dikumpulkan di tong sampah yang telah disediakan untuk selanjutnya dibawa ke UPK untuk diolah menjadi kompos dan Sorted Municipal Wasted SMW.
Tujuan dari program pengelolaan sampah dan pembentukan Unit Pelayanan Kebersihan adalah:
1. Mengoptimumkan pengelolaan sampah menjadi produk yang bermanfaat, seperti pupuk cair atau padat, Sorted Municipal Waste SMW, serta
kerajinan rumah tangga. 2. Memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat yang terlibat
langsung dan masyarakat luas pada umumnya dalam pengelolaan sampah tersebut.
3. Membantu menjalankan program pemerintah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
4.6.3. Deskripsi Program
Program pengolahan sampah merupakan salah satu program CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk bersama dengan desa binaan perusahaan.
Program ini merupakan program pengolahan sampah rumah tangga menjadi produk daur ulang yang dilaksanakan di lingkungan RW. Selain itu, program ini
juga mengolah sampah menjadi kompos dan SMW yang dilakukan di Unit Pelayanan Kebersihan UPK.
Unit Pelayanan Kebersihan Desa Gunung Sari dibangun semenjak akhir tahun 2009 dan mulai beroperasi pada bulan Mei tahun 2010. Hingga akhir tahun
2010, jumlah SMW yang telah dihasilkan adalah sebanyak 217,02 ton dan 11,13 ton kompos. Sampah yang dikelola di UPK Gunung Sari adalah berasal dari
lingkup sekitar desa yaitu dari RW 4 Desa Gunung Sari, area cakupan pengambilan sampah di Desa Gunung Sari masih dari satu RW saja karena RW 4
merupakan pilot project sebagai awalan dilaksanakannya program yang untuk selanjutnya akan diterapkan di setiap RW di Desa Gunung Sari.
Untuk mendukung program ini, PT Indocement memberikan fasilitas berupa tong sampah organik dan non-organik. Selain melakukan pemilahan
sampah organik dan non-organik, masyarakat dilibatkan dalam proses pembuatan produk daur ulang. Sampah plastik yang bisa dijadikan produk daur ulang
dimanfaatkan dengan cara dikumpulkan lalu dibuat produk kerajinan yang bernilai jual. Sampah yang tidak bisa diolah dalam lingkup rumah tangga akan dibawa ke
UPK untuk diolah menjadi SMW dan kompos. Berikut adalah flow pengolahan sampah menjadi energi:
Gambar 4 Flow Pengelolaan Sampah menjadi Energi
7
Seperti flow diatas, secara lebih rinci program pengolahan sampah terdiri dari: a. Pemilahan sampah organik dan non-organik. Output dari kegiatan ini
adalah warga dapat membedakan sampah organik dengan sampah non- organik.
b. Daur ulang sampah non-organik, merupakan salah satu upaya mengurangi jumlah sampah non-organik, seperti kemasan botol dan plastik untuk
dibuat kerajinan. Output dari kegiatan ini adalah pengetahuan warga dalam membuat kerajinan dan juga kerajinan tangan berbahan dasar sampah non-
organik yang memiliki nilai jual. c. Pengolahan sampah menjadi kompos dan SMW merupakan kegiatan yang
dilakukan di UPK. Sampah yang telah dipisahkan oleh warga menjadi
7
Sumber: Data persentasi pengenalan CSR untuk PKL
Bahan bakar alternatif pada
kiln
Budidaya jarak pagar dan
tanaman sela SMW
70 Kompos kasar
20 Mesin
penyaringan Mesin crushing
Desa Binaan Indocement
Sampah mentah Kerajinan daur
ulang Pencucian
sampah plastik Pemilahan
sampah plastik
Kompos halus 10
sampah organik dan non-organik diangkut ke UPK dan diolah oleh pekerja UPK menjadi kompos dan SMW. Output dari kegiatan ini adalah kompos
yang dapat dijual dan juga digunakan untuk proyek penanaman jarak pagar dan SMW yang dijual ke perusahaan untuk dijadikan bahan bakar
alternatif.
BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN