18 nilai tengah contoh dimisalkan dengan x
1
, x
2
, …, tidak harus semuanya berbeda, merupakan sebuah contoh terhingga berukuran, maka nilai tengah contohnya
adalah: ��� =
� �
�=1
� Keterangan:
Ave X = Rata-rata contohnilai tengah contoh n
= Banyaknya contoh X
i
= Peubah bebas yang menjelaskan peubah tak bebas Y i
= 1, 2, 3, …, n yaitu banyaknya peubah bebas dalam fungsi
3.1.3 Contingent Valuation Method CVM
Contingent Valuation Method CVM menyajikan konsep CVM dan tahapan CVM. Berikut penjelasan mengenai konsep dan tahapan CVM.
3.1.3.1 Konsep Contingent Valuation Method CVM
Menurut Perce dan Moran 1994 dalam Sanim 2011, prosedur penilaian dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu pendekatan langsung direct method
dan pendekatan tidak langsung indirect method. Pendekatan langsung merupakan suatu teknik untuk menentukan nilai preferensi suatu individu atau
masyarakat secara langsung dengan cara survei atau eksperimen, misalnya dengan cara Continget Valuation Method CVM dan Contingent Ranking Method CRM.
Pendekatan tidak langsung merupakan teknik untuk menentukan nilai preferensi masyarakat dari fakta atau informasi yang didapat dari pengamatan di pasar.
Salah satu metode untuk mengestimasi nilai barang dan jasa lingkungan secara langsung adalah Contingent Valuation Method CVM, Metode CVM
memungkinkan mengukur nilai komoditas yang tidak diperdagangkan di pasar Fauzi, 2010. Tujuan dari CVM adalah untuk mengetahui keinginan membayar
Willingness to Pay dari masyarakat, serta mengetahui keinginan menerima Willingness to Accept akibat kerusakan suatu lingkungan Fauzi, 2006. Menurut
Syakya 2005 dalam Amanda 2009, Willingness to Pay WTP adalah metode yang bertujuan untuk mengetahui pada level berapa seseorang mampu membayar
biaya perbaikan lingkungan apabila ingin lingkungan menjadi baik. Menurut Kurniarto 2006, tujuan dari CVM adalah untuk menghitung
nilai atau penawaran barang publik yang mendekati nilai sebenarnya, jika pasar
19 dari public goods benar-benar ada. Pasar hipotetis kuesioner dan repsonden
sedapat mungkin mendekati kondisi pasar yang sebenarnya. Responden harus mengenal dengan baik barang yang ditanyakan dalam kuesioner dan alat hipotesis
yang digunakan untuk pembayaran. Kuesioner CVM meliputi tiga bagian, yaitu: 1 penulisan yang jelas tentang benda yang dinilai, persepsi penilaian public
goods, jenis kesanggupan, dan alat pembayaran; 2 pertanyaan tentang WTP yang diteliti; 3 pertanyaan tentang karakteristik sosial demografi responden seperti usia,
tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan lain-lain. Sebelum menyusun kuesioner terlebih dahulu dibuat skenario yang diperlukan dalam rangka
membangun suatu pasar hipotetis public goods yang menjadi pengamatan.
3.1.3.2 Tahapan Contingent Valuation Method CVM
Terdapat beberapa tahap penerapan CVM menurut Hanley dan Spash 1993, yaitu:
1. Membuat Pasar Hipotetik
Pasar hipotetik dibangun untuk memberikan suatu alasan mengapa masyarakat harus membayar suatu barangjasa lingkungan dimana tidak terdapat
nilai dalam mata uang berapa harga barangjasa lingkungan tersebut. Pasar hipotetik harus menggambarkan bagaimana mekanisme pembayaran yang
dilakukan. Skenario kegiatan harus di uraikan secara jelas dalam kuesioner sehingga responden dapat memahami barang lingkungan yang dipertanyakan serta
keterlibatan masyarakat dalam rencana kegiatan. Selain itu, dalam kuesioner perlu dijelaskan perubahan yang akan terjadi jika terdapat keinginan masyarakat untuk
membayar. 2.
Mendapatkan penawaran Besarnya Nilai WTP Penawaran besarnya nilai WTP dapat dilakukan dengan menggunakan
kuesioner. Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk memperoleh nilai WTP, yaitu:
a. Metode tawar menawar Bidding Game
Suatu metode dimana jumlah yang semakin tinggi dari nilai awal disarankan pada responden sampai nilai WTP maksimum dari responden.
b. Metode Pertanyaan Terbuka Open-Ended Question
20 Suatu metode dimana responden ditanyakan nilai maksimum WTP
mereka tanpa ada penyaranan nilai awal terlebih dahulu. Responden seringkali menemui kesulitan untuk menjawab pertanyaan tersebut,
khusunya para responden yang tidak memiliki pengalaman mengenai hal- hal yang menjadi bahan pertanyaan pewawancara.
c. Metode Kartu Pembayaran Payment Card
Metode ini menawarkan kepada responden suatu kartu yang terdiri dari berbagai nilai kemampuan untuk membayar, dimana responden dapat
memilih nilai maksimal sesuai dengan preferensinya. Metode ini pada awalnya dikembangkan untuk mengatasi bias titik awal dari metode tawar-
menawar. d.
Metode Pertanyaan Pilihan Dikotomi Close-Ended Referendum Metode yang menggunakan satu alat pembayaran yang disarankan
kepada responden baik mereka setuju atau tidak setuju. Respon dari responden di arahkan untuk menjawab apakah setujutidak dengan
jawaban “yatidak”. 3.
Memperkirakan Nilai Tengah dan Nilai Rata-rata WTP Data dari nilai WTP terkumpul, tahap berikutnya adalah menghitung nilai
tengah median danatau nilai rata-rata mean dari WTP tersebut. Perhitungan nilai penawaran menggunakan nilai rata-rata, maka akan diperoleh nilai yang
lebih tinggi dari yang sebenarnya. Oleh karena itu, lebih baik menggunakan nilai tengah agar tidak dipengaruhi oleh rentang penawaran yang cukup besar. Nilai
tengah penawaran selalu lebih kecil daripada nilai rata-rata penawaran. 4.
Memperkirakan Kurva Permintaan WTP Kurva WTP dapat diperkirakan dengan menggunakan fungsi WTP terdiri
dari jumlah responden yang bersedia dibayarkan oleh responden. 5.
Menjumlahkan Data Penjumlahan data dilakukan dengan proses menkonversikan nilai tengah
penawaran terhadap total populasi yang dimaksud.