13 125 ml. Pasar susu cair rata-rata naik 18, sedangkan susu dengan kemasan kecil
pertumbuhannya lebih dari 20 per tahun.
7
2.3. Penelitian Terdahulu
Atribut yang dianalisis berbeda-beda pada setiap produk untuk itu perlu bagi peneliti mencari atribut yang unik dan betul-betul penting. Untuk memilih
atribut yang akan dianalisis, peneliti harus melakukan penelusuran studi literatur ataupun wawancara dengan pihak-pihak terkait. Dari penelitian Harnasari 2009,
atribut yang signifikan untuk komoditi yoghurt adalah atribut; rasa asam yoghurt, volume, kemasan, harga, pilihan rasa, kandungan nutrisi, kekentalan minuman,
informasi pada produk, aroma, dan merek. Pada penelitian Sijabat 2007 disebutkan bahwa atribut yang dipertimbangkan pada produk susu cair adalah
ketersediaan, tambahan nilai gizi, kejelasan izin Depkes, tambahan bahan pengawet, kejelasan tanggal kadaluwarsa, harga, kekentalan, pilihan rasa,
kemasan, kehalalan, dan merek terkenal. Sedangkan pada penelitian Fabiola 2010, promosi juga termasuk kedalam atribut yang harus dipertimbangkan oleh
produsen susu. Maka dalam penelitian ini ditambahkan pula atribut promosi. Dari penelitian wasini 2009 ditemukan bahwa ternyata, promosi sangat berpengaruh
terhadap pembelian. Maka sebaiknya iklan terus diperbaiki sehingga menjadi semenarik mungkin. Dan salah satu cara promosi yang disarankan oleh Haris
2008 adalah Corporate Image agar perusahaan dapat dikenal sebagai perusahaan dengan produk-produk yang berkualitas. Pada penelitian Putri 2009 disebutkan
bahwa salah satu bentuk promosi yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan membuka program kunjungan ke perusahaan dimana konsumen dapat melihat
secara langsung cara pembuatan dan manfaat susu probiotik. Hasil penelitian Putri 2009 memperlihatkan bahwa atribut utama yang
menjadi prioritas utama pada susu probiotik adalah atribut rasa. Perusahaan harus benar-benar memperhatikan atribut rasa. Pada penelitiannya diketahui bahwa
atribut rasa memiliki tingkat kinerja yang rendah pada produk susu probiotik merek vitacharm. Untuk meningkatkan tingkat kinerja dari atribut rasa, Putri
2009 menyarankan agar perusahaan tidak menambahkan zat pewarna atau perasa pada produknya. Hal ini dilakukan karena responden lebih menyukai warna
7
http:www.agrina-online.comshow_article.php?rid=10aid=2465. [23 Mei 2011]
14 dan rasa alami dan juga responden beranggapan bahwa zat pewarna dan perasa
tidak aman bagi tubuh. Penelitian Haris 2008, Harnasari 2009, dan wasini 2009
menggunakan alat analisis yang sama untuk melakukan analisis deskriptif dan keputusan pembelian konsumen. Demikian pula untuk mengukur kepuasan
pelanggan, kesemuanya menggunakan Importance Performance Analisis IPA dan Costumer Satisfaction Index CSI untuk mengukur kepuasan konsumen.
Penelitian ini secara keseluruhan masih terkait dengan penelitian- penelitian terdahulu yaitu menganalisis atribut yang terdapat pada komoditi susu
yang menjadi pemilihan konsumen dengan menggunakan analisis IPA dan CSI. Perbedaan dengan penelitian terdahulu terlihat dari segi komoditi yang dikaji,
perusahaan serta tempat penelitian. Pada umumnya penelitian lain dilakukan pada produk susu olahan yang dihasilkan oleh industri besar seperti susu UHT, susu
bubuk atau yoghurt. Pada penelitian ini produk yang dikaji adalah susu pasteurisasi yang dihasilkan oleh usaha mikro UMKM dan alat analisis yang
digunakan adalah analisis Deskriptif, Importance Performance Analysis IPA dan Costumer Satisfaction Index CSI.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen