Kegiatan Pariwisata Indonesia Tinjauan Teoritis

19 maju, quota adakalanya digunakan sebagai tindakan tambahan, jika tarif tidak berhasil membatasi impor barang-barang tertentu. Apabila sesuatu produk impor mempunyai mutu yang jauh lebih baik daripada yang dihasilkan di dalam negeri, tarif yang tinggi belum tentu mampu membatasi terjadinya impor. Pembatasan impor dengan menggunakan quota akan mengatasi masalah tersebut Sukirno, 1995.

2.2.2 Kegiatan Pariwisata Indonesia

Pariwisata berasal dari dua suku kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali, dan berputar-putar sedangkan wisata berarti perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling. Konsep yang lazim dipakai dan diterima adalah yang telah dirumuskan oleh Hunziker et al. 1942 yang menyatakan bahwa pariwisata adalah keseluruhan hubungan dengan gejala-gejala atau peristiwa yang timbul dari adanya perjalanan dan tinggalnya orang asing dimana perjalanannya tidak untuk bertempat tinggal menetap dan tidak ada hubungan dengan kegiatan untuk mencari nafkah Pendit, 2006. McIntosh et al. 1980 mengartikan pariwisata sebagai gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya. Guyer-Freuler merumuskan pariwisata dalam arti modern adalah gejala zaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuh terhadap keindahan alam, kesenangan dan kenikmatan alam semesta dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas dalam masyarakat sebagai hasil perkembangan perniagaan, industri dan perdagangan serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan. Pariwisata adalah suatu proses yang ditimbulkan oleh arus lalu lintas orang-orang asing yang datang dan pergi ke dan dari suatu tempat, daerah atau negara dan segala sesuatu yang ada sangkut- pautnya dengan proses tersebut Pendit, 2006. World Tourism and Travel Council WTTC mengartikan pariwisata sebagai seluruh kegiatan orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di suatu 20 tempat di luar lingkungan kesehariannya dalam jangka waktu tidak lebih dari setahun untuk bersantai, bisnis dan lainnya Aryanto, 2003. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa pariwisata adalah suatu kegiatan manusia berupa perjalanan ke luar lingkungan kesehariannya dengan tujuan bukan untuk mencari nafkah profit oriented, namun lebih banyak untuk bersantai dan bersenang-senang dengan batasan waktu tertentu. Sesuai dengan rekomendasi UNWTO United Nations World Tourism Organization dan IUOTO International Union of Office Travel Organization 1961 menyatakan bahwa tamu mancanegara adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara diluar tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan ditempat yang dikunjungi. Definisi ini mencakup 2 kategori tamu mancanegara, yaitu: 1. Wisatawan tourist adalah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang tinggal paling sedikit 24 jam, akan tetapi tidak lebih dari 6 bulan di tempat yang dikunjungi dengan maksud kunjungan antara lain: a. Berlibur, rekreasi dan olahraga b. Bisnis, mengunjungi teman dan keluarga, misi, menghadiri pertemuan, konferensi, kunjungan dengan alasan kesehatan, belajar dan keagamaan. 2. Pelancong excursionist adalah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang tinggal kurang dari 24 jam di tempat yang dikunjungi termasuk cruise passengers yaitu setiap pengunjung yang tiba di suatu negara dengan kapal, pesawat atau kereta api, dimana mereka tidak menginap di akomodasi yang tersedia di negara tersebut. Kegiatanaktivitas pariwisata yang terdapat di Indonesia dapat dibedakan menjadi : 1. Domestic tourists wisatawan nusantarawisnus adalah penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan di wilayah teritori Indonesia bukan untuk bekerja atau sekolah dengan lama perjalanan kurang dari 6 bulan ke obyek wisata komersial dengan membayar, dan atau menginap pada akomodasi komersial, 21 dan atau jarak perjalanan lebih dari 100 km pp yang bukan merupakan lingkungan sehari-hari. 2. Inbound touristvisitor wisatawan mancanegarawisman adalah orang yang melakukan perjalanan di luar negara tempat tinggal biasanya usual country of residence dan lama perjalanan kurang dari 12 bulan di negara yang dikunjungi dengan tujuan perjalanan tidak untuk bekerja atau memperoleh penghasilan. 