BAB II PENDEKATAN TEORITIS
2.1. Tijauan Pustaka
2.1.1. Definisi Partisipasi
Partisipasi menurut Cohen dan Uphoff 1977 dalam Manoppo 2009 adalah keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan tentang
apa yang akan dilakukan dan bagaimana cara kerjanya, keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program dan pengambilan keputusan yang telah ditetapkan
melalui sumbangan sumberdaya atau bekerja sama dalam suatu organisasi, keterlibatan masyarakat menikmati hasil dari pembangunan serta dalam evaluasi
pelaksanaan program. Pearse dan Stifel 1979 disitir oleh Kannan 2002 dalam Ife dan Tesoriero 2006 memfokuskan pada rakyat yang biasanya tidak dilibatkan
memiliki kendali terhadap sumberdaya dan institusi. Paul 1987 disitir Kannan 2002 dalam Ife dan Tesoriero 2006 berpendapat bahwa dalam partisipasi harus
mencakup memampuan rakyat untuk memengaruhi kegiatan-kegiatan sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kesejahterannya.
Partisipasi diatas mengacu pada pengertian partisipasi sebagai keterlibatan aktif masyarakat dalam empat tahap kegiatan, yaitu:
1. Tahap proses pengambilan keputusan tentang rencana kegiatan Partisipasi dalam tahap pengambilan keputusan atau perencanaan
dibedakan atas tiga kegiatan, yakni: a. Pada saat penentuan keputusan awal mengenai kegiatan dengan
memperhatikan keperluan dan prioritas kegiatan yang akan dikerjakan; b. Ikut serta secara terus menerus dalam setiap proses pengambilan
keputusan; c. Ikut serta dalam merumuskan keputusan mengenai rencana kerja.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan Partisipasi dalam tahap pelaksanaan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Sumbangan sumberdaya yang berupa sumbangan tenaga dengan ikut bekerja dalam program, sumbangan materi, dan atau informasi;
b. Terlibat dalam kegiatan administrasi dan koordinasi;
c. Ikut serta sebagai perserta dari program yang dilaksanakan. 3. Tahap evaluasi
Partisipasi dalam tahap evaluasi merupakan tahap yang penting bagi para pengambil keputusan untuk memperoleh masukan mengenai pelaksanaan
program. 4. Tahap menikmati hasil
Partisipasi dalam tahap menikmati manfaat mencakup: a. keuntungan materiil yang berupa meningkatnya pendapatan dan
konsumsi, baik dalam bentuk jumlah maupun distribusinya merata; b. keutungan sosial antara lain meningkatnya pendidikan dan
terberantasnya buta huruf; c. Keuntungan perorangan, antara lain berupa kemampuan status sosial
seseorang serta meningkatnya kekuasaan politik, Cohen dan Uphoff 1977 dalam Manoppo 2009.
Cohen dan Uphoff 1980 dalam Barnas 1988 dalam Ramadyanti 2009 membagi tipe partisipasi yang bertolak dari dimensi partisipasi yaitu:
1. Jenis partisipasi yang diharapkan, meliputi: a. Partisipasi dalam mengambil keputusan perencanaan
b. Partisipasi dalam pelaksanaan c. Partisipasi dalam menerima manfaat
d. Partisipasi dalam evaluasi 2. Siapa yang berpartisipasi terdiri dari:
a. Penduduk setempat b. Pemimpin setempat, meliputi: pemimpin informal, pemimpin
organisasi formal, dan pemerintah setempat c. Aparatur pemerintah
d. Orang luar desa 3. Bagaimana proses partisipasi itu berlangsung, meliputi beberapa hal:
a. Apakah inisitif partisipasi itu timbul dari atas atau dari bawah? b. Apakah dorongan untuk berpartisipasi itu bersifat bebas atau
paksaan? c. Bagaimana struktur partisipasi?
d. Bagaimana saluran partisipasi, apakah secara individu atau secara kolektif, apakah melalui organisasi formal atau informal, apakah
partisipasi itu langsung atau tidak langsung? e. Jangka waktu partisipasi
f. Lingkup partisipasi g. Kemampuan masyarakat untuk memperoleh manfaat sesuai yang
diharapkan sebagai hasil partisipasinya.
2.1.2. Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi