57
Terdapat dua jenis pernyataan pembaharuan. Jenis pertama menunjukkan bahwa masing-masing sel berada dalam matrik aliran USE. Jenis kedua terdapat
dalam tiga baris pertama yang disebut sebagai pembaharuan produk.Masing- masing sel dalam matrik aliran USE adalah harga dan kuantitas produk yang
diformulasikan sebagai: ←SEc,s,u = Pc,s ↓c,s,u; cЄCOM, sЄSRC, uЄ←SER
GEMPACK kemudian memperbaharui USE menjadi:
←SEc,s,u ←SEc,s,u [1+0,01pc,s + 0,01xc,s,u] 3.32
Dua baris terakhir dari pernyataan pembaharuan tersebut adalah pembaharuan perubahan. Pada kasus ini, model menawarkan formula secara
eksplisit yang berisi nilai koefisien dan peubah sebagai perubahan biasa dalam nilai data dasar. Perubahan penerimaan pajak impor V0MTX dibagi menjadi dua
bagian yaitu: a.
V0CIFc Delmtxratec, yaitu perubahan tingkat pajak dikali dengan nilai pajak nilai impor diperbatasan atau bea masuk.
b. 0,01↑0MT↓c[x0c,”imp”+pworldc+phi], merupakan penerimaan
pajak dikali dengan proporsi perubahan nilai dasar.
3.2.2.15 Ringkasan Data
Blok persamaan 16 dan 17 pada file input Tablo berisi ringkasan data untuk memeriksa apakah input data telah melakukan penjumlahan dengan baik dan
membantu menjelaskan hasilnya. Pangsa modal pada Blok persamaan 17 dihitung secara terbalik dan dihubungkan dengan elastisitas penawaran jangka pendek.
Pangsa impor yang tinggi menunjukkan adanya persaingan komoditi impor yang signifikan terhadap industri domestik.
3.2.3 Penutup Model
Peubah pada model INDOWISATA lebih banyak dibandingkan persamaannya. Peubah dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu peubah
endogen dijelaskan didalam model dan peubah eksogen nilainya ditentukan oleh pengguna model. Peubah-peubah yang dipilih dan didefinisikan ke dalam
peubah eksogen disebut closure atau penutup model. Penetuan closure sesuai keinginan pengguna tetapi harus mengikuti hukum matematika, yaitu:
58
Jumlah peubah endogen = Jumlah persamaan
Masing-masing persamaan hanya mampu menjelaskan satu peubah. Perubahan closure
dapat dilakukan untuk merubah jenis peubah eksogen menjadi peubah endogen atau sebaliknya dan biasa dikenal dengan sebutan swap. Berikut
ditunjukkan closure jangka pendek pada model INDOWISATA yang digunakan dalam penelitian ini seperti terlihat pada Tabel 4.
Pemilihan closure mempunyai beberapa strategi diantaranya adalah: 1.
Masing-masing persamaan menjelaskan identifikasi peubah yaitu peubah endogen dan peubah eksogen.
2. Peubah yang tidak secara otomatis dijelaskan di dalam persamaan disebut
peubah eksogen dan tidak dapat dijadikan endogen. 3.
Penggantian peubah-peubah yang di swap harus memiliki ukuran matriks yang sama.
4. Pemakaian swap harus memperhatikan adanya kedekatan hubungan antar
peubah yang ditukar. Tabel 4
Closure jangka pendek dalam model INDOWISATA
No Peubah
Keterangan
1. phi
Nilai tukar RpUSD 2.
x_sCOM,”Invwisata” Permintaan investasi pariwisata
3. x_sCOM,”InvOthers”
Permintaan investasi lainnya 4.
x_sCOM,”Promwisata” Permintaan untuk promosi pariwisata 5.
x_sCOM,”GovOthers” Permintaan pemerintah lainnya
6. x1cap
Stok kapital saat ini 7.
Realwagepaid Upah riil pekerja dibayar
8. Realwageunpaid
Upah riil pekerja tidak dibayar 9.
x3totw1 Konsumsi riil wisatawan nusantara
10. x3totw2
Konsumsi riil wisatawan mancanegara 11.
x3totl Konsumsi riil rumah tangga biasa
12. a1prim
Perubahan teknis
penggunaan faktor
produksi 13.
Pworld Harga dunia USD
14. f4q
Shifter permintaan ekspor 15.
Delmtxrate Tingkat pajak impor
16. Delptxrate
Tingkat pajak produksi
4. GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN
AKTIVITAS PARIWISATA INDONESIA
4.1 Kondisi Perekonomian Beberapa Negara di Dunia
Tahun 2008 dan 2009 merupakan masa yang penuh tantangan bagi perkembangan perekonomian dunia. Pada periode tersebut, pertumbuhan ekonomi
dunia turun dari 5,2 persen pada tahun 2007 menjadi 3,0 persen pada tahun 2008 dan menurun kembali pada tahun 2009 menjadi 1,1 persen. Penurunan kegiatan
perekonomian dunia tersebut terutama disebabkan oleh melambatnya kondisi ekonomi negara-negara maju akibat adanya kriris finansial global. Selama tahun
2009, pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju terjadi kontraksi hingga mencapai 3,4 persen sedangkan di negara-negara berkembang masih mengalami
ekspansi sebesar 1,7 persen. Kondisi tersebut dapat dilihat dari data yang terdapat pada Tabel 5.
Jepang merupakan negara Asia yang mengalami tekanan terberat akibat krisis finansial global. Pertumbuhan ekonomi Jepang pada tahun 2009 mengalami
kontraksi hingga mencapai 5,4 persen yang berarti lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Disamping itu, negara-negara maju lainnya seperti Jerman dan
Italia merupakan negara-negara yang mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi cukup dalam hingga lebih dari 5 persen. Sedangkan negara maju yang mengalami
kontraksi tidak terlalu dalam adalah Perancis, yaitu hanya turun 2,4 persen. Kondisi yang berbeda terjadi pada perekonomian China dan India yang
masih mampu untuk terus tumbuh ditengah badai krisis, meskipun dengan pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
masing-masing sebesar 8,5 persen dan 5,4 persen pada tahun 2009. Negara-negara ASEAN yang mengalami kontraksi cukup dalam adalah Singapura hingga
mencapai 5,0 persen kemudian diikuti oleh Thailand dan Malaysia yang masing- masing sebesar 2,0 persen dan 0,2 persen. Sementara Indonesia, Vietnam dan
Philipina merupakan salah satu negara ASEAN yang kondisi perekonomiannya masih mampu untuk tumbuh pada tahun 2009. Menurut IMF 2009, kondisi
tersebut diduga akibat masih kuatnya permintaan domestik dan industrialisasi yang tumbuh cukup pesat serta permintaan eksternal yang kuat sebagai