3. Outbound tourist wisatawan nasionalwisnas adalah penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar wilayah teritori Indonesia bukan untuk bekerja atau memperoleh penghasilan di negara yang dikunjungi dan tinggal tidak lebih dari 6 bulan. Pendit 2006 menyebutkan bahwa jenis-jenis pariwisata yang telah dikenal hingga saat ini antara lain wisata budaya, wisata kesehatan, wisata olahraga, wisata komersial, wisata industri, wisata politik, wisata konvensi, wisata sosial, wisata pertanian, wisata baharimaritimmarina, wisata cagar alam, wisata buru, wisata pilgrim, wisata bulan madu dan wisata petualangan. Pariwisata merupakan sektor yang memiliki banyak keterkaitan dengan sektor lain. Yoeti 2008 mengungkapkan bahwa industri pariwisata tidak berdiri sendiri sebagaimana industri yang lain, “There is No Standard Industrial Classification Number of Tourism ”. Kegiatan pariwisata menyebar pada beberapa sektor. Penyebaran kegiatan pariwisata di Indonesia sebagaimana yang terdapat dalam KBLI Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2005 dan Tabel Input Output 2008 dapat dilihat pada Lampiran 1. Permintaan dan Penawaran Pariwisata Dornbusch et al. 2001 menyebutkan bahwa permintaan agregat agregat demand = AD adalah jumlah total barang yang diminta dalam perekonomian. Barang yang diminta dibedakan menjadi konsumsi rumah tangga C, Investasi I, pemerintah G dan ekspor neto NX yang dirumuskan dengan AD = C + I + G + NX Sedangkan output pada tingkat keseimbangan terjadi ketika jumlah output yang dihasilkan Y sama dengan jumlah output yang diminta. 22 Y = AD = C + I + G + NX Kondisi yang sama juga terjadi pada industri pariwisata dimana permintaan demand meliputi seluruh pengeluaran yang dilakukan baik oleh wisatawan domestik C maupun wisatawan asing X, pengeluaran pemerintah untuk promosi pariwisata G dan investasi atau pembentukan modal terkait pariwisata I. Penawaran supply yang terkait dengan sektor pariwisata mencakup seluruh kegiatan ekonomi dalam menyediakan barang dan jasa yang berhubungan dengan pariwisata seperti hotel, restoran, tempat-tempat wisata, transportasi, biro perjalanan, pramuwisata dan produk pariwisata lainnya. Penawaran pariwisata juga mencakup semua bentuk daya tarik wisata tourist attractions, semua bentuk kemudahan untuk memperlancar perjalanan accessibilities dan semua bentuk fasilitas dan pelayanan facilities and services yang tersedia pada suatu daerah tujuan wisata sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berkunjung. Yoeti 2008 menyebutkan bahwa komponen penawaran dalam industri pariwisata dapat bersumber dari alam natural resources atau buatankreasi manusia man-made. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 2003 merumuskan empat peranan pokok pembangunan pariwisata, yaitu : 1. Pariwisata secara langsung atau tidak langsung mendorong pertumbuhan berbagai kegiatan dan usaha di bidang sosio-ekonomi dan sosio-budaya yang bukan saja mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, akan tetapi juga menjamin pemerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan. 2. Pariwisata sebagai salah satu sumber penghasil devisa yang potensial, mengingat terbatasnya cadangan sumber daya alam yang menjadi penghasil devisa utama. 3. Pariwisata dapat menjadi sarana untuk dapat lebih mendorong terciptanya rasa kesatuan dan persatuan bangsa. Darmoyo 2003 juga menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia antara lain adalah stabilitas politik, stabilitas keamanan, kebijakan fiskal, tingkat persaingan harga, inflasi, pendapatan per kapita penduduk luar negeri dan ketatnya persaingan antar negara. Beberapa faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara tersebut dapat dikategorikan kedalam beberapa kelompok yaitu : 23 1. Keamanan. a. Peristiwa Bom Bali dan Pengeboman Tempat Umum Lainnya Peristiwa tersebut dapat memberikan persepsi bahwa Indonesia tidak aman untuk dikunjungi. Hal itu akan mengakibatkan penurunan jumlah kunjungan wisman karena tidak ada jaminan keamanan di daerah tujuan wisata yang hendak dikunjungi. b. Tragedi World Trade Center Serangan teroris ke gedung World Trade Center WTC tidak hanya berpengaruh kepada Amerika Serikat sendiri, melainkan juga berakibat ke seluruh dunia. Wisatawan akan menunda dan bahkan membatalkan perjalanannya karena takut akan terjadi serangan teroris lagi. c. Wabah Secure Acute Respiratory Syndrome SARS SARS merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut akibat dari virus Corona yang penularannya melalui udara. Diduga penyakit ini muncul dari China. Mudahnya penularan penyakit ini membuat masyarakat dunia resah. Hal ini berakibat pada pembatalan perjalanan wisata, terutama ke daerah-daerah yang diduga terjangkit wabah SARS. 2. Kenyamanan. Output jasa pariwisata seperti output ekonomi lainnya akan lebih banyak diminta konsumen apabila komponen-komponen pendukungnya memadai dan berkualitas. Komponen-komponen pendukung tersebut misalnya infrastruktur yang cukup mewadai. Sehingga diperlukan danainvestasi pembangunan pariwisata untuk memenuhi atau menyediakan, bahkan meningkatkan kualitas dari komponen-komponen yang dimaksud. 3. Kemudahan. a. Bebas Visa Kunjungan Singkat BVKS BVKS diberlakukan sejak tahun 1983 berdasarkan Kepres RI No. 15 Tahun 1983 tentang Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan. Pemberian BVKS ini dimaksudkan untuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. BVKS dengan masa tinggal 60 hari tersebut telah diberikan kepada 48 negara yang dapat mendarat atau 24 berlabuh di 22 Bandara, 38 pelabuhan laut dan 1 lintas batas darat Depbudpar, 2004. b. Pemberlakuan Visa on Arrival VoA Menurut Keppres RI No 18 Tahun 2003 Visa Kunjungan Saat Kedatangan Visa on Arival adalah visa yang diberikan kepada orang asing warga negara atau wilayah tertentu yang bermaksud mengadakan kunjungan ke Indonesia dalam rangka wisata, kunjungan sosial budaya, kunjungan usaha, atau tugas pemerintahan dengan mempertimbangkan asas manfaat, saling menguntungkan, dan tidak menimbulkan gangguan keamanan. c. Frekuensi Penerbangan Internasional yang Singgah di Indonesia Akses yang mudah ke suatu daerah tujuan wisata merupakan salah satu pendukung seorang wisatawan untuk mengunjunginya. 4. Kondisi ekonomi internasional. a. Krisis Multidimensi Berbagai krisis ekonomi yang terjadi di beberapa negara di dunia termasuk Indonesia memiliki dampak buruk terhadap seluruh dimensi kehidupan masyarakat, baik sosial maupun ekonomi. Kondisi tersebut akan berpengaruh pada minat seseorang untuk mengunjungi daerah tujuan wisata. b. Nilai Tukar Mata Uang Nilai tukar mata uang asing akan berpengaruh terhadap minat wisatawan untuk berkunjung. Kurs rupiah menguat berarti harga barang di Indonesia menjadi relatif lebih mahal. c. Jumlah Penduduk Dunia Karena setiap manusia memiliki keinginan untuk berwisata, dimungkinkan apabila semakin banyak manusia di dunia maka akan semakin banyak manusia yang berwisata. d. Pendapatan Per Kapita Masyarakat Dunia Jumlah penduduk yang melakukan perjalanan wisata sangat dipengaruhi oleh pendapatan yang diterima penduduk tersebut. e. Laju Inflasi Dunia 25 Inflasi menurunkan pendapatan riil masyarakat sehingga daya beli masyarakat menurun. Akibatnya permintaan akan menurun, termasuk permintaan terhadap jasa pariwisata.

2.2.3 Model Keseimbangan Umum