Learning Together Model Pembelajaran Koorperatif Tipe STAD

32 kelompok, pertanggungjawaban individu dan memperoleh kesempatan yang sama untuk berbagi hasil bagi setiap anggota kelompok. Model ini juga dapat diterapkan pada pelajaran langsung praktikum. e. Group Investigation Group Investigation merupakan perencanaan pengaturan kelas yang umum di mana para siswa bekerja dalam kelompok kecil mengunakan pertanyaan koorperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek koorperatif. Dalam metode ini kelemahannya, para siswa dibebaskan dalam membentuk kelompoknya sendiri yang terdiri dari dua orang sampai dengan enam orang anggota. Sehingga apabila dalam satu tim tingkat kemampuannya rendah maka yang ada tingkat prestasi siswa akan turun, dan konsentrasi siswa saat mengerjakan materi kurang maksimal.

f. Learning Together

Metode ini melibatkan siswa yang dibagi dalam kelompok yang terdiri atas empat atau lima kelompok dengan latar belakang berbeda mengerjakan lembar tugas. Kelompok-kelompok ini menerima satu lembar tugas, dan menerima pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok. Tetapi, model ini hanya cocok diterapkan di kelas tinggi karena lebih didominasi kegiatan diskusi dan presentasi. Memakan waktu cukup lama dan sedikit membosankan serta guru tidak bisa melihat kemampuan tiap-tiap siswa karena mereka bekerja dalam kelompok. Dari pendapat diatas maka pada penelitian ini peneliti meneliti memilih model pembelajaran koopertatif tipe Student Teams Achievement Division STAD dikarenakan model pembelajaran didalam STAD, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat kelompok yang berbeda- 33 beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etnicnya. Model pembelajaran STAD ini juga dapat diterapkan pada mata pelajaran produktif yang mengacu pada materi teori seperti mata pelajaran pola dasar. Dengan begitu diharapkan ada kerjasama yang baik dalam sebuah tim untuk mendapatkan sebuah prestasi disetiap materi yang disampaikan.

b. Model Pembelajaran Koorperatif Tipe STAD

Dalam penelitian ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD yang akan di implementasikan di kelas. Menurut Robert Slavin 2005:11 Student Teams Achievement Division STAD merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan banyak digunakan dalam pembelajaran kooperatif. Menurut Isjoni 2007:74 merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Menurut Trianto 2010:68 pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Teams Achievement Divisions merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok- kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, disimpulkan bahwa pengertian model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division STAD adalah model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok yang heterogen tingkat prestasi, jenis kelamin, budaya, dan suku yang terdiri dari 4-5 siswa. Kegiatan pembelajarannya diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan 34 kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Ciri terpenting dalam model pembelajaran kooperatif STAD adalah kerja tim. Menurut Agus Suprijono 2009:65 langkah-langkah pengajaran STAD ini terdiri dari enam fase seperti yang disajikan pada Tabel berikut: Tabel 3.Fase-Fase Pembelajaran Tipe STAD Fase Kegiatan Guru Fase I Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar Fase II Menyajikan atau menyampaikan informasi Menyajikan informasi pada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan Fase III Mengorganisasikan siswa pada kelompok-kelompok belajar Menjelaskan pada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien Fase IV Membimbing kelompok bekerja dan belajar Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka bekerja dan belajar Fase V Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan dan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya Fase VI Memberikan penghargaan Mengali cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu a. Fase Pertama Pada fase ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa siap dalam mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh agar mencapai hasil belajar yang baik. 35 b. Fase Kedua Pada fase ini guru menyampaikan materi pelajaran dengan jalan mendemostrasikan melalui bahan bacaan maupun media pembelajaran. c. Fase Ketiga Fase kedua ini guru membagi tim yang terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras maupun etnis. Fungsi utama dari tim ini adalah semua anggota tim harus benar-benar belajar, khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dnegan baik. Tim adalah yang paling penting dalam STAD. d. Fase Keempat Pada fase ini guru perlu mendampingi tim-tim belajar, mengingat tentang tugas-tugas yang dikerjakan siswa dan waktu yang dialokasikan. Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, pengarahan, atau meminta beberapa siswa mengulangi hal yang sudah ditunjukkan. Sebelum siswa diberikan tugas secara kelompok guru memberikan penjelasan materi didepan kelas. e. Fase Kelima Guru melakukan evaluasi dengan menggunakan stratergi evaluasi konsisten dengan tujuan pembelajaran. f. Fase Keenam Setelah evaluasi dilaksanakan maka guru mempersiapkan struktur reward yang akan diberikan kepada siswa. Struktur reward kooperatif diberikan kepada siswa meskipun anggota timnya harus saling bersaing. 36 Sedangkan menurut Robert Slavin 2010:134 Adapun sintak dari metode pembelajaran kooperatif tipe Students Teams Achievement Divisions STAD adalah sebagai berikut : Tabel 4. Sintak Pembelajaran STAD Fase-Fase Perlakuan Guru Fase1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar. Fase 2. Menyajikan atau menyampaikan informasi Memberikan penjelasan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari Fase 3. Mengondisikan kelas dan membagi kelompok secara heterogen Membagi kelompok dengan perbedaan jenis, kepandaian Fase 4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar Mengamati, memberikan motivasi dan membantu siswa apabila kesulitan. Fase 5. Mengevaluasi dan memberikan penghargaan Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompok-kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Menurut Robert Slavin 2010:138 langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Students Teams Achievement Divisions STAD adalah sebagai berikut : a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penggunaan media video animasi sistem pernapasan manusia untuk meningkatkan hasil belajar biologi

1 13 7

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON.

1 3 24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PEMBUATAN POLA ROK PIAS MELALUI METODE PEMBELAJARAN STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH DI SMK KARYA.

2 25 112

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PEMBUATAN POLA KEMEJA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN JOB SHEET DI SMK.

0 0 310

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) BERBANTUAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBERI BANTUAN UNTUK PELANGGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL DI SMK PELITA BUANA SEWON.

0 0 144