Kerangka Pemikiran Hipotesis Penelitian

37 model CGE dapat juga diterapkan pada struktur pasar monopoli dengan kondisi increasing return to scale. Hasil simulasi yang diperoleh dengan menggunakan asumsi PPS atau monopoli adalah relatif sama. 2. Adanya ketergantungan model keseimbangan pada parameter-parameter bencmark yang dikalibrasi karena model CGE tidak mengestimasi parameter- parameter tersebut, tetapi diperoleh dari hasil estimasi di luar model. Seringkali data-data tersebut belum tersedia terutama di negara-negara berkembang. 3. Model CGE terlalu kompleks dan terlalu banyak asumsi yang digunakan, sehingga akan muncul permasalahan black box yang sulit untuk menginterpretasikan hasil jika angka hasil estimasi yang diperoleh tidak sesuai dengan teori ekonomi atau prediksi yang diharapkan. 4. Pada model CGE tidak ada validitas terhadap hasil pengolahan seperti pada model ekonometrika sehingga pengguna model akan merasa riskan. Validitas model dan database ditunjukkan dengan pemenuhan asumsi keseimbangan umum dan signifikansi dari parameter-parameter yang digunakan. 5. Model CGE tidak dapat menangkap perubahan perekonomian yang sangat besar lebih dari 100 persen. Semakin kecil perubahan kebijakan yang akan dianalisis maka semakin tepat model dalam mengestimasi perubahan non linear .

2.3 Kerangka Pemikiran

Globalisasi merupakan kondisi dimana garis-garis batas budaya nasional, ekonomi nasional dan wilayah nasional semakin kabur. Dinamika dasar ekonomi dunia telah mencakup seluruh negara, ekonomi dunia dikuasai oleh kekuatan pasar bebas dengan perusahaan-perusahaan transnasional sebagai pelaku utama dalam membawa perubahan. Kondisi tersebut akan berpengaruh pada tatanan ekonomi, kebudayaan dan politik. Pengaruh pada kegiatan ekonomi telah mencakup berbagai bidang, diantaranya adalah perdagangan internasional yang dampaknya dapat dilihat melalui kinerja ekonomi makro dan indikator kesejahteraan masyarakat. Diharapkan, penelitian ini dapat melahirkan kebijakan- kebijakan yang bisa diterapkan oleh pemerintah untuk mengurangi efek samping 38 dari liberalisasi dan mendukung dampak positif dari liberalisasi. Gambar 6 mengilustrasikan kerangka pemikiran konseptual dari penelitian ini. Gambar 6 Kerangka pemikiran penelitian.

2.4 Hipotesis Penelitian

Liberalisasi perdagangan yang berdampak pada semakin hilangnya berbagai hambatan baik tarif maupun non-tarif terhadap perdagangan, diharapkan dapat membuka akses pasar yang lebih luas sehingga dapat meningkatkan volume produk yang diperdagangkan di pasar internasional dan dapat menjamin terwujudnya sistem perdagangan yang adil fair trade. Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : 1. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan mempunyai dampak negatif terhadap negara-negara berkembang, tetapi dalam jangka panjang dampak positifnya jauh lebih besar. Hal ini sesuai dengan teori endogen dan pengalaman negara-negera yang telah melakukan liberalisasi perdagangan tersebut, seperti Taiwan, Korea Selatan dan Singapura. 2. Pertumbuhan permintaan aktivitas pariwisata mampu berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia setelah terjadinya globalisasi dan liberalisasi perdagangan. Globalisasi Free Trade Area Ekspor dan Impor Peningkatan Persaingan Pendapatan NasionalGDP Distribusi Pendapatan SolusiKebijakan Lapangan Pekerjaan Pariwisata Indonesia Pendapatan Masyarakat CGE Sektor Lain

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam studi ini merupakan data sekunder yang utamanya adalah Tabel Input Output I-O nasional 67 sektor updating tahun 2008 yang terdapat dalam neraca pariwisata nasional nesparnas tahun 2010. Disamping itu, digunakan juga parameter-parameter dugaan pada sistem persamaan yang diperoleh dari penelitian-penelitian sebelumnya. Data pendukung lainnya adalah SNSE 2005, statistik kunjungan tamu asing serta pesenger exit survey PES yang bersumber dari Badan Pusat Statistik. Data Neraca Pembayaran Indonesia NPI berasal dari Bank Indonesia sedangkan data program dan kebijakan sektor pariwisata berasal dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Demikian juga, digunakan data dari sumber-sumber lain yang berkompeten seperti UNWTO.

3.2 Metode Analisis Data

3.2.1 Model

Computable General Equilibrium CGE Model Ekonomi Keseimbangan Umum Computable General Equilibrium CGE menjelaskan bahwa perekonomian sebagai suatu sistem yang mengkaitkan antara pelaku ekonomi seperti industri, rumah tangga, investor, pemerintah, importir dan eksportir serta antar pasar komoditas yang berbeda. Seluruh pasar berada dalam keadaan keseimbangan dan mempunyai struktur yang spesifik dalam mencapai keseimbangan. Beberapa model ekonomi keseimbangan umum untuk perekonomian Indonesia diantaranya adalah model WAYANG, INDOGEM, INDOF, INDORANI dan INDOMINI. Penelitian ini menggunakan model CGE dari INDOMINI Oktaviani, 2008 yang berinduk pada MINIMAL Horridge, 2001. Model ini kemudian dikombinasikan dengan sebagian dari model WAYANG Wittwer, 1999 dan selanjutnya disebut model INDOWISATA. Database yang digunakan berasal dari Tabel Input-Output Tabel I-O tahun 2008. Seluruh data dalam tabel I-O dihitung dalam bentuk nilai ribuan rupiah. Struktur Tabel I-O dirubah sedemikian rupa sehingga sesuai dengan model INDOWISATA seperti yang terlihat pada Gambar