Mengidentifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai WTP

35

6. Uji terhadap Kolinear Ganda Multikoliearitas

Sarwoko 2005, mulitikolinearitas dapat di ukur dengan melihat nilai Varian Inflation Factor VIF yang diperoleh. Nilai VIF kurang dari 10 dari semua variabel bebas mengartikan bahwa model tidak terjadi masalah multikolinearitas.

7. Uji Normalitas

Yamin dan Kurniawan 2009, uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi error term residual menyebar normal atau tidak. Uji ini dapat menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis uji normalitas sebagai berikut: H : Residual menyebar normal H 1 : Residual tidak menyebar normal Residual menyebar normal ketika nilai probabilitas p-value lebih besar dari taraf nyata yang digunakan, artinya model regresi yang diperoleh memenuhi asumsi normalitas. 36

V. GAMBARAN UMUM

5.1 Gambaran Umum Kabupaten Bogor

Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Ibukota Republik Indonesia dan secara geografis mempunyai luas sekitar 2.663,82 Km 2 atau sebesar 7,66 dari luas Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Bogor terletak antara 6,19 o – 6,47 o lintang selatan dan 106 o 1 – 107 o 103 bujur timur Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, 2013. Wilayah Kabupaten Bogor berbatasan dengan: - Sebelah Utara : Kota Depok, - Sebelah Barat : Kabupaten Lebak, - Sebelah Barat Daya : Kabupaten Tangerang, - Sebelah Timur : Kabupaten Purwakarta, - Sebelah Timur Laut : Kabupaten Bekasi, - Sebelah Selatan : Kabupaten Sukabumi, - Sebelah Tenggara : Kabupaten Cianjur. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor 2013, Kabupaten Bogor tahun 2013 memiliki 235 desa yang berada pada ketinggian kurang dari 500 m dari permukaan laut,sebanyak 146 desa berada diantara 500-700 m dari permukaan laut, dan 49 desa berada pada kisaran 500 meter dari permukaan laut. Desa-desa tersebut masuk kedalam 40 Kecamatan yang berada di Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor sering menghadapi masalah kemacetan lalu lintas, kemacetan tersebut terjadi karena di pengaruhi oleh berbagai faktor yaitu meningkatnya jumlah mobilisasi penduduk yang menggunakan kendaraan dan banyaknya kegiatan-kegiatan yang melanggar aturan fungsi jalan seperti supir angkutan kota yang berhenti sembarang dan pedagang kaki lima PKL yang berjualan di bahu bahkan badan jalan. Hal tersebut yang membuat kemacetan sering terjadi dan jika hal itu dilakukan secara berkelanjutan akan menyebabkan kemacetan yang semakin parah. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor 2013, pada tahun 2012 terdapat 172.427 unit kendaraan bermotor berdasarkan banyaknya Surat Tanda 37 Nomor Kendaraan STNK bermotor yang diterbitkan perpanjangan pengesahan 1 tahun menurut jenis kendaraan per bulan tahun 2012. Jenis kendaraan yang terbanyak adalah sepeda motor sebanyak 140.095 unit selanjutnya mobil penumpang sebanyak 20.935 unit, mobil barang 10.054 unit, dan Bus 1.343 unit. Berikut data jumlah kendaraan bermotor berdasarkan STNK perpanjangan yang dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Banyaknya surat tanda nomor kendaraan STNK bermotor yang diterbitkan perpanjangan pengesahan 1 tahun menurut jenis kendaraan per bulan tahun 2012 Bulan Jenis Kendaraan Mobil Penumpang unit Bus unit Mobil Barang unit Sepeda Motor unit 1 2 3 4 5 Januari 1.270 325 1.015 12.558 Februari 1.428 115 756 10.562 Maret 1.590 98 779 11.443 April 1.785 75 807 10.835 Mei 1.920 69 779 11.491 Juni 1.877 89 801 11.455 Juli 2.039 76 984 12.729 Agustus 2.276 112 886 12.433 September 1.721 87 843 11.663 Oktober 1.717 91 795 12.295 November 1.553 107 875 11.465 Desember 1.759 99 735 11.166 Jumlah 20.935 1.343 10.054 140.095 Sumber: Polres Bogor dalam Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor 2013 Berdasarkan data dari Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan DLLAJ Kabupaten Bogor 2014, terdapat peningkatan jumlah kendaraan dengan trayek Kabupaten Bogor pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2010. Pada tahun 2010 jumlah kendaraan yang memiliki trayek Kabupaten Bogor berjumlah 6.498 unit, tahun 2011 sebanyak 6.605 unit, tahun 2012 sebanyak 6.699 unit, dan tahun 2013 sebanyak 6.723 unit. Berikut data jumlah kendaraan pada trayek Kabupaten Bogor yang dapat dilihat pada Tabel 7. 38 Tabel 7 Jumlah kendaraan pada trayek Kabupaten Bogor tahun 2010 sampai 2013 No Tahun Jumlah Kendaraan unit 1 2010 6.498 2 2011 6.605 3 2012 6.699 4 sd 2013 6.723 Sumber: DLLAJ Kabupaten Bogor, 2014 Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang penting guna memperlancar kegiatan perekonomian. Panjang jalan yang berada di Kabupaten Bogor meliputi, jalan negara, jalan provinsi, dan jalan kabupaten. Secara keseluruhan panjang jalan yang berada di wilayah Kabupaten Bogor mencapai 2.003,243 Km. Bila dilihat dari kondisinya pada tahun 2012 tercatat jalan yang berkondisi baik 1.377,426 Km dan sisanya berkondisi sedang, rusak, dan rusak berat. Tabel 8 menunjukkan, panjang jalan menurut keadaan dan status jalan di Kabupaten Bogor tahun 2012. Tabel 8 Panjang jalan menurut keadaan dan status di Kabupaten Bogor tahun 2012 Keadaan Jalan Panjang Jalan Km Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kabupaten 2011 2012 2011 2012 2011 2012 1 2 3 4 5 6 7 I Jenis Permukaan Jalan a. Diaspal 138,548 138,548 115,780 115,780 1.662,303 1.662,803 b. Kerikil 41,630 41,630 c. Tanah 44,982 44,482 d.Tidak Terinci Jumlah 138,548 138,548 115,780 115,780 1.748,915 1.748,915 II Kondisi Jalan a. Baik 8,313 122,929 57,890 1.286,341 1.377,426 b. Sedang 48,492 39,365 131,947 74,007 c. Rusak 42,950 15,051 29,550 26,082 d. Rusak Berat 38,793 3,474 301,077 271,400 Jumlah 138,548 138,548 115,780 115,780 1.748,915 1.748,915 III Kelas Jalan a. Kelas I b. Kelas II 138,548 138,548 115,780 115,780 c. Kelas III 1.748,915 1.748,915 d. Kelas IIIA e. Kelas IIIB f. Kelas IIIC g. Tidak Terinci Jumlah 138,548 138,548 115,780 115,780 1.748,915 1.748,915 Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor dalam BPS kabupaten Bogor, 2013