76
Rp12,3 triliun yang semuanya dilakukan oleh swasta. Investasi untuk membangun infrastruktur jalan, jembatan, dan pelabuhan yang terkait pariwisata mencapai
sebesar Rp11,5 triliun atau sekitar 15,14 persen dari total investasi terkait kegiatan pariwisata sebagaimana laporan BPS 2010b.
4.4.3 Kinerja Pariwisata Indonesia
Data BPS 2010b dalam Neraca Satelit Pariwisata Nasional Nesparnas, menunjukkan bahwa peranan kegiatan pariwisata terhadap perkembangan
ekonomi nasional pada tahun 2009 tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan dibanding dengan tahun sebelumnya. Aspek ekonomi yang diukur
adalah peranan pariwisata yang timbul dari permintaan kegiatan kepariwisataan terhadap beberapa variabel makroekonomi. Permintaan kegiatan pariwisata
tersebut meliputi konsumsi wisatawan nusantara, wisatawan mancanegara, investasi pada sektor pariwisata dan belanja pemerintah untuk promosi pariwisata.
Permintaan tersebut akan menimbulkan dampak ekonomi secara langsung berupa konsumsi barang dan jasa serta dampak tak langsung berupa interaksi antar sektor
yang terjadi akibat perubahan output barang dan jasa yang dikonsumsi. Nilai output dari kegiatan pariwisata secara keseluruhan mencapai sebesar
Rp504,69 triliun yang tersebar di seluruh sektor ekonomi. Kontribusi nilai output akibat kegiatan pariwisata tersebut mencapai 4,80 persen yang sebagian besar
diciptakan oleh pengeluaran wisnus hingga mencapai Rp251,52 triliun atau 2,39 persen terhadap output nasional. Kemudian diikuti pengeluaran untuk investasi
pariwisata sebesar Rp136,30 triliun atau 1,29 persen dari output nasional. Sedangkan peranan kegiatan pariwisata terhadap nilai tambah bruto NTB
mencapai sebesar Rp233,64 triliun atau memberikan kontribusi sebesar 4,16 persen dari total NTB nasional pada tahun 2009. Keadaan tersebut secara rinci
dapat dilihat pada Tabel 13. Selanjutnya bahwa peranan kegiatan pariwisata terhadap penerimaan pajak
tak langsung tercatat sebesar Rp8,36 triliun atau mencapai 4,19 persen dalam menyumbang pajak tak langsung nasional. Sumbangan terbesar diberikan oleh
konsumsi wisatawan nusantara yang mencapai 2,04 persen terhadap penerimaan pajak tak langsung nasional. Selama tahun 2009, kontribusi sektor-sektor terkait
77
pariwisata terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai sebanyak 6,98 juta orang atau 6,68 persen dari tenaga kerja nasional. Pengeluaran wisnus memberikan
dampak yang terbesar terhadap penyerapan tenaga kerja hingga mencapai 3,68 persen dari jumlah tenaga kerja nasional.
Tabel 13 Peranan kegiatan pariwisata terhadap perekonomian Nasional, 2009
Uraian Output
Nilai tambah bruto
Pajak tak langsung
Tenaga kerja
triliun rupiah
juta orang
Ekonomi Nasional
10.530,04 5.613,44
199,64 104,87
Sektor Pariwisata
504,69 233,64
8,36 6,98
Wisatawan Nusantara
251,52 117,42
4,08 3,86
Wisatawan Mancanegara
106,56 52,68
2,06 1,76
Investasi
136,30 58,41
2,06 1,22
Promosi dan Pembinaan
10,65 5,38
0,18 0,14
Proporsi
persen
Peranan Sektor Pariwisata
4,79 4,16
4,19 6,68
Wisatawan Nusantara
2,39 2,09
2,04 3,68
Wisatawan Mancanegara
1,01 0,93
1,03 1,68
Investasi
1,29 1,04
1,03 1,17
Promosi dan Pembinaan
0,10 0,10
0,09 0,13
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010b.
Peranan pariwisata dalam ekspor barang dan jasa cukup besar yaitu mencapai 4,37 persen. Porsi tersebut ditentukan oleh konsumsi wisman pada
tahun 2009. Peranan terbesar terdapat pada jasa hotel, restoran, hiburan dan angkutan yang mencapai lebih dari 85 persen dari konsumsi wisman tersebut.
Sedangkan peranan pariwisata dalam impor mencapai 3,88 persen sebagaimana tergambar pada Tabel 14. Namun ukuran kemajuan pariwisata yang hanya dengan
melihat jumlah turis asing yang berkunjung ke Indonesia belum menggambarkan kegiatan pariwisata secara menyeluruh. Meskipun secara politis, indikator
perkembangan jumlah wisman tetap penting bagi Indonesia karena menyangkut aspek pencitraan akan keamanan dan kenyamanan di wilayah Indonesia.
Tabel 14 Peranan pariwisata terhadap PDB Indonesia dari sisi Neraca
Penggunaan, 2009
Komponen PDB Nasional
Pariwisata
Share Pariwisata persen
triliun rupiah
Konsumsi rumah tangga 3.290,84
143,54 4,36
Konsumsi pemerintah 539,76
6,24 1,16
Investasi 1.743,73
76,26 4,36
Ekspor 1.354,22
59,2 4,37
Impor 1.197,19
46,43 3,88
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010b.
78
4.4.4 Daya Saing Pariwisata Indonesia