Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Subyek Penelitian Jenis Tindakan

53 silkus berikutnya. Kriteria evaluasi bersifat absolute sebagai acuan dalam mempertimbangkan dan memberikan makna terhadap pencapaian setelah proses tindakan, yaitu bahwa hasil tindakan diukur dari pengamatan dan dibandingkan dengan standar minimal yang ditentukan. Apabila setelah dilaksanakan tindakan terjadi perubahan perilaku belajar lebih baik dari sebelumnya, maka tindakan tersebut dinyatakan berhasil tetapi apabila perilaku belajar lebih buruk, maka tindakan dinyatakan belum berhasil. Sehubungan dengan itu, maka perlu langkah revisi untuk memperbaiki atau menyusun rencana program baru, yang akan dilaksanakan pada program siklus II. 2 Tahap Revisi Pada tahap revisi, peneliti dan guru mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan berdasarkan hasil evaluasi. Selanjutnya diperoleh temuan tingkat keefektifan disain pembelajaran dengan menggunakan cooperative learning tipe jigsaw dan permasalahan yang muncul di lapangan. Temuan ini dapat dipakai sebagai dasar melakukan perancangan ulang untuk penyempurnaan serta merevisi rancangan yang akan dilakukan pada tindakan selanjutnya.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Pelita Buana , yang beralamatkan di Garon, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Sekolah ini dipilih sebagai objek penelitian karena salah satu SMK yang menyelenggarakan pembelajaran ketrampilan Busana Butik dan penelitian dasar pola dengan 54 teknik konstruksi. Penelitian ini berbantuan dengan media pembelajaran yang belum pernah dilakukan di sekolah tersebut. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 Maret sampai dengan 19 Maret 2014 pada semester genap.

C. Subyek Penelitian

Subyek yang diambil adalah populasi pada kelas X di SMK Pelita Buana. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011:61. Sedangkan menurut Saifudin Azwar 2012:77 populasi adalah sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto 2010:173 populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang ada dalam wilayah penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMK Pelita Buana dengan jumlah 16 siswa. Dalam penetapan populasi dilakukan dengan asumsi bahwa kelas X busana perlu mendapat perlakuan ini, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian populasi adalah keseluruhan yang akan diselidiki dalam suatu tempat.

D. Jenis Tindakan

Penelitian ini mengambil jenis tindakan kolaboratif. Kolaboratif adalah dimana anggota kelompok peneliti atau orang lain yang mampu secara kritis memberikan masukan selama peneliti melakukan tindakan dan pada tahap 55 analisis serta refleksi Pardjono dkk,2007:10. Jadi, kolaboratif artinya peneliti berkolaborasi atau berkerjasama dengan guru dalam pembelajaran pembuatan dasar pola, tergabung dalam satu tim untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam praktik pembelajaran. Sehingga dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan guru mata diklat Pola Dasar kelas X di SMK Pelita Buana. Prosedur dalam tindakan penelitian kolaboratif ini sebagai berikut : 1. Peneliti bersama guru kelas saling tukar pendapat untuk menentukan persiapan diadakannya pembelajaran action di kelas dengan maksud agar tidak mengganggu jadwal pembelajaran sesuai dengan program sekolah. 2. Peneliti melakukan observasi pra siklus untuk mengetahui kelemahan dari pembelajaran yang guru sampaikan sebelum dilakukan tindakan siklus I. 3. Peneliti dan guru kelas secara bersama-sama membuat persiapan pembelajaran skenario yang meliputi : persiapan bahan ajar, pembuatan satuan pelajaran, dan persiapan pembuatan media yang digunakan, serta penyusunan tes. 4. Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti bersama guru kelas berdiskusi menentukan hal-hal indikator yang akan diobservasi pada saat kegiatan pembelajaran. 5. Pelaksanaan tindakan pertama, guru kelas mengajar sebagaimana adanya sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah ditentukan. 6. Diskusi untuk membicarakan hasil temuanrefleksi dan menentukan rencana tindakan selanjutnya yaitu tindakan kedua. Dan begitu terus pelaksanaan selanjutnya. 56

E. Teknik dan Instrumen penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penggunaan media video animasi sistem pernapasan manusia untuk meningkatkan hasil belajar biologi

1 13 7

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON.

1 3 24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PEMBUATAN POLA ROK PIAS MELALUI METODE PEMBELAJARAN STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH DI SMK KARYA.

2 25 112

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PEMBUATAN POLA KEMEJA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN JOB SHEET DI SMK.

0 0 310

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) BERBANTUAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBERI BANTUAN UNTUK PELANGGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL DI SMK PELITA BUANA SEWON.

0 0 144