Permintaan Rumah Tangga Sistem Persamaan Model INDOWISATA

48 Artinya kedua kategori input yang berada pada level atas merupakan permintaan langsung terhadap X1TOTi. Blok persamaan 6 pada file input Tablo berisi sebagian besar permintaan input yang berjenjang seperti hubungan persamaan E_x1 dan E_x1prim. Hubungan tersebut diilustrasikan pada Gambar 8. A1PRIM i diinterpretasikan sebagai koefisien input-output, yaitu jumlah komposit faktor primer yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit output. A_Sc,i adalah jumlah komoditi komposit c yang digunakan per unit output. Secara sederhana diasumsikan bahwa A_Sc,i tidak berubah sehingga peubah perubahan persentase dalam persamaan E_x1 tidak ada hubungan. Namun pada model INDOWISATA, A1PRIMi dibiarkan berubah seperti yang ditunjukkan dalam persamaan E_x1prim. Hal ini berarti bahwa penurunan 1 persen A1PRIM berarti produktivitas meningkat 1 persen. Persamaan terakhir dari Blok 6 file input tablo tersebut menunjukkan bahwa perubahan nilai output [V1TOTi] adalah total pengeluaran bahan baku dan faktor primer. Pada sisi kanan dari masing-masing bentuk persamaan menunjukkan 100 kali perubahan pengeluaran beberapa input sedangkan pada sisi kiri menunjukkan 100 kali perubahan total biaya. Persamaan ini sering disebut zero pure profits laba nol, dimana labakeuntungan sudah tidak lagi kemasukkan input lain. Model juga mengasumsikan bahwa teknologi dalam kondisi constant return to scale skala pengembalian konstan. Hal ini berimplikasi bahwa jika tidak ada perubahan teknologi maka harga output merupakan fungsi dari harga input.

3.2.2.6 Permintaan Rumah Tangga

Permintaan Rumah Tangga Biasa Rumah tangga diasumsikan memaksimumkan utilitas dengan kendala anggaran dalam memilih sekumpulan barang untuk dikonsumsi. Utilitas diasumsikan menggunakan fungsi kepuasan berjenjang, dimana jenjang terluar merupakan kombinasi komoditi komposit dengan fungsi agregat Cobb-Douglas dan jenjang dibawahnya merupakan komoditi komposit dari berbagai sumber domestik dan impor yang menggunakan fungsi agregat CES pada masing-masing komoditi komposit seperti terlihat pada Gambar 9. 49 Sumber: Horridge et al., 2001; Oktaviani, 2008. Gambar 9 Struktur permintaan konsumen berjenjang. Barang yang dikonsumsi rumah tangga hanya terdiri dari 67 komoditi komposit. Konsumen memaksimumkan utilitas dengan anggaran tertentu dan diasumsikan bahwa masing-masing komoditi yang dikonsumsi menghasilkan biaya minimim. Melalui fungsi CES, preferensi yang berlaku merupakan konsumsi antara komoditi yang berasal dari impor dan domestik. Konsumen diidentifikasi sebagai pengguna, diman a u = “HHOthers”. Persamaan E_x dalam Blok 3 file input Tablo diatas, didahului dengan memberikan instruksi all,c,COM, all,s,SRC dan all,u,LOCALUSER. Pada LOCALUSER telah memasukkan semua pengguna, kecuali ekspor. Sehingga komposisi Armington pada masing-masing komoditi komposit yang digunakan konsumen sudah ditentukan dalam Blok 3 file input Tablo tersebut. Struktur permintaan konsumen dijelaskan pada Blok 7_O dalam persamaan file input Tablo. Spesifikasi fungsi Cobb-Douglas untuk jenjang terluar dinyatakan sebagai berikut:       COM c c HHOthers c S X UTILITY   , _ 3.17 Cobb- Douglas Utilitas Good 1 Good 67 CES CES Domestic Good 1 Imported Good 1 Imported Good 67 Domestic Good 67 sampai Keterangan Bentuk Fungsi Input atau Output 50 Persamaan tersebut mengasumsikan bahwa rumah tangga ingin memaksimumkan kepuasan utility dimana Π adalah operator perkalina dan ↓_Sc,”HHOthers” adalah konsumsi komposit komoditi c serta α c s adalah parameter konstanta. Kendala anggaran menyatakan bahwa nilai total pembelian konsumen merupakan peubah eksogen bagi rumah tangga. Model ini tidak menghubungkan pengeluaran antar rumah tangga sehingga tidak ada keputusan menabung mengkonsumsi. Bentuk kendala anggaran dimana ketersediaan anggaran untuk konsumsi rumah tangga nominal [W3TOTL] adalah:     COM c HHOthers c S P HHOthers c S X TOTL W ] , _ , _ [ 3 3.18 keterangan: ↓_Sc,”HHOthers” = indeks jumlah komoditi komposit c yang dikonsumsi rumah tangga biasa. P_Sc,”HHOthers” = indeks harga komoditi komposit c yang dikonsumsi rumah tangga biasa untuk fungsi agregat Armington. Fungsi permintaan rumah tangga untuk komoditi komposit c adalah: ; , _ 3 , _ COM c HHOthers c S P TOTL xW a HHOtherrs c S X c   3.19 a c adalah pangsa anggaran rumah tangga biasa untuk komoditi c yang dirumuskan dengan:     _ , _ HHOthers CS USE HHOthers c S USE c   Sedangkan bentuk linier ketersediaan anggaran rumah tangga biasa untuk komoditi c menjadi: x_sc,”HHOthers” + p_sc,”HHOthers” = w3totl 3.20 Persamaan konsumsi rumah tangga biasa riil agregat [X3TOTL] adalah:  totl x HHOthers CS USE 3 _  COM c HHOthers c s x HHOthers c S USE , _ , _ 3.21 sedangkan indeks harga konsumen rumah tangga biasa [P3TOTL] adalah:  totl p HHOthers CS USE 3 _  COM c HHOthers c s p HHOthers c S USE , _ , _ 3.22 51 KonsumsiPermintaan Wisatawan Permintaan akhir terkait kegiatan pariwisata meliputi pengeluaran wisatawan, investasi di bidang kepariwisataan dan pengeluaran pemerintah untuk promosi pariwisata seperti yang dilukiskan pada Gambar 10. Permintaan akhir oleh wisatawan baik nusantara wisnus maupun mancanegara wisman diasumsikan sama dengan permintaan rumah tangga biasa yaitu memaksimumkan utilitas dengan kendala anggaran dalam memilih sekumpulan barang yang dikonsumsi. Sumber: Sugiyarto et al., 2003 dimodifikasi. Gambar 10 Sistem permintaan terkait kegiatan pariwisata. TOTAL OUTPUT 1 – 67 Input Antara 1 – 67 Komposit Komoditi 1 Komposit Komoditi 67 Komoditi Domestik 1 Komoditi Impor 1 Komoditi Domestik 67 Komoditi Impor 67 Permintaan Akhir Permintaan Akhir Domestik Permintaan Ekspor sampai CES CES CES Belanja Turis Asing Ekspor Lainnya Permintaan Akhir Domestik Konsumsi Wisatawan Nusantara Konsumsi Rumah tangga Biasa Komoditi Domestik 1 Komoditi Domestik 67 Komoditi Impor 1 Komoditi Impor 67 Komoditi Komposit 1 Komoditi Komposit 67 sampai CD CES CES Investasi Pariwisata Investasi Lainnya Investasi Promosi Pariwisata Pengeluaran Pemerintah Lainnya Pengeluaran Pemerintah 52 Fungsi permintaan wisatawan nusantara untuk komoditi komposit c adalah: ; , _ 1 3 , _ COM c Wisnus c S P TOTW xW a Wisnus c S X c   sedangkan fungsi permintaan wisatawan mancanegara untuk komoditi komposit c adalah: ; , , 2 3 , , COM c PHI Wisman dom c P TOTW xW a Wisman dom c X c   . keterangan: ↓_Sc,”Wisnus” = jumlah komoditi c yang dikonsumsi wisnus. Xc, ”dom”,”Wisman” = jumlah komoditi c dari sumber domestik yang dikonsumsi wisman. P _Sc,”Wisnus” = harga komoditi c yang dikonsumsi wisnus. Pc, ”dom”,”Wisman” = harga komoditi c dari sumber domestik yang dikonsumsi wisman. W3TOTW1 = anggaran nominal yang tersedia untuk konsumsi oleh wisnus. W3TOTW2 = anggaran nominal yang tersedia untuk konsumsi oleh wisman. a c = pangsa anggaran bagi wisnus atau wisman untuk komoditi c. Bentuk linier ketersediaan anggaran wisnus untuk komoditi c menjadi: x_sc,”Wisnus” + p_sc,”Wisnus” = w3totw1 3.20a sedangkan bentuk linier ketersediaan anggaran wisman untuk komoditi c menjadi: xc,”dom”,”→isman” + [pc,”dom”-phi] = w3totw2 3.20b Persamaan konsumsi wisnus riil agregat [X3TOTW1] adalah:    COM c Wisnus c s x Wisnus c S USE totw x Wisnus CS USE , _ , _ 1 3 _ 3.21a sedangkan persamaan konsumsi wisman riil agregat [X3TOTW2] adalah:  2 3 , _ totw x Wisman dom C USE  COM c Wisman dom c x Wisman dom c USE , , , , 3.21b Indeks harga konsumen wisnus [P3TOTW1] adalah:    COM c Wisnus c s p Wisnus c S USE totw p Wisnus CS USE , _ , _ 1 3 _ 3.22a sedangkan indeks harga konsumen wisman [P3TOTW2] adalah: 53  2 3 , _ totw p Wisman dom C USE  COM c dom c p Wisman dom c USE , , , 3.22b Persamaan tersebut disajikan secara lengkap dalam input file Tablo Blok Persamaan 7_wisnus dan 7_wisman pada Lampiran 3.

3.2.2.7 Permintaan Ekspor