Pembahasan 1. Penerapan Pembelajaran Membuat Pola Dasar Melalui Model

103 Tabel 27. Pendapat Observer Tentang Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division STAD Berbasis Media Powerpoint Observer Siklus I Siklus II Observer 1 90 100 Observer 2 85 100 Observer 3 87 100 Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh observer menyatakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint ini baik pada siklus I maupun siklus II telah terlaksana dengan sangat baik.

C. Pembahasan 1. Penerapan Pembelajaran Membuat Pola Dasar Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division STAD Berbasis Media Powerpoint Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD adalah salah satu model pembelajaran yang ciri utamanya adalah pemebentukan kelompok dengan anggotanya 4-5 siswa yang dibentuk dengan sistem heterongen. Siswa dituntut untuk bekerjasama dalam menyelesaikan masalah yang timbul pada saat pembelajaran pola dasar. Dengan demikian siswa akan terlatih untuk menyelesaikan masalah dengan bersama-sama dan belajar secara individu maupun kelompok untuk memenangkan prestasi. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint telah divalidasi oleh para ahli 104 judgement expert yang terdiri dari ahli media, metode, dan materi pembelajaran, serta guru mata pelajaran pola dasar. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua siklus, yaitu siklus I pada tanggal 12 Maret 2014, dan siklus II pada tanggal 19 Maret 2014 setelah sebelumnya telah dilakukan penelitian tindakan pra siklus terlebih dahulu. Setiap tindakan dari masing-masing siklus dilaksanakan selama 4x45 menit atau 3 jam dengan empat tahap yaitu, perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian tindakan yaitu silabus pembelajaran pola dasar, Rancangan Pelaksanaan pembelajaran RPP, jobsheet, lembar observasi, lembar penilaian dan lembar soal tes essay. Sedangkan pada tahap tindakan peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran pola dasar dan rekan sejawat untuk melaksanakan tindakan yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa. Pada tahap pengamatan peneliti bersama dengan guru dan rekan sejawat melakukan pengamatan dan tindakan yang dilakukan pada setiap siklus yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran pola dasar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pola dasar. 105 Tahap terakhir adalah refleksi oleh peneliti dan guru untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan yang dibuat dengan terlaksananya tindakan kelas. Hal ini dijadikan bahan evaluasi untuk melakukan tindakan yang sama pada siklus berikutnya agar dapat berjalan dengan baik. Setelah melalui empat tahapan tersebut, secara umum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint di kelas X Busana Butik SMK Pelita Buana Bantul telah berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran pola dasar dengan materi yang diberikan adalah pembuatan pola dasar rok telah meningkat sebesar 68,75 dari pra siklus sebelum tindakan siswa yang memenuhi tuntas KKM 31,25 menjadi 100 pada siklus II. Disamping pelaksanaan penelitian yang berjalan dengan baik, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint ini juga mendapatkan sambutan yang sangat baik dari siswa dan guru. Hal ini ditunjukkan dengan rasa antusias siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan media pembelajaran menggunakan komputer yang sebelumnya belum pernah diterapkan pada pembelajaran pola dasar walaupun pada siklus pertama masih mengalami sedikit kendala. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint ini siswa belajar untuk fokus dalam beberapa hal antara lain: 1 meningkatkan motivasi dalam belajar; 2 meningkatkan prestasi belajar; 3 mendengar, menghormati, serta menerima pendapat siswa lain; 4 mengurangi kejenuhan dan kebosanan; 5 106 menyakinkan dirinya untuk orang lain dengan membantu orang lain dan menyakinkan dirinya untuk saling memahami dan saling mengerti. Dari segi pelaksanaan, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint pada siklus I mengalami beberapa kendala. Kendala tersebut antara lain : 1 waktu yang kurang di kelola dengan baik sehingga melebihi batas waktu yang ditentukan, 2 Kegaduhan karena ketika siswa akan pindah dari teman sebangkunya ke kelompok yang ditentukan dari tingkat hasil belajar untuk melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint, 3 Siswa masih belum optimal dalam diskusi, masih ada yang berbicara sendiri dan kurang serius, 4 Masih ada siswa yang terkesan canggung dan egois dalam mengerjakan tugas kelompok karena tidak terbiasa bekerjasama dengan beda rekan sebangku. Dari beberapa masalah tersebut, jalan keluar yang ditempuh adalah menjadikan tatap muka pada penelitian siklus II sebagai peletakan konsep sekaligus latihan bagi siswa untuk belajar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint. Walaupun guru harus mengulang penjelasan sampai beberapa kali, hal ini merupakan hal yang sangat wajar karena siswa memang sangat memerlukan penjelasan tersebut supaya pada saat tatap muka berikutnya siswa sudah siap mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint pada mata pelajaran pola dasar. 107 Hal ini telah dibuktikan pada penelitian tindakan kelas siklus II. Siklus II ini guru hanya menjelaskan secara sekilas kepada siswa tentang bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint yang akan diterpakan kembali di kelas. Pada tahap siklus II ini siswa telah memahami penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint, hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa yang meningkat dibandingkan dengan siklus I. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran, tidak takut untuk bertanya apabila mengalami kesulitan dalam membuat pola dasar rok. Siswa terlihat lebih bersemangat dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran membuat pola, dan guru sudah mulai terbiasa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint sehingga sudah mulai trampil dalam penggunaannya. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran pra siklus, siklus I dan siklus II secara ringkas, dapat dilihat pada tabel 28 berikut : 108 Tabel 28. Penerapan Pembelajaran Pola Dasar Rok No Tahapan Pembelajaran Pra Siklus Siklus I Siklus II 01 Pelaksanaan Pembelajaran 1. Guru melakukan kegiatan belajar mengajar dengan metode ceramah dan demonstrasi menggunakan media papan tulis. 2. Guru menjelaskan materi membuat pola hingga jam pelajaran berakhir. 1. Guru menyampaikan model pembelajaran STAD berbasis media proyeksi animation of shapes 2. Membagi siswa ke dalam kelompok secara tingkat hasil belajar siswa sebelumnya. 3. Setiap kelompok mempresentasika n hasil diskusinya. 4. Guru mengklarifikasi hasil diskusi. 5. Guru dan siswa menyimpulkan akhir diskusi. 6. Semua siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. 7. Guru memberikan tes berupa tes uraian. 8. Guru mengevaluasi pekerjaan siswa sebagai hasil kesimpulan 1. Guru menyampaikan model pembelajaran STAD berbasis media proyeksi animation of shapes 2. Membagi siswa ke dalam kelompok secara tingkat hasil belajar siswa sebelumnya. 3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. 4. Guru mengklarifikasi hasil diskusi. 5. Guru dan siswa menyimpulkan akhir diskusi. 6. Semua siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. 7. Guru memberikan tes berupa tes uraian. 8. Guru mengevaluasi pekerjaan siswa sebagai hasil kesimpulan 9. Guru memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa. 2. Keterlaksanaan Penerapan Pembelajaran Membuat Pola Rok Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division STAD Berbasis Media Powerpoint Menurut Observer, Siswa Dan Guru. Data yang dihasilkan menurut pendapat 3 observer melalui lembar observasi, tentang model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint pada pola dasar rok jumlah kriteria pengamatan sebanyak 23 butir, skor maksimal adalah 100 dan skor minimal 0. Hasil perhitungan pendapat observer tentang 109 model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint pada kompetensi membuat pola dasar rok dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 29. Pendapat Observer Tentang Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division STAD Berbasis Media Powerpoint Siklus I Observer Skor Ideal Skor Perolehan Nilai Akhir 1 23 21 90 2 10 2 23 20 85 3 15 3 23 20 87 3 13 Rata-Rata 61 87,33 8 12,67 Hasil diatas menurut present of agreement dari ketiga observer, menyatakan bahwa pembelajaran telah terlaksana dengan sangat baik dengan presentase mencapai 87,33. Tabel diatas, dapat digambarkan dalam bentuk histogram dibawah ini : Gambar 10. Grafik Pendapat Observer Tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division STAD Berbasis Media Powerpoint Siklus I 20 40 60 80 100 Siklus I Observer III Observer II Observer I 87 90 85 110 Pada siklus kedua diadakan perbaikan dalam proses pembelajaran menyangkut tentang hal-hal yang kurang diperhatikan dan dilaksanakan pada siklus pertama, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran dapat sesuai dengan rencana dan urutan kegiatan, hal itu berpengaruh pada pendapat observer pada siklus kedua. Hasil perhitungan pendapat observer tentang model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint pada hasil belajar membuat pola dasar rok dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 30. Pendapat Observer Tentang Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division STAD Berbasis Media Powerpoint Siklus II Observer Skor Ideal Skor Perolehan Nilai Akhir 1 23 23 100 2 23 23 100 3 23 23 100 Rata-Rata 69 100 Hasil diatas menurut present of agreement dari ketiga observer, menyatakan bahwa pembelajaran telah terlaksana dengan sangat baik dengan presentase mencapai 100. Hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh proses pembelajaran telah terlaksana sesuai dengan model pembelajaran dan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti. Tabel di atas, dapat digambarkan dalam bentuk histogram dibawah ini : 111 Gambar 11. Grafik Pendapat Observer Tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division STAD Berbasis Media Powerpoint Siklus II Dari gambar grafik pendapat observer dapat disimpulkan bahwa kualitas hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division STAD berbasis media powerpoint mengalami peningkatan sebesar 12,67 dari siklus I 87,33 menjadi 100 pada siklus II. Hal ini ditunjukkan dengan gambar grafik peningkatan keterlaksanaan penerapan pembelajaran membuat pola rok menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division STAD berbasis media powerpoint menurut observer : Gambar 12. Grafik Peningkatan Kualitas Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division STAD Berbasis Media Powerpoint Menurut Observer. Sedangkan data yang dihasilkan dari pendapat siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD 50 100 150 Siklus II Observer I Observer II Observer III 100 80 85 90 95 100 105 Siklus I Siklus II Pendapat Observer 112 berbasis media powerpoint pada hasil belajar membuat pola dasar rok dengan jumlah subyek 16 siswa, jumlah butir pertanyaan 20 butir pertanyaan, dengan skor maksimal 80 dan skor minimal 20. Distribusi frekuensi kategorisasi pendapat siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint pada hasil belajar membuat pola dasar rok dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 31. Distribusi Frekuensi Pendapat Siswa Tentang Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division STAD Berbasis Media Powerpoint Skor Siswa Kategori Jumlah Siswa 4 x 20 = 80 Sangat Setuju 7 3 x 20 = 60 Setuju 7 2 x 20 = 40 Ragu-ragu 2 1 x 20 = 20 Tidak Setuju Jumlah 16 siswa Dimana X = intensitas rerata skor siswa dari variable X Berdasarkan perhitungan skor total angket, diperoleh skor terendah 57 dan skor tertinggi 80, sedangkan dari perhitungan hasil penilaian angket, 743,75 siswa berpendapat sangat setuju, 743,75 siswa berpendapat setuju, 212,50 siswa berpendapat ragu-ragu dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint. Berdasarkan pengujian angket pada uji reliabilitas, koefesien reliabitas pada angket ini berada pada interprestasi 0.956 atau dinyatakan pada hasil ukur sangat kuat. Berdasarkan tabel di atas, dapat digambarkan dalam bentuk histogram dibawah ini : 113 Gambar 13. Grafik Pendapat Siswa Tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division STAD Berbasis Media Powerpoint Berdasarkan hasil tersebut bisa diketahui sebagian besar siswa kelas X Busana Butik di SMK Pelita Buana Bantul memberikan pendapat yang positif terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint dan memiliki suatu pandangan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint dapat bermanfaat bagi diri siswa maupun bagi sekolah. Siswa lebih senang dalam proses pembelajaran membuat pola dasar rok menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint yaitu siswa senang pembelajaran dilakukan dengan pembagian kelompok, adanya diskusi kelompok dan adanya penghargaan kelompok, karena semua itu membuat siswa termotivasi, siswa lebih aktif dan proses pembelajaran lebih menarik dan media pembelajaran yang baru. Siswa yang mempunyai persepsi yang baik terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint. Pemahaman dan kesadaran tentang 10 20 30 40 50 44 44 13 Kategori Pendapat Siswa 114 adanya pembelajaran membuat pola dasar rok tersebut diperoleh kesimpulan yang dibuat berdasarkan sikap positif yang diwujudkan dalam bentuk perasaan suka dan harapan yang baik serta pandangan yang positif terhadap tujuan pembelajaran membuat pola dasar rok tersebut. