Sikap Responden terhadap Lingkungan dan Program

BAB VI FAKTOR-FAKTOR PENDORONG PARTISIPASI

6.1. Tingkat Kemauan

6.1.1. Sikap Responden terhadap Lingkungan dan Program

Sikap merupakan evaluasi terhadap berbagai aspek dalam dunia sosial sehingga dapat memunculkan rasa suka atau tidak suka terhadap sesuatu. Ketika individu memiliki sikap yang kuat terhadap isu-isu tertentu, maka sering kali bertingkah laku konsisten dengan pandangan tersebut Baron dan Byrne 2003. Dalam penelitian ini, semakin positif sikap responden terhadap lingkungan maka akan berpengaruh terhadap tingkah laku responden dalam menjaga lingkungan. Tabel 14. Persentase Responden Mengenai Sikap terhadap lingkungan No Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Jumlah 1. Kebersihan lingkungan merupakan hal yang penting 72,00 28,00 0,00 100,00 2. Lingkungan yang bersih berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat 34,00 60,00 6,00 100,00 Mayoritas responden menganggap kebersihan lingkungan merupakan hal yang penting. Hal tersebut tentu mempengaruhi perilaku mereka terhadap lingkungan, seperti yang diungkapkan oleh Ibu P, 36 Tahun : “….kebersihan itu penting banget de kalo buat saya, kalo lingkungan bersih kan kita juga jadi enak, enak diliat, ga ada penyakit, selain itu kan kebersihan juga sebagian dari iman. ” Responden juga menganggap lingkungan yang bersih akan berpengaruh terhadap kesehatan. Namun mereka menganggap kebersihan merupakan hanya salah satu faktor saja dalam penentu kesehatan masyarakat, masih banyak faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Y, 39 Tahun: “…iya sih emang kesehatan itu sangat dipengaruhi oleh kebersihan, tapi kan bukan hanya itu, kita juga harus liat gimana pola hidup dia, kalo lingkungan udah bersih tapi pola hidupnya ga bener kan sama aja mbak .” Sikap adalah evaluasi responden yang mengindikasikan penerimaan atau penolakan terhadap program. Sikap responden yang positif terhadap program akan mendorong responden untuk terlibat dalam rangkaian kegiatan dalam program pengelolaan sampah. Tabel 15. Persentase Responden Mengenai Sikap terhadap Program Pengelolaan Sampah No . Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Jumlah 1. Program Pengelolaan sampah penting dilakukan 18,00 74,00 8,00 100,00 2. Program pengelolaan sampat tepat dilakukan di RW 4 Desa Gunung Sari 20,00 70,00 10,00 100,00 3. Program pengelolaan sampah membantu mengurangi sampah dan membersihkan lingkungan 16,00 60,00 24,00 100,00 Dari tabel 15, dapat dilihat, sebanyak 74 persen responden menganggap program pengelolaan sampah penting untuk dilakukan karena dapat mengurangi sampah lingkungan seperti yang disebutkan oleh 60 persen responden. Namun ada juga 24 persen responden yang menganggap program ini belum dapat mengurangi sampah dan membersihkan lingkungan, karena menurut mereka sebelum atau sesudah ada program perubahan yang signifikan dalam hal kebersihan belum terlihat. Sebanyak 70 persen responden juga menganggap program pengelolaan sampah tepat dilakukan di RW 4, karena program ini mampu mengurangi sampah lingkungan dan juga menambah pengetahuan. Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Ibu SP, 43 Tahun: “Kalau menurut Saya tepat ya program ini dilakukan di RW 4. RW 4 kan perumahan, tidak ada tempat pembuangan sampah. Selain itu kan sampahnya juga diolah dan dimanfaatkan lagi, Ibu- ibu juga jadi ada kegiatan.” Tabel 16. Persentase Responden Mengenai Sikap untuk Terlibat dalam Program Pengelolaan Sampah No Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Jumlah 1. Saya bersedia menjaga kebersihan lingkungan rumah dengan terlibat dalam program 44,00 54,00 2,00 100,00 2. Saya bersedia menjaga kebersihan lingkungan RT dengan terlibat dalam program 14,00 70,00 16,00 100,00 3. Saya bersedia menjaga kebersihan lingkungan RW dengan terlibat dalam program 