Dokumentasi Validitas Instrumen Teknik dan Instrumen penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

70 Tabel 13. Penskoran Butir Angket Pendapat Siswa Alternatif Jawaban Skor Sangat Setuju 4 Setuju 3 Ragu-ragu 2 Tidak Setuju 1 Sugiyono,2006:93

f. Dokumentasi

Studi dokumen dilakukan dengan cara mengambil foto siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung dan mengumpulkan hasil tes yang telah diberikan.

g. Catatan lapangan

Catatan lapangan adalah sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian tindakan kelas yang dibuat oleh peneliti atau mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi Rochiati Wiriatmadja 2006:125. .Sedangkan menurut Lexi J. Moeleong 2008:209, catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam rangka pengumpulkan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat atau merekam kejadian dan peristiwa selama proses belajar mengajar di dalam kelas, di luar dari kriteria pengamatan yang telah dibuat dalam lembar observasi. Kegiatan pencatatan lapangan dilakukan oleh peneliti selaku pengamat pada proses pembelajaran.

3. Validitas dan Reabilitas Instrumen

Ada dua hal yang penting dalam uji coba instrumen, yaitu validitas dan reabilitas. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila sesuai untuk mengukur apa yang hendak di ukur dan hasilnya akan sesuai dengan 71 keadaan sebenarnya. Sedangkan instrumen dinyatakan reliabel apabila instrumen tersebut jika digunakan pada tempat dan waktu yang lain hasilnya tetap sama. Dalam uji coba instrumen yang dilakukan adalah mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Dalam penelitian ini untuk uji coba instrumen menggunakan responden sebanyak 16 siswa.

a. Validitas Instrumen

Validitas adalah alat ukur yang menunjukan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Suharsimi Arikunto, 2010:211. Menurut Saifudin Azwar 2012:8 validitas mempunyai arti sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrumen menujukan sejauh mana data yang tidak menyimpang dari variabel yang dimaksud. Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas konsrtuksi construct validity. Menurut Sugiyono 2006:125-129 ada beberapa cara untuk menguji validitas instrumen antara lain : 1 Pengujian validitas konstruksi construct validity Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli judgment experts, jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang. Mungkin para ahli akan memberi keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. 2 Pengujian validitas isi content validity Untuk instrumen berbentuk tes, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak di ukur. 3 Pengujian validitas eksternal Pengujuan dengan cara membandingkan untuk mencari kesamaan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta- fakta empiris yang terjadi di lapangan. Bila telah terdapat kesamaan antara kreteria dalam 72 instrumen dengan fakta di lapangan, maka dapat dinyatakan instrumen tersebut mempunyai validitas eksternal yang tinggi. Suatu instumen yang valid memiliki validitas tinggi sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas yang rendah. Dalam penelitian ini pengujian validitas instrumen menggunakan validitas konstrak construct validity. Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli judgment experts, jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang. Mungkin para ahli akan memberi keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Kriteria pemilihan judgement expert dalam penelitian ini adalah seorang yang ahli dalam bidangnya. Validasi instrumen yang dilakukan untuk mengungkap aspek kognitif dapat dilihat dari beberapa indikator seperti kesesuaian dengan materi, keterbacaan dan ketepatan pembobotan nilai. Instrumen penelitian yang dibuat awalnya masih terdapat kekurangan, kemudian telah diperbaiki sesuai saran dari judgement expert. Dari hasil judgement expert menyatakan bahwa model dan media pembelajaran sudah layak digunakan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar penilaian unjuk kerja, tes uraian, lembar penilaian sikap dan wawancara atau angket dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Kriteria pemilihan judgement expert dalam penelitian ini adalah seorang yang ahli dalam bidangnya. Para ahli dari dosen Teknik Busana dalam bidang pola dan media pembelajaran serta guru mata diklat di SMK Pelita Buana Sewon. Setelah pengujian dari ahli selesai maka diteruskan pengujian instrumen. Instrumen yang telah disetujui para ahli kemudian diujicobakan pada sampel dari mana populasi itu diambil. Jumlah anggota yang digunakan adalah 16 orang. Instrument yang telah disusun dalam 73 penelitian ini selanjutnya dikonsultasikan kepada ahli dalam hal ini adalah dosen. Setelah itu, dilakukan uji keterbacaan terhadap 8 orang. Tujuan uji keterbacaan ini adalah untuk mengetahui keterbacaan materi dapat dipahami dan dimengerti oleh responden dalam mengisi angket instrumen. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas dilakukan dengan penghitungan computer SPSS for windows, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen. Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item totalskor total. Dari perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Menurut Jiko Sulistyo2010:40 dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, biasanya digunakan uji signifikasi koefisien korelasi pada taraf signifikasi 5, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Pada program SPSS teknik pengujian yang digunakan pada penelitian ini untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi produk momen person. Berikut rumus product moment rumus tiga menurut Suharsimi Arikunto2010:317 : { }{ } Keterangan : r y = koefisien korelasi X dan Y N = jumlah responden X = skor tiap butir soal Y = skor total X = jumlah skor tiap butir soal 74 X² = jumlah X kuadrat Y = jumlah skor total Y² = jumlah Y kuadrat

b. Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penggunaan media video animasi sistem pernapasan manusia untuk meningkatkan hasil belajar biologi

1 13 7

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON.

1 3 24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PEMBUATAN POLA ROK PIAS MELALUI METODE PEMBELAJARAN STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH DI SMK KARYA.

2 25 112

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PEMBUATAN POLA KEMEJA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN JOB SHEET DI SMK.

0 0 310

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) BERBANTUAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBERI BANTUAN UNTUK PELANGGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL DI SMK PELITA BUANA SEWON.

0 0 144