Tingkat Penghasilan Karakteristik Responden

52 Gambar 13 Persepsi supir angkutan kota dan PKL mengenai dampak lingkungan Gambar 13 menunjukkan, sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa kemacetan menyebabkan polusi udara udara menjadi kotor, selain itu responden juga merasakan polusi suara kebisingan, dan polusi lingkungan mutu lingkungan yang turun: tidak nyaman, semrawut, dan tidak segar akibat kemacetan. Sebanyak 70 orang responden 93,3 dari total responden menganggap kemacetan menyebabkan polusi udara udara menjadi kotor yang terdiri dari 40 orang supir angkutan kota 88,89 dari total supir angkutan kota yang menjadi responden dan 30 orang PKL 100 dari total PKL yang menjadi responden. Selain polusi udara yang dirasakan oleh supir angkutan kota dan PKL akibat kemacetan, polusi suara kebisingan dan polusi lingkungan mutu lingkungan yang turun: tidak nyaman, semrawut, dan tidak segar dirasakan juga oleh supir angkutan kota dan PKL. Sebanyak 34 orang supir angkutan kota 75,55 dari total supir angkutan kota yang menjadi responden dan 23 orang PKL 76,66 dari total PKL yang menjadi responden setuju bahwa kemacetan menyebabkan polusi suara kebisingan. Sebanyak 45 supir angkutan kota 100 dari total supir angkutan kota yang menjadi responden dan 19 orang PKL 63,33 dari total PKL yang menjadi responden menyatakan kemacetan menyebabkan polusi lingkungan mutu lingkungan yang turun: tidak nyaman, semrawut, dan tidak segar. 6.2 Kerugian Pengeluaran Biaya BBM Supir Angkutan Kota dan Penghasilan yang Hilang Supir Angkutan Kota dan PKL akibat Kemacetan Kerugian ekonomi supir angkutan kota akibat kemacetan lalu lintas di Parung berupa pengeluaran biaya BBM yang semakin meningkat dibanding saat keadaan normal dan merasakan penghasilan hilang karena waktu produktif yang 10 20 30 40 50 Polusi Udara Polusi Suara Polusi Lingkungan Polusi Udara Polusi Suara Polusi Lingkungan Supir Angkutan Kota Pedagang Kaki Lima Re spo n d en 53 hilang akibat terkena kemacetan. Bagi pedagang kaki lima PKL kerugian ekonomi yang dirasakan hanya penghasilan yang hilang dan pengeluaran biaya BBM tidak dirasakan oleh PKL karena PKL tidak melakukan perjalanan sebanyak supir angkutan kota. Berikut hasil perhitungan kerugian ekonomi yang dirasakan supir angkutan kota dan PKL akibat kemacetan.

6.2.1 Pengeluaran Biaya BBM Supir Angkutan Kota akibat Kemacetan

Kendaraan yang melaju pada saat lalu lintas normal akan mengkonsumsi BBM sesuai dengan efisiensi mesin kendaraannya dibandingkan dengan konsumsi BBM saat terkena kemacetan. Peningkatan biaya BBM saat terkena kemacetan merupakan kerugian yang harus ditanggung oleh setiap supir angkutan kota. Hasil penelitian terhadap 45 orang supir angkutan kota 100 dari total supir angkutan kota yang menjadi responden menggunakan kendaraan roda empat. Perhitungan pengeluaran biaya BBM supir angkutan kota dihitung menggunakan rumus rata-rata contoh sehingga didapat kerugian pengeluaran rata- rata biaya BBM individu dengan asumsi pengeluaran biaya BBM digunakan untuk semua kendaraan dengan lintasan trayek asal tujuan Parung. Berikut hasil perhitungan supir untuk pembelian BBM yang dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17 Pengeluaran supir angkutan kotauntuk pembelian BBM Pengeluaran Rata-Rata Kendaraan Roda Empat unit Rata-rata jumlah rit per hari a 4,5 Rata-rata jumlah trip perjalanan per hari b = a x 2 9 Pengeluaran rata-rata normal bensin per kendaraan Rp per trip c 15.455,56 Pengeluaran rata-rata bensin saat macet per kendaraan Rp per trip d 21.161,11 Pengeluaran rata-rata normal bensin per kendaraan Rp per hari e = b x c 139.100,00 Pengeluaran rata-rata bensin saat macet per kendaraan Rp per hari f = b x d 190.450,00 Rata-rata kerugian per kendaraan Rp per hari g = f – e 51.350,00 Jumlah kendaraan asal tujuan Parung unit h 1.582 Total kerugian pembelian BBM per hari Rp i = g x h 81.235.700,00 Total Kerugian pembeliaan BBM per bulan Rp j = i x 30 hari 2.437.071.000,00 Total Kerugian pembelian BBM per tahun Rp k = j x 12 bulan 29.244.852.000,00 Keterangan: Jumlah lintasan trayek dan jumlah kendaraanasal tujuan Parung tahun 2013oleh Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan DLLAJ Kab. Bogor,2014. Hasil perhitungan pengeluaran biaya BBM supir angkutan kota per hari dengan rumus perhitungan rata-rata adalah perkalian antara pengeluaran rata-rata