Manajemen Program Faktor Kesempatan

pengalaman adalah sebanyak 44 persen. Artinya sebagian besar responden pernah melakukan kegiatan pengelolaan sampah seperti memilah sampah organik dan non-organik, memilih plastik daur ulang atau membuat produk daur ulang

6.3. Faktor Kesempatan

6.3.1. Manajemen Program

Manajemen program adalah aturan yang memungkinkan masyarakat terlibat dalam program, hal tersebut berupa aksesibilitas yang diberikan penyelenggara program terhadap masyarakat dan syarat keterlibatan masyarakat. Tabel 29. Persentase Anggapan Responden Mengenai Manajemen Program Pengelolaan Sampah No. Pernyataan Jumlah 1. Ada sosialisasi program 64,00 2. Kesempatan hadir dalam perencanaan 34,00 3. Kesempatan mengemukakan pendapat dalam proses perencanaan 36,00 4. Kesempatan menyampaikan saran dan kritik dalam proses perencanaan 36,00 5. Kesempatan dalam mengambil keputusan bersama 32,00 6. Kesempatan ikut serta dalam proses pelaksanaan 98,00 7. Terdapat forum evaluasi 20,00 8. Masyarakat terlibat dalam proses evaluasi 10,00 9. Ada ruang untuk merubah program setelah evaluasi 12,00 10. Kesempatan menikmati hasil penjualan produk hasil 70,00 Dari tabel 29, dapat dilihat sebanyak 64 persen responden mengetahui adanya sosialisasi program, bentuk sosialisasi yang dilakukan adalah melalui aparat setempat. Dalam hal perencanaan, hanya sedikit responden yang mengetahuinya. Menurut mereka, memang tidak dibatasi siapa saja yang diperbolehkan ikut dalam perencanaan, tapi biasanya hanya orang-orang tertentu saja yang datang atau diundang dan dalam prosesnya diperbolehkan mengemukakan pendapat, saran atau kritik dan keputusan diambil bersama secara musyawarah. Dalam hal pelaksanaan, 98 persen responden menjawab bahwa siapapun diperbolehkan ikut dalam kegiatan program pengelolaan sampah. namun dalam hal evaluasi, hanya sedikit warga yang mengetahui ataupun terlibat. Hanya sebanyak 10 persen responden yang merasa bahwa warga dilibatkan dalam proses evaluasi. Evaluasi biasanya dilakukan dalam rapat RT atau rapat RW. Dalam hal menikmati hasil, 70 persen warga merasa diberikan kesempatan untuk menikmati hasil penjualan produk kerajinan yang dibuat. Dapat disimpulkan kesempatan warga untuk terlibat dalam program dapat dikategorikan baik. Secara lebih rinci, tingkat kesempatan warga untuk terlibat dalam program dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 30. Jumlah dan Persentase Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Manajemen Program dalam Program Pengelolaan Sampah Manajemen Program Jumlah N Baik X ≥ 13 32 64,00 Buruk X 13 18 36,00 Jumlah 50 100,00 Dari tabel 30, sebanyak 64 persen responden merasakan kesempatan yang diberikan kepada masyarakat untuk terlibat dalam program berada dalam kategori baik dan 36 persen responden lainnya dalam kategori buruk. Dari data tersebut, dapat disimpulkan jika ruang kesempatan yang diberikan kepada warga untuk terlibat cukup besar. Warga kebanyakan hanya diberikan kesempatan seluas- luasnya untuk terlibat dalam proses pelaksanaan. Dalam proses perencanaan atau evaluasi biasanya hanya perwakilan warga saja yang dilibatkan.

6.4. Ikhtisar

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan masyarakat melalui corporate social responsibility PT Indocement Tunggal Parakarsa TBK

5 31 104

Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Melalui Program Pusat Pelatihan Dan Pemberdayaan Masyarakat PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Di Kabupaten Bogor

2 50 176

Analisis Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam Upaya Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus: Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 16 212

Analisis Pembentukan Citra PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk Melalui Implementasi Corporate Social Reponsibility: Studi Kasus: Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

1 4 106

Analisis pembentukan citra PT Indocement tunggal prakasa, Tbk melalui implementasi corporate social responsibility (studi kasus desa Bantarjati, kecamatan Klapanunggal, kabupaten Bogor)

1 4 197

Communication Effectiveness of Corporate Social Responsibility Program Through Communication Meeting for Communities for Surrounding Community Leaders (Case PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Bogor Regency)

0 18 280

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Citeureup, Bogor

0 9 50

Dinamika Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Gunung Sari , Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor

0 14 86

Peranan CD Worker dalam Pendampingan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk

0 8 107

PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk

2 3 23