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint pada peningkatan hasil belajar membuat pola dasar rok, selain siswa senang dengan proses pembelajarannya, mereka juga dapat: 1 meningkatkan motivasi dalam belajar; 2 meningkatkan prestasi belajar; 3 mendengar, menghormati, serta menerima pendapat siswa lain; 4 mengurangi kejenuhan dan kebosanan; 5 menyakinkan dirinya untuk orang lain dengan membantu orang lain dan menyakinkan dirinya untuk saling memahami dan saling mengerti. Besar kecilnya keterlibatan siswa dipengaruh oleh besar kecilnya persepsi siswa, siswa yang persepsinya baik terhadap pembelajaran membuat pola dasar rok cenderung mempunyai perasaan suka, memiliki perhatian khusus dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajarannya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru kolaborator, menyatakan bahwa guru senang dan tertarik dengan pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint dalam pembelajaran membuat pola dasar. Guru mendapatkan pengalaman baru dalam mengajarkan materi dan berpendapat bahwa dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint materi yang disampaikan akan lebih jelas sehingga siswa mudah mengikutinya, model 115 pembelajaran ini juga melatih tanggung jawab siswa, meningkatkan keberanian siswa dalam berpendapat dan bertanya. Tujuan pembelajaran membuat pola dasar rok juga dapat tercapai dengan baik, waktu pembelajaran yang tersedia juga cukup apabila diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint. Siswa menjadi lebih mudah dalam mengerjakan tugas karena dilakukan per langkah dan dibantu oleh teman sekelompoknya. Model pembelajaran ini menjadikan siswa lebih aktif dan antusias dalam pelaksanaan pembelajaran pola dasar. 3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division STAD Berbasis Media Powerpoint. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar membuat pola dasar rok. Peningkatan hasil belajar siswa membuat pola dasar rok dapat dilihat melalui hasil penelitian mulai pra siklus, siklus I dan siklus II. Hasil belajar siswa membuat pola dasar rok meningkat dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint. Pembelajaran yang terpusat pada siswa, menyebabkan siswa merasa memiliki kegiatan pembelajaran tersebut. Karena siswa diikut sertakan secara aktif dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Selain itu pada model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint, siswa dituntut untuk mengajarkan sesuatu kepada siswa lain, sehingga ada tanggungjawab bagi setiap siswa untuk mengajarkan sesuatu kepada siswa lain. 116 Adanya tanggungjawab kepada masing-masing siswa untuk mengajarkan sesuatu kepada siswa lain telah meningkatkan dorongan kebutuhan siswa untuk belajar. Siswa menjadi termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Setiap siswa harus mengajarkan sesuatu sebaik mungkin kepada siswa lain agar masing-masing siswa dalam anggota kelompok dapat memahami apa yang diajarkan, sehingga dapat mengerjakan tugas yang diberikan. Adanya tuntutan tersebut telah meningkatkan keinginan siswa untuk belajar. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint. Melibatkan siswa berperan aktif dan dapat mengatasi kebosanan siswa terhadap metode pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru, sehingga timbul kesenangan dari diri siswa pada saat kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint merupakan pembelajaran yang menarik, karena setiap siswa memiliki tanggungjawab untuk mengajarkan sesuatu kepada siswa lain. Kelebihan dari pembelajaran ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar sekaligus mengajarkan kepada siswa lain, sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar. Berdasarkan data hasil penelitian terhadap hasil belajar siswa diperoleh rata-rata nilai siswa pada ranah afektif, ranah kognitif, dan ranah psikomotor melalui tes unjuk kerja dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada data pra siklus atau sebelum diberikan tindakan nilai rata-rata siswa yaitu 65,56. Kemudian pada siklus I nilai rata-rata siswa kelas X meningkat sebesar 10,66 menjadi 76,22. Untuk memaksimalkan penelitian kemudian diadakan siklus II yang nilai rata-rata siswa naik dari siklus I yaitu 11,88. 