Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

20 Suatu metode dimana responden ditanyakan nilai maksimum WTP mereka tanpa ada penyaranan nilai awal terlebih dahulu. Responden seringkali menemui kesulitan untuk menjawab pertanyaan tersebut, khusunya para responden yang tidak memiliki pengalaman mengenai hal- hal yang menjadi bahan pertanyaan pewawancara. c. Metode Kartu Pembayaran Payment Card Metode ini menawarkan kepada responden suatu kartu yang terdiri dari berbagai nilai kemampuan untuk membayar, dimana responden dapat memilih nilai maksimal sesuai dengan preferensinya. Metode ini pada awalnya dikembangkan untuk mengatasi bias titik awal dari metode tawar- menawar. d. Metode Pertanyaan Pilihan Dikotomi Close-Ended Referendum Metode yang menggunakan satu alat pembayaran yang disarankan kepada responden baik mereka setuju atau tidak setuju. Respon dari responden di arahkan untuk menjawab apakah setujutidak dengan jawaban “yatidak”. 3. Memperkirakan Nilai Tengah dan Nilai Rata-rata WTP Data dari nilai WTP terkumpul, tahap berikutnya adalah menghitung nilai tengah median danatau nilai rata-rata mean dari WTP tersebut. Perhitungan nilai penawaran menggunakan nilai rata-rata, maka akan diperoleh nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya. Oleh karena itu, lebih baik menggunakan nilai tengah agar tidak dipengaruhi oleh rentang penawaran yang cukup besar. Nilai tengah penawaran selalu lebih kecil daripada nilai rata-rata penawaran. 4. Memperkirakan Kurva Permintaan WTP Kurva WTP dapat diperkirakan dengan menggunakan fungsi WTP terdiri dari jumlah responden yang bersedia dibayarkan oleh responden. 5. Menjumlahkan Data Penjumlahan data dilakukan dengan proses menkonversikan nilai tengah penawaran terhadap total populasi yang dimaksud. 21 6. Evaluasi penggunaan CVM Evaluasi penggunaan CVM berfungsi untuk menilai sejauh mana CVM berhasil diterapkan. Penilaian dilakukan dengan melihat tingkat keandalan fungsi WTP dengan melihat Rsquares dari model regresi linier berganda WTP responden. 3.1.4 Regresi Linier Berganda Menurut Supranto 2008, Regresi linier Berganda adalah bentuk persamaan yang terdapat lebih dari dua variabel. Menurut Firdaus 2004, ada beberapa cara dalam menuliskan persamaan regresi linier berganda, antara lain: Populasi Y i = A + B 1 X 1i + B 2 X 2i + … + B k X ki + є i …..1 Y i = B 1 + B 2 X 2i + B 3 X 3i + … + B k X ki + є i …..2 Sampel Y i = a + b 1 X 1i + b 2 X 2i + … + b k X ki + e i …..3 Y i = b 1 + b 2 X 2i + b 3 X 3i + … + b k X ki + e i …..4 Persamaan 1 maupun persamaan 2 masing-masing terdiri dari satu variabel tak bebas Y dan k-1 variabel bebas X, yaitu X 2 , X 3 , …, X k . Jadi jumlah total variabelnya adalah 1 + K-1 = k variabel. Regresi populasi dan sampel untuk model regresi dengan tiga variabel berarti k = 3, satu variabel tak bebas Y i dan dua variabel bebas X 2 dan X 3 dapat ditulis sebagai berikut: Populasi Y i = B 1 + B 2 X 2i + B 3 X 3i + є i ….6 Sampel Y i = b 1 + b 2 X 2i + b 3 X 3i + e i ….7 Ŷ i = b 1 + b 2 X 2i + b 3 X 3i , i = 1, 2, n ….8 e i = Y i - Ŷ i = pendugaan kesalahan pengganggu. Pada hakekatnya asumsi yang digunakan dalam model regresi berganda sama dengan asumsi dalam model regresi sederhana. Hanya saja, dalam model regresi berganda ditambahkan satu asumsi lagi, yaitu tentang multikolineritas. Secara lengkap asumsi-asumsi yang digunakan dalam model regresi berganda adalah: 1. E є i = 0 untuk setiap i. 2. Cov є i , є j = 0 i ≠ j. Asumsi ini dikenal sebagai asumsi tidak adanya korelasi berurutan atau tidak ada autokorelasi. 22 3. Var є i = σ, untuk setiap i. Asumsi ini dikenal sebagai asumsi homokedastisitas atau varians sama. 4. Cov є i │ X 2i = Cov є i │ X 3i = 0. Artinya, kesalahan pengganggu є i dan variabel bebas X tidak berkorelasi. 5. Tidak ada multikolinearitas, yang berarti tidak terdapat hubungan linieritas yang pasti di antara variabel bebas. Regresi merupakan persamaan matematik yang memungkinkan kita meramalkan nilai-nilai suatu peubah tak bebas dari nilai-nilai satu atau lebih peubah bebas Walpole, 1982. Secara umum, fungsi regresi berganda dituliskan sebagai berikut: Y = b + Σ b i X i + E i Keterangan: Y = peubah tak bebas b = intersep b i = parameter penduga X i X i = peubah bebas yang menjelaskan peubah tak bebas Y E i = pengaruh sisa error term I = 1, 2, 3, …, n yaitu banyaknya peubah bebas dalam fungsi

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Pertumbuhan jumlah penduduk akan meningkatkan mobilisasi penduduk dalam melakukan kegiatannya baik kegiatan sosial maupun ekonomi. Kegiatan tersebut berpengaruh pada peningkatan permintaan sektor transportasi terutama subsektor angkutan darat untuk memudahkan melakukan segala kegiatan. Permintaan yang meningkat pada subsektor angkutan darat memicu kepadatan lalu lintas, hal ini akan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Jalan raya Parung merupakan salah satu jalan yang berada di Kabupaten Bogor, jalan ini termasuk jalan penghubung antara Kabupaten Bogor dan Kota Bogor menuju Jakarta, Depok, dan Tangerang atau sebaliknya yang membuat banyak kendaraan berlalu lalang di jalan Parung. Selain itu, terdapat perilaku supir angkutan kota dan pedagang kaki lima PKL yang melanggar aturan fungsi jalan, sehingga jalan Parung ini sering mengalami kepadatan. Kepadatan yang terjadi akan menyebabkan kemacetan lalu lintas.