8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Minuman Teh Rosela „Rozelt‟
Minuman ready to drink RTD
1
adalah minuman siap saji yang meliputi produk-produk minuman dalam kemasan berupa minuman isotonik, minuman
energi, jus, air tawar, teh, kopi dan susu cair serta minuman berkarbonasi. Kemasan untuk produk minuman siap saji meliputi kaleng, botol kaca, botol
plastik serta cup. Inovasi terbanyak dalam kemasan produk RTD terutama dilakukan untuk kemasan botol plastik, terkait proses sterilisasi dan berat botol
serta bentuknya. Jenis polimer yang digunakan untuk membuat botol kemasan didominasi oleh PET polyethylene terephtalate.
Ada banyak keunggulan jika minuman herbal disajikan dalam bentuk ready to drink dengan menggunakan kemasan modern seperti tidak memerlukan
bahan pengawet, shelf-life yang panjang, serta praktis dan aman untuk dikonsumsi. Penggunaan kemasan untuk minuman herbal akan menambah
menarik penampilan produk yang dijual dan dapat mempertahankan nilai gizinya tanpa diperlukan bahan pengawet sehingga akan menambah nilai jual.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 7 Tahun 1996 tentang pangan, terdapat peraturan mengenai label pangan. Pasal 30 ayat 1 menyatakan
bahwa setiap orang yang memproduksi atau memasukkan ke dalam wilayah Indonesia pangan yang dikemas untuk diperdagangkan wajib mencantumkan
pada, di dalam, dan atau di kemasan pangan. Label pangan memuat sekurang- kurangnya keterangan mengenai:
a. Nama produk
b. Daftar bahan yang digunakan
c. Berat bersih atau isi bersih
d. Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan
ke dalam wilayah Indonesia e.
Keterangan tentang halal f.
Tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa.
Review F. 18 Oktober 2012. Inovasi Kemasan untuk Ready to Drink. FoodReview kolom 1-5
9
Sari bunga rosela adalah sejenis minuman berkhasiat, memiliki rasa asam yang khas, sehingga cocok serta nikmat untuk diminum sebagai penghapus
dahaga
2
. Teh rosela „Rozelt‟ adalah salah satu produk minuman ready to drink yang memanfaatkan kemasan untuk kemudahan mengkonsumsi dan kemampuan
simpan yang lama.Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK00.05.55.6497 tentang bahan kemasan pangan bahwa
kemasan pangan adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi danatau membungkus pangan baik yang bersentuhan langsung dengan pangan maupun
tidak. Kemasan plastik adalah senyawa makromolekul organik yang diperoleh dengan cara polimerisasi, polikondensasi, poliadisi, atau proses serupa lainnya
dari monomer atau oligomer atau dengan perubahan kimiawi makromolekul alami.
Kemasan yang digunakan dalam mengemas teh rosela „Rozelt‟ yaitu menggunakan botol plastik PET dan terdapat label yang menunujukkan informasi
mengenai produk teh rosela. Teh rosela merupakan salah satu jenis teh merah yang disukai oleh
konsumen sebagai teh kaya akan antioksidan. Teh rosela dapat dibuat dari kelopak bunga dan daunnya, tetapi umumnya dibuat dari kelopak bunga untuk
mendapatkan khasiatnya yang optimal. Teh bunga rosela lebih memberikan sensasi aroma dan warna merah yang lebih menarik dibandingkan dengan teh
yang terbuat dari daunnya.Produk olahan kelopak bunga rosela mempunyai warna merah yang sangat menarik. Warna merah ini disebabkan kandungan antosianin
rosela cukup tinggi. Karena itu, rosela kering sering digunakan sebagai sumber pewarna pada makanan. Bunga rosela juga mengandung 3,19 persen pektin
sehingga dapat digunakan sebagai sumber pektin komersial. Cara pembuatan teh dari kelopak rosela yaitu kelopak yang telah dipanen
dibuang bagian tengah yang mengandung biji, kemudian dicuci hingga bersih dan segera dikeringkan. Pengeringan bisa dilakukan dengan sinar matahari atau
menggunakan oven. Jika menggunakan oven, kondisi yang terbaik adalah suhu 70°C selama empat jam, dan jika menggunakan sinar matahari cukup 2-3 hari.
2
Muslimin. 18 Oktober 2012. Minuman dari Sari Bunga Rosela. Duistr.com
10
Agar mutu teh rosela yang dihasilkan baik, waktu antara panen dan proses pengeringan diusahakan tidak terlalu lama. Hal ini disebabkan kelopak bunga
yang telah dipanen masih mengandung kadar air yang cukup tinggi sehingga akan cepat mengalami kerusakan setelah dua hari. Kerusakan tersebut dapat
menyebabkan menurunnya mutu teh, terutama aroma dan warnanya Mardiah et al. 2010.
Gambar 1. Bunga Rosela Merah dan Ungu
Sumber : wikipedia.org
Di Indonesia, dalam satu musim tanam, produksi rosela sekitar 2-3 tonha kelopak segar tanpa biji atau 200-375 kg per hektar kelopak kering rosela, dan biji
kering 2-3 kali bobot kelopak. Harga jual kelopak rosela kering untuk rosela merah sebesar Rp 50.000,00 per kg, sedangkan untuk kelopak rosela ungu kering
sebesar Rp 100.000,00 per kg.CV Rozelt Mulia Abadi selaku produsen teh rosela „Rozelt‟ menggunakan bahan baku bunga rosela yang terdiri atas bunga rosela
merah dan rosela ungu dengan masing-masing perbandingan tiga banding satu. CV Rozelt Mulia Abadi memperoleh bahan baku bunga rosela dari daerah Bogor,
Sukabumi, Kediri dan Banjarnegara. Kandungan vitamin A dan vitamin C rosela cukup tinggi dibandingkan
buah-buahan seperti jeruk, pepaya dan jambu biji. Kandungan vitamin A dan vitamin C masing-masing 113,46 mg dan 214,68 mg per 100 gram ekstrak rosela.
Berikut disajikan tabel kandungan ekstrak rosela setiap 100 gram.
11
Tabel 4. Kandungan Ekstrak Rosela setiap 100 gram
Kandungan Gizi Jumlah
Kalori kkal 147,12
Total lemak g Kolesterol mg
Sodium mg 21,89
Karbohidrat total g 36,64
Serat makanan g Gula g
37,48 Protein g
0,14 Vitamin A mg
113,46 Vitamin C mg
214,68 Kalsium mg
13,06
Sumber : Mardiah et al. 2010
2.2 Penelitian Terdahulu