanya perkembangan kepribadian. b. Kemampuan Belajar
Setiap siswa mempunyai kemampuan belajar berbeda, hal ini diukur melalui taraf perkembangan berfikir siswa dimana siswa yang memiliki
kemampuan untuk melakukan sesuatu maka akan mendorong dirinya berbuat sesuatu untuk dapat mewujudkan tujuan yang ingin diperolehnya
dan sebaliknya yang merasa tidak mampu akan merasa malas untuk berbuat sesuatu.
c. Kondisi Siswa Kondisi siswa dapat diketahui dari kondisi fisik dan kondisi psikologis,
karena siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi fisik siswa lebih cepat diketahui daripada kondisi psikologis, hal ini
dikarenakan kondisi fisik lebih jelas menunjukan gejalanya daripada kondisi psikologis.
d. Kondisi Lingkungan Kondisi lingkungan merupakan unsur yang datang dari luar diri siswa
yaitu lngkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, lingkungan fisik sekolah, sarana dan prasarana perlu ditata dan dikelola agar dapat
menyenangkan dan
membuat siswa
merasa nyaman
untuk
34
Ivor K. Devies, Pengelolaan Belajar, Jakarta, .......h. 216