2,00 32,00 66,00 100,00 4. Saya bersedia menjaga kebersihan lingkungan desa dengan terlibat dalam program 0,00 4,00 96,00 100,00 Program pengelolaan sampah telah mendorong masyakat untuk turut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dari tabel diatas dapat dilihat sampai sejauhmana responden bersedia terlibat dalam program khususnya dalam hal menjaga kebersihan lingkungan. Dari 50 orang responden, sebanyak 84 persen responden bersedia menjaga kebersihan sampai dengan lingkungan RT. Untuk lingkungan yang lebih luas seperti lingkungan RW atau desa, reponden belum bersedia karena menurut mereka cakupan tersebut terlalu luas. Tabel 17. Persentase Responden Mengenai Sikap dalam Kesediaan Menyebarkan Informasi Mengenai Program No . Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Jumlah 1. Saya bersedia menyebarkan informasi kepada keluarga mengenai program 32,00 66,00 2,00 100,00 2. Saya bersedia menyebarkan informasi kepada warga lingkungan RT mengenai program 12,00 58,00 10,00 100,00 3. Saya bersedia menyebarkan informasi kepada warga lingkungan RW mengenai program 2,00 24,00 74,00 100,00 4. Saya bersedia menyebarkan informasi kepada warga desa mengenai program 0,00 4,00 96,00 100,00 Dari tabel 17 dapat dilihat sebanyak 70 persen responden bersedia menyebarkan informasi sampai pada lingkungan RT. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu K, 46 Tahun: “ Kita kan suka ngumpul-ngumpul sama tetangga-tetangga jadi kalo untuk ngasih informasi tentang program ini saya sih mau- mau aja, sambil ngobrol sama tetangga sambil ngasih tau informasi juga” Responden hanya bersedia menyebarkan informasi sampai pada lingkungan RT juga dikarenakan menurut mereka, jika untuk lingkungan yang lebih luas seperti lingkungan RW biasanya sudah ada aparat yang menginformasikan. Sama seperti menjaga kebersihan lingkungan ataupun menyebarkan informasi mengenai program, mengajak terlibat dalam program juga untuk sebagian besar responden hanya bersedia sampai dengan lingkungan RT. Untuk lebih jelas, sikap responden dalam kesediaannya mengajak warga untuk terlibat dalam program dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 18. Persentase Responden Mengenai Sikap dalam Kesedian Mengajak Warga untuk Terlibat dalam Program No Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Jumlah 1. Saya bersedia mengajak keluarga untuk terlibat dalam program 22,00 76,00 2,00 100,00 2. Saya bersedia mengajak warga di lingkungan RT untuk terlibat dalam program 12,00 54,00 34,00 100,00 3. Saya bersedia mengajak warga di lingkungan RW untuk terlibat dalam program 2,00 20,00 78,00 100,00 4. Saya bersedia mengajak warga desa untuk terlibat dalam program 0,00 4,00 96,00 100,00 Dari tabel 18 dapat dilihat, kesediaan warga untuk mengajak warga agar terlibat lebih sedikit warga yang bersedia dibandingkan dengan menyebarkan informasi. Hal tersebut dikarenakan menurut mereka keterlibatan warga dalam program merupakan hak dari masing-masing individu. Dalam pelaksanaan program pengelolaan sampah, warga RW 4 Desa Gunung Sari dilibatkan dalam hal pemilahan sampah dan pembuatan produk daur ulang atau kerajinan. Selain itu, warga juga diminta partisipasinya dalam melakukan pembayaran retribusi sampah organik dan sampah yang tidak bisa dijual atau dibuat kerajinan untuk dibawa ke UPK. Persentase responden mengenai sikap terhadap rangkaian program pengelolaan sampah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 19. Persentase Responden Mengenai Sikap terhadap Rangkaian Program Pengelolaan Sampah No Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Jumlah 1. Saya bersedia melakukan pemilahan sampah organik dan non-organik 24,00 60,00 16,00 100,00 2. Saya bersedia melakukan proses pengelolaan sampah menjadi produk daur ulang 16,00 60,00 24,00 100,00 3. Saya bersedia membayar biaya operasional pengambilan sampah 26,00 68,00 6,00 100,00 Dari tabel 19 dapat dilihat sebagian besar responden bersedia mengikuti kegiatan dalam program pengelolaan sampah. Sebanyak 84 persen responden bersedia melakukan pemilahan sampah organik dan non-organik. Namun ada 16 persen responden yang tidak bersedia melakukan pemilahan sampah karena menurut mereka kegiatan tersebut tidak praktis. Sebanyak 76 persen responden bersedia melakukan proses pengolahan sampah menjadi produk daur ulang atau kerajinan, tetapi ada 24 persen responden yang tidak bersedia karena mereka mempunyai kegiatan lain dan memiliki waktu luang yang sedikit. Dalam hal membayar biaya operasional pengambilan sampah, sebanyak 94 persen responden bersedia melakukannya karena hal tersebut dapat membantu memperlancar program itu sendiri. Dari keseluruhan aspek yang diteliti, dapat disimpulkan sikap masyarakat terhadap lingkungan dan terhadap program pengelolaan sampah dibagi ke dalam dua kategori, yaitu responden yang memiliki sikap positif dan negatif terhadap lingkungan dan program pengelolaan sampah. Jumlah dan persentase responden dengan sikap positif dan negatif secara lebih jelas dapat dilihat pada tebel berikut: Tabel 20. Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Sikap Responden terhadap Lingkungan dan Program Pengelolaan Sampah Sikap Jumlah N Positif X ≥ 36 29 58,00 Negatif X 36 21 42,00 Jumlah 50 100,00 Sebagian besar responden 58 persen memiliki tingkatan sikap pada kategori positif, yaitu dengan total skor dari setiap pertanyaan sikap lebih dari sama dengan 36. Artinya, sebagian besar responden telah memiliki sikap yang positif terhadap lingkungan dan menerima keberadaan program. Responden menganggap lingkungan merupakan hal yang penting dan harus dijaga kebersihannya dan responden juga mendukung program pengelolaan sampah karena program tersebut membantu meningkatkan kebersihan lingkungan. Responden juga bersedia menjaga kebersihan lingkungan, menyebarkan informasi mengenai program dan juga mengajak warga lain untuk terlibat dalam program. Hanya 42 persen responden yang kurang peduli terhadap lingkungan dan juga kurang menerima keberadaan program, hal ini disebabkan oleh faktor internal dan juga faktor eksternal yang mempengaruhinya.

6.1.2. Motivasi

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan masyarakat melalui corporate social responsibility PT Indocement Tunggal Parakarsa TBK

5 31 104

Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Melalui Program Pusat Pelatihan Dan Pemberdayaan Masyarakat PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Di Kabupaten Bogor

2 50 176

Analisis Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam Upaya Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus: Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 16 212

Analisis Pembentukan Citra PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk Melalui Implementasi Corporate Social Reponsibility: Studi Kasus: Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

1 4 106

Analisis pembentukan citra PT Indocement tunggal prakasa, Tbk melalui implementasi corporate social responsibility (studi kasus desa Bantarjati, kecamatan Klapanunggal, kabupaten Bogor)

1 4 197

Communication Effectiveness of Corporate Social Responsibility Program Through Communication Meeting for Communities for Surrounding Community Leaders (Case PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Bogor Regency)

0 18 280

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Citeureup, Bogor

0 9 50

Dinamika Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Gunung Sari , Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor

0 14 86

Peranan CD Worker dalam Pendampingan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk

0 8 107

PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk

2 3 23