12 sumberdaya alam dan sumberdaya manusia dipadukan untuk menghasilkan
barang yang dapat dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
manusia melalui cara mengubah letak geografi orang maupun barang. Adanya transportasi, bahan baku dibawa ke tempat produksi dan dengan transportasi pula
hasil produksi dibawa ke pasar. Para konsumen datang ke pasar atau tempat- tempat pelayanan yang lain rumah sakit, pusat rekreasi, dan seterusnya dengan
menggunakan transportasi. 3.
Manfaat Politik Adanya transportasi memberikan manfaat penting bagi politik, yaitu
menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat dengan meniadakan isolasi, mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat dapat dikembangkan atau diperluas
secara lebih merata pada setiap bagian wilayah negara, keamanan negara sangat bergantung pada transportasi untuk memindahkan mobilisasi kemampuan dan
ketahanan nasional serta memungkinkan perpindahan pasukan selama masa perang atau untuk menjaga keamanan dalam negeri, selain itu sistem transportasi
yang efisien memungkinkan perpindahan penduduk dari daerah yang terkena bencana.
4. Manfaat Fisik
Transportasi mendukung perkembangan kota dan wilayah sebagai sarana penghubung. Rencana tata guna lahan kota harus didukung secara langsung oleh
rencana pola jaringan jalan yang merupakan rincian tata guna lahan yang direncanakan. Pola jaringan jalan yang baik akan mempengaruhi perkembangan
kota yang direncanakan sesuai dengan rencana tata guna lahan, hal ini menunjukkan bahwa transportasi mendukung penuh perkembangan fisik suatu
kota atau wilayah.
2.2 Kemacetan Lalu Lintas
Manurut Alhadar 2011, kemacetan lalu lintas terjadi akibat volume lintas hampir mendekati kapasitas jalan. Kemacetan mengakibatkan kerugian secara
ekonomi maupun inmateril seperti menimbulkan stres karena kekesalan tidak tepat waktu pada tujuan.
13 Kemacetan penyebabnya dari berbagai kehidupan yang saling terkait
misalnya kedisiplinan yang kurang, pertumbuhan kendaraan yang tidak bisa mengimbangi pertumbuhan prasarana jalan.
Kemacetan disebabkan oleh adanya suatu proses pemenuhan kebutuhan yang harus dilakukan setiap hari, setiap jam bahkan setiap menit, seperti
pemenuhan kebutuhan perjalanan menuju lokasi pekerjaan, pendidikan, rekreasi dan lain-lain. Bentuk kegiatan tersebut akan sangat menentukan pola pergerakan
pada suatu sistem, apalagi dikaitkan dengan zona atau wilayah, dimana pergerakan individu pada suatu zona akan berbeda dengan zona lainnya dan juga
sangat dipengaruhi oleh karakteristik dari masing-masing pelaku Tarmin O.Z 1997 dalam Ismadarni 2012.
Kemacetan merupakan suatu masalah yang dirasakan dan dapat dilihat langsung oleh masyarakat akibat tidak seimbangnya jumlah kebutuhan perjalanan
masyarakat dengan pengadaan pelayanan sistem transportasi Miro, 2011. Masalah yang sering dihadapi dalam mobilitas transportasi jalan yaitu kemacetan,
hal ini disebabkan oleh kurangnya keterpaduan sistem jaringan jalan, lemahnya manjemen lalu lintas, rendahnya ketertiban pengguna jalan, banyaknya kegiatan
parkir dan masyarakat yang menggunakan badan jalan, kerusakan jalan, serta ketidakseimbangan antara pertumbuhan jumlah armada atau lalu lintas dengan
kapasitas jalan yang ada BAPPENAS, 2003.
2.3 Dampak Kemacetan terhadap Lingkungan dan Masyarakat
Pengaruh yang ditimbulkan oleh kegiatan masyarakat dan pengoperasian sistem transportasi untuk mendukung dan mengakomodasikan kegiatan
masyarakat tersebut serta sistem pergerakan lalu lintas yang dibangkitkan oleh adanya kegiatan masyarakat dan pengoperasian sistem transportasi itu terhadap
lingkungan fisik masyarakat akan terasa sekali, diantaranya : 1 Kebisingan polusi suara; 2 Udara kotor polusi udara; 3 Pemandangan lingkungan yang
berubah polusi estetika da efek visual; 4 Kontaminasi cairan polusi dam pencemaran air bersih; 5 Gempa lokal polusi getaran; dan 5 Mutu
lingkungan turun polusi lingkungan seperti tidak nyaman, tidak hijau, tidak segar, kotor, semrawut dan lain-lain.
14 Polusi udara yang timbul akibat kemacetan dan peningkatan populasi
jumlah kendaraan merupakan ambient stresor stresor yang berhubungan dengan lingkungan paling berbahaya yang pasti ditemui disemua kota besar di dunia
terutama negara berkembang. Polusi juga dapat mempengaruhi perilaku sosial melalui efek fisiologis atau psikologis Halim, 2008.
Menurut Malik 2011, kemacetan dapat membawa dampak buruk terhadap kualitas udara sekitar yang dikotori oleh asap kendaraan bermotor, terlebih lagi
untuk kendaraan-kendaraan tua yang belum diuji emisi, tetapi masih berkeliaran di kota yang memberi suplai besar akan racun karbon monoksida CO yang tak
dapat dinetralisir oleh udara. Racun tersebut disinyalir dapat menyebabkan pemanasan global Global Warming.
Boediningsih 2011, kemacetan menyebabkan gangguan lingkungan, seperti kerusakan jarak pandang, hujan asam, kerusakan panen dan bangunan,
serta perubahan cuaca.Bangun 2006, kemacetan menyebabkan tingginya polusi udara, polusi air, dan polusi suara.
Kemacetan sangat merugikan masyarakat, kebisingan menjadi efek yang muncul pada saat kemacetan terjadi, dimana suara mesin dan knalpot mobil yang
berlebihan dapat merusak gendang telinga masyarakat. Desibel yang muncul akibat suara atau bunyi tersebut dapat mempengaruhi jiwa dan perasaan
masyarakat dan tak jarang beberapa orang bisa menderita stres saat terjadi kemacetan. Salah satu efek lain yang dapat muncul sewaktu-waktu adalah
kriminalitas berupa tindak kejahatan perusakan kendaraan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab Malik, 2011.
Sugiyanto 2012, kemacetan muncul ketika volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan atau simpang. Penambahan kendaraan menyebabkan tundaan
waktu perjalanan menjadi lebih lama dan mengakibatkan kenaikan biaya transportasi. Kemacetan menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar yang
diderita oleh masyarakat. Tundaan perjalanan mengurangi produktivitas ekonomi dan kualitas kehidupan.
Kemacetan menyebabkan penurunan kesehatan bagi masyarakat, masalah kesehatan yang diderita masyarakat akibat kemacetan adalah gangguan pernafasan,
saraf, kanker, penyakit jantung, dan penurunan IQ Boediningsih, 2011.