11
Tabel 4. Kandungan Ekstrak Rosela setiap 100 gram
Kandungan Gizi Jumlah
Kalori kkal 147,12
Total lemak g Kolesterol mg
Sodium mg 21,89
Karbohidrat total g 36,64
Serat makanan g Gula g
37,48 Protein g
0,14 Vitamin A mg
113,46 Vitamin C mg
214,68 Kalsium mg
13,06
Sumber : Mardiah et al. 2010
2.2 Penelitian Terdahulu
Septina 2008, dengan judul penelitian “Analisis Tingkat Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Minuman Teh Siap Minum Ready to Drink
Merek Teh Botol Sosro di Jakarta Timur”. Penelitian ini menggunakan metode Judgement Sampling dalam pengambilan sampel yaitu sejumlah 100 responden.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif, Customer Satisfaction Index CSI, dan Importance Performance Analysis IPA. Loyalitas
konsumen dianalisis berdasarkan kriteria switcher buyer, habitual buyer, satisfied buyer, liking the brand, committed buyer, dan Brand Switching Pattern Matrix.
Hasil dari indeks kepuasan konsumen, Teh Botol Sosro memuaskan 72,2 persen harapan konsumen. Berdasarkan hasil analisis IPA, atribut yang menjadi
prioritas utama untuk diperbaiki adalah bahan pengawet, dapat diminum kapan saja, harga , jaminan produk steril dan aman untuk dikonsumsi, ketersediaan
layanan informasi untuk kemudahan akses, dan tanggal kadaluarsa. Responden Teh Botol Sosro memiliki loyalitas yang lemah dan hasil brand switching pattern
matriks menunjukkan tingkat perpindahan merek sangat besar. Sitompul 2007, melakukan penelitian Analisis Kepuasan dan Loyalitas
Konsumen Terhadap Fruit Tea Kasus Konsumen Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik konsumen
Fruit Tea, menganalisis tingkat kepuasan konsumen dan prioritas perbaikan terhadap atribut kualitas produk Fruit Tea, menganalisis tingkat loyalitas
12
konsumen, mengetahui hubungan antara kepuasan dan loyalitas, mengetahui harga yang dapat diterima oleh konsumen, serta merekomendasikan alternatif
strategi pemsaran yang dapat diterapkan oleh PT Sinar Sosro dalam menjalankan usahanya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini selain analisis deskriptif, IPA, CSI, terdapat analisis perpindahan merek dan analisis sensivitas harga. Hasil
Indekss kepuasan konsumen produk Fruit Tea sebesar 73,8 persen. Terdapat 15 atribut produk yang terbagi dalam empat kuadran IPA. Berdasarkan analisis
loyalitas, jumlah responden yang tidak loyal terhadap Fruit Tea sebesar 70 persen. Putri 2009, menganalisis sikap dan kepuasan konsumen terhadap
minuman susu fermentasi probiotik Vitacharm. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen minuman probiotik dan proses
keputusan pembelian minuman susu fermentasi probiotik oleh konsumen, menganalisis sikap konsumen terhadap atribut-atribut minuman susu fermentasi
probiotik khususnya merek Vitacharm dan Yakult, menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut minuman susu fermentasi probiotik merek
Vitacharm dan Yakult dan merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan Vitacharm.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis multiatribut fishbein, Importance-Performance Analysis IPA dan Customer
Satisfaction Index CSI. Berdasarkan hasil dari analisis multiatribut fishbein responden memberikan nilai kepercayaan yang tinggi secara berurutan pada
atribut kejelasan tanggal kadaluarsa, atribut izin depkes, dan atribut rasa. Hasil dari Importance-Performance Analysis IPA diperoleh bahwa atribut-atribut
produk Vitacharm yang berada pada kuadran I prioritas utama yaitu rasa dan kondisi pasca konsumsi. Nilai Customer Satisfaction Index CSI untuk produk
Vitacharm sebesar 72,35 persen berada pada kriteria puas karena berada pada rentang skala 60
– 80 persen. Kurniasari 2009 melakukan penelitian terkait dengan rosela yang dalam
bidang sosial-ekonomi yaitu tentang Analisis Permintaan Rosela Hibiscus sabdariffa Linn Sebagai Bahan Minuman di Kota Bogor. Penelitian ini
mempunyai tujuan yaitu mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik
13
konsumen rumah tangga rosela, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan rosela, serta menentukan dan menganalisis elestisitas permintaan
rosela terhadap harga dan pendapatan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif,
analisis regresi linear berganda, dan analisis elastisitas. Berdasarkan penelitian, Sebagian besar konsumen tidak mengetahui faktor yang menetukan kualitas rosela
karena mereka hanya mengenal rosela yang mereka konsumsi. Berdasarkan sembilan variabel bebas yang diduga mempengaruhi permintaan rosela di Kota
Bogor, terdapat empat diantaranya yang berpengaruh nyata dalam menjelaskan keragaman permintaan rosela di Kota Bogor yaitu harga rosela X1, jumlah orang
yang mengkonsumsi rosela dalam satu keluarga X4, jenis kelamin D1, dan preferensi D2. Elastisitas permintaan rosela terhadap harga menunjukkan -0,243.
Nilai ini menunjukkan sifat permintaan yang inelastis, artinya kenaikan harga menyebabkan penurunan kuantitas dengan proporsi lebih kecil. Elastisitas
pendapatan menghasilkan -0,006. Tanda negatif tersebut menyimpulkan bahwa rosela termasuk barang inferior, yang berarti peningkatan pendapatan akan
menurunkan kuantitas yang dibeli. Cahyadi 2010 melakukan penelitian yang berkaitan dengan kepuasan
konsumen susu kedelai cair bantal merek ABC. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen susu kedelai cair bantal merek ABC di
Kota Bogor, menganalisis tingkat kepuasan konsumen susu kedelai cair bantal merek ABC di Kota Bogor. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive
sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengidentifikasi tujuan penelitian. Pengolahan data menggunakan analisis deskriptif, Importance-
Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Index CSI. Dalam melakukan proses pengambilan keputusan konsumen melalui
beberapa tahap keputusan pembelian. Pada tahap pengenalan kebutuhan sebanyak 35 persen konsumen termotivasi oleh kandungan gizi yang baik. Tahap pencarian
informasi sebanyak 43 persen konsumen mendapat informasi tentang produk melalui teman, tahap evaluasi alternatif konsumen memilih alasan harga sebesar
32 persen, pada tahap keputusan pembelian sebagian besar konsumen melakukan pembelian terencana 88 persen. Hasil dari CSI bernilai 77,2 persen yang berarti
14
konsumen susu kedelai cair bantal merek ABC merasa puas terhadap kinerja atribut-atribut susu kedelai cair dan bantal merek ABC. Dari hasil analisis IPA
didapat atribut yang berda pada kuadran I yaitu rasa, kemudahan memperoleh dan kemudahan mengkonsumsi.
2.3 Keterkaitan Terhadap Penelitian Terdahulu