11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Sekolah Menengah Kejuruan
a. Pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru secara terprogram dalam disain instruksional yang menciptakan proses interaksi
antara sesama peserta didik, guru dengan peserta didik dan dengan sumber belajar. Pembelajaran bertujuan untuk menciptakan perubahan secara terus-
menerus dalam perilaku dan pemikiran siswa pada suatu lingkungan belajar. Sebuah proses pembelajaran tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar.
Menurut Syaiful Sagala 2013:61 pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik,
sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono 2013:157 pembelajaran adalah proses yang
diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan,
dan sikap. Menurut Zainal Arifin2011:10 pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, dan sistemik yang bersifat interaktif dan
komunikatif antara pendidik guru dengan peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya
tindakan belajar peserta didik, baik di kelas maupun luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan.
Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku
12 tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan kognitif,
keterampilan psikomotor maupun yang menyangkut nilai dan sikap afektif. Belajar tidak hanya meliputi mata pelajaran, tetapi juga penguasaan,
kebiasaan, persepsi, kesenangan, kompetensi, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan, dan cita-cita.
Dari beberapa pendapat tentang pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi belajar
mengajar antara pendidik dengan peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap baik di kelas maupun luar kelas untuk
menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Menurut Asep dan Abdul 2012:13-14 mengemukakan rancangan
pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1 Pembelajaran
diselenggarakan dengan
pengalaman nyata
dan lingkungan otentik.
2 Isi pembelajaran harus didesain agar relevan dengan karakteristik siswa. 3 Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan.
4 Penilaian hasil belajar terhadap siswa dilakukan secara formatif sebagai diagnosis
untuk menyediakan
pengalaman belajar
secara berkesinambungan dan dalam bingkai belajar sepanjang hayatlife long
contiuning education. Berdasarkan penjelasan diatas, komponen pembelajaran dapat
diartikan sebagai seperangkat alat atau cara dari berbagai proses yang kemudian menjadi satu kesatuan yang utuh dalam sebuah pembelajaran
demi tercapainya suatu tujuan diantaranya, peserta didik, guru, tujuan pembelajaran, materiisi, metode, media pembelajaran, dan evaluasi. Oleh
13 karena itu pembelajaran menaruh perhatian pada ”bagaimana
membelajarkan siswa”, dan bukan pada”apa yang dipelajari siswa”. Dengan demikian perlu diperhatikan bagaimana cara mengorganisasi sebuah
pembelajaran agar dapat dirancang dan direncanakan secara optimal untuk memenuhi harapan dan tujuan.
b. Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan