Analisis Dampak Lingkungan Supir Angkutan Kota dan PKL Pengeluaran BBM Supir Angkutan Kota

32 Tabel 5 Indikator pengukuran nilai WTP No Variabel Keterangan Variabel Cara Pengukuran 1 WTP Willingness to Pay Rp Responden ditanyakan besarnya kemauan membayar WTP sebagai kesanggupan untuk mengatasi masalah kemacetan dengan menggunakan metode Bidding Game 2 JK Jenis Kelamin JK Merupakan variabel dummy yang dibagi menjadi: 1 = Laki-laki 0 = Perempuan 3 USA Usia Tahun Dibedakan menjadi lima kelas yaitu: a. 17 - 27 tahun b. 28 - 38 tahun c. 39 - 49 tahun d. 50 - 60 tahun e. ≥ 61 tahun 4 TPK Tingkat pendidikan Tahun Dibedakan menjadi empat kelas yaitu: a. Tidak sekolah c. SMP b. SD d. SMA e. Perguruan Tinggi 5 SPR Jenis pekerjaan supir Merupakan variabel dummy yang dibagi menjadi: 1 = Pekerjaan utama 0 = Bukan pekerjaan utama 6 PDG Jenis pekerjaan pedagang Merupakan variabel dummy yang dibagi menjadi: 1 = Pekerjaan utama 0 = Bukan pekerjaan utama 7 WK Waktu Kerja Jam Dibedakan menjadi lima kelas yaitu: a. 1 - 5 jam b. 6 - 10 jam c. 11 - 15 jam d.16 - 20 jam e. ≥ 21 jam 8 TPS Tingkat Penghasilan Rp Dibedakan menjadi lima kelas yaitu: a. ≤ Rp 1.000.000,00 b. Rp 1.000.000,00 - Rp 3.000.000,00 c. Rp 3.000.000,00 - Rp 5.000.000,00 d. Rp 5.000.000,00 - Rp 7.000.000,00 e. Rp 7.000.000,00 9 JTK Jumlah Tanggungan Keluarga Orang Dibedakan menjadi lima kelas yaitu: a. ≤ 2 orang b. 3 orang c. 4 orang d. 5 orang e. ≥ 6 orang 10 FK Frekuensi terkena kemacetan Kali Dibedakan menjadi lima kelas yaitu: a. 1 kali c. 3 kali e. 5 kali b. 2 kali d. 4 kali 11 DK Durasi terkena kemacetan Menit Dibedakan menjadi lima kelas yaitu: a. 5 menit c. 15 menit b. 10 menit d. 20 menit e. 20 menit 12 WH Waktu Hilang Menit Dibedakan menjadi lima kelas yaitu: a. ≤ 15 menit c. 25 menit b. 20 menit d. 30 menit e. 30 menit 13 JT Jarak tujuan Km Dibedakan menjadi lima kelas yaitu: a. ≤ 1 Km c. 3 Km - 5 Km b. 1 Km - 3 Km d. 5 Km - 7 Km e. 7 Km 33

4.5 Pengujian Parameter Regresi

Pengujian secara statistik terhadap model regresi dilakukan dengan menggunakan uji keandalan, koefesien regresi secara parsial uji t, uji statistik F, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, uji terhadap kolinear ganda multikolinearitas, dan uji normalitas. Berikut penjelasan terkait uji parameter regresi.

1. Uji Keandalan

Firdaus 2004, uji keandalan dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan CVM dilihat dengan nilai R-squares R 2 dari OLS Ordinary Least Square WTP. Koefesien determinasi adalah suatu nilai statistik yang dapat mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel yang terkait dalam suatu persamaan regresi.

2. Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t

Menurut Firdaus 2004, uji t digunakan untuk menguji apakah koefisien regresi yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan metode OLS berbeda secara signifikan dengan nilai 28 parameter tetentu atau tidak. Berikut prosedur pengujiannya: 1. H : bi = 0, artinya variabel bebas Xi tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya Yi. H 1 : bi ≠ 0, artinya variabel bebas Xi berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya Yi. 2. Kriterianya:  Jika t hitung t tabel , maka tolak H , artinya variabel bebas Xi berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya Yi.  Jika t hitung t tabel , maka terima H , artinya variabel bebas Xi tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya Yi.

3. Uji Statistik F

Ramanathan 1997, uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terkait. Prosedur pengujiannya sebagai berikut : H = β 1 = β 2 = β 3 = … = 0 H 1 = β 1 = β 2 = β 3 = … ± 0