117 Maka nilai rata-rata siswa pada siklus II menjadi 88,10. Berikut diagram yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh seluruh siswa kelas X. Gambar 14. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Nilai Rata- Rata Yang Diperoleh Seluruh Siswa Kelas X Sedangkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM hasil belajarpun ikut meningkat, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan ketuntasan KKM pada pra siklus dari presentase ketuntasan 31,25 naik sebesar 43,75 menjadi 75 pada siklus I. kemudian pada siklus II naik sebesar 25 menjadi 100. Berikut distribusi frekuensi kategori Kriteria Ketuntasan Minimal KKM dalam membuat pola dasar rok dapat dilihat pada tabel 32. Tabel 32. Distribusi Frekuensi Kategori Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Pembelajaran Pola Dasar Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II frek Frek Frek Tuntas 5 31,25 12 75 16 100 Belum tuntas 11 68,75 4 25 Total 16 100 16 100 16 100 - 50 100 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus Siklus I Siklus II 65,56 76,22 88,10 118 Berikut diagram yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang diperoleh seluruh siswa kelas X. Gambar 15. Grafik Peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal Pra Siklus,Siklus Pertama dan Siklus Kedua Berdasarkan data hasil penelitian dari 16 siswa yang mengikuti pembelajaran membuat pola melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD berbasis media powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan, dimana seluruh siswa 16 orang telah mencapai KKM. Peningkatan ini sesuai dengan kriteria keberhasilan tindakan yang ingin dicapai yaitu, perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya. Dengan pencapaian kompetensi lebih baik dari yang sebelumnya, maka penelitian tindakan kelas ini telah dianggap berhasil. 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus Siklus I Siklus II 31,25 75 100 119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Penerapan model pembelajaran tipe STAD berbasis media powerpoint pada mata pelajaran membuat pola dasar rok di SMK Pelita Buana Bantul berlangsung dengan sangat baik, dan dapat membantu siswa untuk berpartisipasi aktif dalam memahami pembelajaran praktik membuat pola dasar rok. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam dua siklus berdasar pada teori Agus Suprijono dengan menggunakan enam sintak. Penelitian ini telah berlangsung dengan sangat baik, hal ini dibuktikan dengan hasil observasi selama proses penelitian kualitas model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division STAD berbasis media powerpoint yang mengalami peningkatan sebesar 12,67 dari siklus I 87,33 menjadi 100 pada siklus II. Sedangkan berdasarkan angket pendapat siswa tentang pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division STAD berbasis media powerpoint ini, 7 siswa 43,75 berpendapat sangat setuju, 7 siswa 43,75 berpendapat setuju, 2 siswa 12,50 berpendapat ragu-ragu. 2. Hasil belajar siswa kelas X Busana Butik menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division STAD

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penggunaan media video animasi sistem pernapasan manusia untuk meningkatkan hasil belajar biologi

1 13 7

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON.

1 3 24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PEMBUATAN POLA ROK PIAS MELALUI METODE PEMBELAJARAN STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH DI SMK KARYA.

2 25 112

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PEMBUATAN POLA KEMEJA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN JOB SHEET DI SMK.

0 0 310

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) BERBANTUAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBERI BANTUAN UNTUK PELANGGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL DI SMK PELITA BUANA SEWON.

0 0 144