37 Rahman 2008 dalam penelitiannya tentang kepuasan konsumen produk
susu ultra milk menyatakan ada 13 atribut yang dirasa penting oleh konsumen yakni variasi pilihan rasa, Aroma yang khas, Tambahan nilai gizi yang diperoleh,
Kandungan bahan pengawet, Kemudahan memperoleh, Dapat diminum kapan saja, Volume produk, Kekentalan cairan susu, Jaminan produk steril dan aman
dikonsumsi, Ketersediaan tanggal kadaluwarsa pada produk, Harga eceran dibandingkan dengan volume roduk, Desain kemasan, Jaminan halal dan Depkes
produk. Variabel indikator yang digunakan untuk mengetahui kepuasan konsumen
susu pasteurisasi Milkfood Barokah adalah Rasa, Aroma, Variasi Pilihan Rasa, Volume, Desain kemasan, Kesegaran, Kandungan Gizi, Kekentalan, Informasi
Pada Produk, Merek, Kepraktisan, Warna Produk, Higienitas, Jumlah Kandungan Bahan Pengawet, Harga, Promo Penjualan, Kemudahan Memperoleh Produk, dan
Sumber Peternakan. Pada variabel harga, indikator pembangun kepuasan konsumen terhadap variabel harga hanya terdiri dari satu variabel yaitu variabel
harga. Hal tersebut karena variabel indikator harga lainnya seperti diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran dan lain-lain tidak ditemukan oleh
konsumen akhir dari produk segar yang merupakan responden penelitian ini. Demikian juga dengan penilaian kepuasan konsumen terhadap variabel
tempatdistribusi, hanya dilakukan pada satu variabel indikator distribusitempat yaitu variabel Kemudahan konsumen mendapatkan susu segar di pasaran. Pada
Variabel promosi, Variabel indikator adalah iklan dan promo penjualan.
4.9. Skala
Skala yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen adalah skala Likert. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam
kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu
laporan yang menjelaskan penggunaannya. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap
suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti; a Sangat tidak setuju, b
Tidak setuju, c Netral, d Setuju, e Sangat setuju.
38 Penggunaan 5 kategori dalam skala diatas sangat populer dalam survey
konsumen karena dipandang bisa mewakili dengan baik tingkat intensitas penilaian responden. Penggunaan kategori yang terlalu banyak misalnya sampai
9 kategori sering kali justru membingungkan responden Zikmund 1997 dalam Istijanto 2005 karena perbedaan tiap kategori menjadi semakin tipis dan
responden kesulitan untuk membuat pilihan. Sebaliknya, penggunaan skala dengan ketegori yang sedikit misalnya hanya 2 kategori membuat responden
tidak leluasa mengungkapkan penilaiannya dan menjadi terpaksa memilih karena tidak ada pilihan yang lebih cocok.
Dalam penelitian ini, digunakan skala Likert yang terdiri dari; sangat penting, penting, cukup penting, tidak penting, sangat tidak penting. Skala ini
digunakan karena skala ini memberi peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk persetujuan terhadap suatu
pernyataan. Pertanyaan diberikan berjenjang, mulai dari tingkat terendah sampai tertinggi. Karena pilihan jawaban berjenjang, maka setiap pilihan jawaban diberi
bobot. Kelima penilaian tersebut diberikan bobot sebagai berikut:
a. Jawaban sangat penting diberi bobot 5. b. Jawaban penting diberi bobot 4.
c. Jawaban cukup penting diberi bobot 3. d. Jawaban tidak penting diberi bobot 2.
e. Jawaban sangat tidak penting diberi bobot 1. Untuk kinerja diberikan lima penilaian dengan bobot sebagai berikut:
a. Jawaban sangat baik diberi bobot 5, yang artinya adalah konsumen sangat puas.
b. Jawaban baik diberi bobot 4, yang artinya adalah konsumen puas. c. Jawaban cukup baik diberi bobot 3, yang artinya adalah konsumen cukup
puas. d. Jawaban tidak baik diberi bobot 2, yang artinya adalah konsumen tidak puas.
e. Jawaban sangat tidak baik diberi bobot 1, yang artinya adalah konsumen sangat tidak puas.
39 Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan kinerja akan
diperoleh suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut. Tingkat kesesuaian adalah hasil
perbandingan skor kinerja pelaksanaan dengan skor kepentingan atribut. Tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Masing-masing skor rata-rata atribut yang telah diperoleh selanjutnya diinterpretasikan berdasarkan skala rasio
yakni: RS =
RS = RS = 0,8
Skor dan tingkat kepentingan yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 6.
Tabel 6. Skor dan Tingkat Kepentingan Atribut Susu Pasteurisasi Milkfood
Barokah
Tingkat kepentingan X
Nilai Skor
Sangat Tidak Penting 1
Tidak Penting 2
Cukup Penting 3
Penting 4
Sangat Penting 5
Selain tingkat kepentingan, tingkat kinerja juga diukur menggunakan skor dan respon seperti ditunjukkan Tabel 7. Semakin tinggi tingkat kinerja maka skor
yang diberikan akan semakin tinggi. Atribut dengan tingkat kinerja sangat tidak baik dinilai dengan skor 1 sedangkan atribut dengan kinerja sangat baik diberi
skor 5. Nilai terbesar – Nilai terkecil
Jumlah jarak skala 5 – 1
4
40
Tabel 7.
Skor dan Tingkat Kinerja Atribut Susu Pasteurisasi Milkfood Barokah
Tingkat Kinerja Y
Nilai Skor
Sangat Tidak Baik 1
Tidak Baik 2
Cukup Baik 3
Baik 4
Sangat Baik 5
Pada skala tingkat kepentingan dan tingkat kinerja diperlukan indikator yang dapat memudahkan penilaian responden terhadap atribut susu pasteurisasi
Milkfood Barokah. Indikator diperoleh dari informasi pihak-pihak yang mempunyai pengetahuan tentang susu segar baik dari akademisi maupun dari
masyarakat. Indikator tingkat kepentingan ditunjukkan pada Lampiran 3. Selain indikator tingkat kepentingan, terdapat pula indikator tingkat kinerja yang disusun
berdasarkan studi literatur dan wawancara dengan ahli dan pelaku bisnis susu. Indikator kinerja terlihat pada Lampiran 4.
4.10. Definisi Operasional Konsep yang digunakan dalam penelitian ini secara operasional
didefenisikan sebagai berikut : 1 Susu Pasteurisasi: Susu sapi yang mengalami proses pasteurisasi, dimana susu
tersebut dipanaskan pada suhu 72 derajat Celcius selama 15 detik. 2 Responden: Orang yang pernah mengkonsumsi susu pasteurisasi Milkfood
Barokah. 3 Atribut produk: Keunikan yang dimiliki oleh suatu produk yang akan
membentuk karakteristik produk. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasa, Aroma, Variasi pilihan rasa, Volume, Desain kemasan,
Kesegaran, Kandungan gizi, kekentalan, Informasi pada produk, Merek, Kepraktisan, Warna produk, Higienitas, Jumlah kandungan bahan pengawet,
Harga, Promo penjualan, Kemudahan mendapat produk, dan Sumber peternakan.
41 4 Tingkat kepentingan terhadap susu segar: Seberapa penting suatu atribut
produk yang harus dimiliki oleh susu pasteurisasi bagi konsumen atau seberapa besar harapan konsumen terhadap kinerja dari atribut tersebut.
5 Tingkat pelaksanaan terhadap susu pasteurisasi: Kinerja aktual dari atribut produk susu pasteurisasi yang diberikan oleh perusahaan UMKM Milkfood
Barokah terhadap konsumen. 6 Atribut Rasa: Berkaitan dengan adanya perbedaan tingkat kesukaan konsumen
pada setiap produk berdasarkan indera pengecap. 7 Atribut Aroma: Berkaitan dengan adanya perbedaan tingkat kesukaan
konsumen pada setiap produk berdasarkan indera peraba. 8 Atribut Variasi Pilihan Rasa: Rasa adalah dimensi penciri yang dapat menjadi
pembeda antar produk. 9 Atribut Volume: Berkaitan dengan tingkat kesukaan konsumen terhadap
ukuran volume yang diberikan oleh produsen pada minuman susu segar. 10 Atribut Desain kemasan: Berkaitan dengan adanya perbedaan tingkat
kesukaan konsumen pada desain dan layout kemasan. 11 Atribut Kesegaran: Berkaitan dengan tingkat kesukaan konsumen terhadap
susu saat akan dikonsumsi. 12 Atribut Kandungan Gizi: Berkaitan dengan tingkat kesukaan konsumen
terhadap kandungan bahan yang tercantum dalam kemasan susu segar. 13 Atribut Kekentalan: Berkaitan dengan tingkat kesukaan konsumen terhadap
tingkat konsentrasi air didalam larutan. 14 Atribut Informasi Pada Produk: Berkaitan dengan tingkat pengetahuan
konsumen. terhadap aspek kejelasan perizinan usaha dan tanggal kadaluwarsa pada produk susu segar.
15 Atribut Merek: Berkaitan dengan tingkat kesukaan responden pada merek yang dikonsumsi.
16 Atribut Kepraktisan: Berkaitan dengan tingkat
kemudahan dalam
mengkonsumsi susu segar. 17 Atribut Warna: Berkaitan dengan adanya perbedaan tingkat kesukaan
konsumen pada penampakan visual dari setiap produk.
42 18 Atribut Higienitas produk: Berkaitan dengan tingkat pengetahuan konsumen
terhadap kebersihan produk minuman susu segar pada saat melakukan pembelian.
19 Atribut Jumlah Kandungan Bahan Pengawet: Berkaitan dengan jumlah bahan pengawet yang terkandung didalam susu pasteurisasi Milkfood Barokah.
20 Atribut Promo Penjualan, dengan promosi penjualan oleh produsen dan pengaruhnya.
21 Atribut Harga: Berkaitan dengan kesan produk tersebut oleh konsumen pada tingkat kesukaan responden berdasarkan harga produk yang ditetapkan.
22 Atribut Kemudahan Memperoleh Produk: Berkaitan dengan ketersediaan dan kemudahan memperoleh produk yang dibutuhkan.
23 Atribut Sumber Peternakan: Berkaitan dengan kredibilitas tempat peternakan sapi penghasil susu segar yang akan diolah oleh UMKM Milkfood Barokah
menjadi susu pasteurisasi.
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan