Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional

30 yang tidak valid yaitu atribut keefektifan promosi. Selanjutnya dilakukan pengujian ulang sampai diperoleh hasil Qhit Qtabel yang berarti terima Ho sehingga atribut logo teh rosela „Rozelt‟, atribut bahan kemasan, atribut logo teh rosela „Rozelt‟, atribut desain kemasan dibuang sampai semua atribut tersebut dianggap valid sebagai atribut untuk penelitian pada produk teh rosela „Rozelt‟.

4.3.3 Uji Reliabilitas

Setelah atribut dianggap valid maka dilanjutkan dengan uji reliabilitas atribut.Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterandalan dari atribut- atribut yang diajukan pada responden dalam kuesioner. Metode yang digunakan dalam uji reliabilitas ini yaitu dengan Alpha Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach merupakan koefisien reliabilitas yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi internal consistency. Nilai koefisien reliabilitas berkisar antara 0-1. Semakin tinggi nilai koefisien reliabilitas, semakin reliabel sebuah kuesioner. Keofisien reliabilitas yang dianggap baik adalah nilai yang lebih besar dari 0,7.Setelah dilakukan pengujian realibilitas terhadap atribut produk teh rosela „Rozelt‟, diketahui 16 atribut produk yang valid dinyatakan reliabel sebesar 0,724.

4.4 Metode Pengumpulan Data

Data responden diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu konsumen teh rosela „Rozelt‟. Pertanyaan yang diajukan mengacu pada kuesioner yang telah disusun. Kuesiner terdiri dari lima bagian, bagian pertama merupakan screening yang bertujuan untuk menyaring responden yang akan mengisi kuesioner. Bagian kedua merupakan pertanyaan mengenai identitas konsumen teh rosela „Rozelt‟ yang mencakup karakteristik demografi. Bagian ketiga berupa pertanyaan tentang proses pengambilan keputusan pembelian konsumen. Bagian keempat dan kelima merupakan pertanyaan mengenai tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut produk teh rosela „Rozelt‟. Penyebaran kuesiner dilakukan di sekitar Institut Pertanian Bogor, Dramaga. Toko dan warung yang menjadi tempat penyebaran kuesioner yaitu di Babakan Raya, Babakan Tengah, gedung olahraga lama, kantin biru, gymnasium. Pemilihan tempat ini berdasarkan rekomendasi dari CV Rozelt Mulia Abadi 31 karena tingginya distribusi di toko dan warung tersebut. Penyebaran kuesioner dilakukan pada hari kerja dan hari libur. Waktu penyebaran kuesioner dilakukan sepanjang waktu buka toko dan warung yang berada di sekitar Kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga yaitu pagi, siang, sore, dan malam. Pemilihan waktu tersebut diharapkan dapat mewakili semua konsumen teh rosela „Rozelt‟. Proses wawancara dilakukan pada saat konsumen membeli produk di toko atau warung secara langsung dan konsumen bersedia menjadi responden, mendatangi konsumen lain yang berada di kosan, kantor dan perumahan karena mendapat informasi dari konsumen sebelumnya.

4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga analisis yaitu analisis deskriptif untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen, analisis Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index untuk menganalisis kepuasan konsumen. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software komputer Microsoft Excel 2007 untuk tabulasi data, SPSS versi 16.0 for windows untuk uji validitas dan uji reliabilitas, dan Minitab 15 untuk pengolahan diagram kartesiusImportance Performance Analysis IPA. Berikut ini penjelasan metode-metode yang digunakan di dalam penelitian ini.

4.5.1 Analisis Deskriftif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang Nazir 2003. Data primer hasil dari penyeberan kuesioner kepada responden ditabulasikan dalam tabel, kemudian dianalisis dan diimplementasikan. Pengidentifikasian karakteristik konsumen teh rosela „Rozelt‟ dilakukan dengan analisis deskriptif yang meliputi jenis kelamin, usia, status pernikahan, pekerjaan, pendidikan, pendapatan. Proses keputusan pembelian yang dianalisis yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan pasca pembelian. 32

4.5.2 Metode Importance Performance Analysis IPA

ImportancePerformance Analysis digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan konsumen dengan cara membandingkan kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan tingkat kinerja. Untuk menjelaskan tingkat kepentingandan tingkat kinerja menggunakan pilihan jawaban dengan skala Likert. Pilihan jawaban pada tingkat kepentingan disusun secara berjenjang dimulai dari pilihan jawaban sangat tidak penting 1 sampai dengan pilihan jawaban sangat penting 5. Begitu pula dengan tingkat kinerja, pilihan jawaban disusun secara berjenjang dengan tambahan penjelasan yang dimulai dari intensitas paling rendah yaitu sangat tidak puas 1 dan diakhiri dengan intensitas paling tinggi yaitu sangat puas 5. Terdapat dua buah variabel yang diwakilkan oleh huruf X dan Y, dimana X merupakan tingkat kinerja yang mempengaruhi kepuasan konsumen, sedangkan Y merupakan tingkat kepentingan konsumen. Skor penilaian tingkat kinerja dan tingkat kepentingan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Skor Penilaian Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Skor Tingkat Kinerja X Tingkat Kepentingan Y 1 Sangat Tidak Baik Sangat Tidak Penting 2 Tidak Baik Tidak Penting 3 CukupBaik Cukup Penting 4 Baik Penting 5 Sangat Baik Sangat Penting Sumber :Tjiptono 2008 Perhitungan dalam menentukan total penilaian tingkat kinerja dan tingkat kepentingan dengan cara menjumlahkan skor penilaian yang diberikan konsumen. Hasil tersebut akan dimasukkan ke dalam diagram kartesius. Diagram kartesius adalah suatu bagan yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik X,Y. Posisi atribut dalam diagram kartesius berdasarkan nilai rata-rata, posisi pada sumbu X menunjukkan nilai rata-rata atribut penilaian tingkat kinerja, sedangkan posisi pada sumbu Y menunjukkan nilai rata-rata atribut penilaian tingkat kepentingan. Rumus yang digunakan adalah: 33 X ∑ Y = ∑ Keterangan : X = nilai rata-rata tingkat kinerja Y = nilai rata-rata tingkat kepentingan n = jumlah responden Selanjutnya sumbu mendatar X akan diisi oleh nilai tingkat kinerja, sedangkan sumbu tegak Y akan diisi oleh nilai tingkat kepentingan. Dalam menyederhanakan rumus, maka untuk setiap faktor yang mempengaruhi kepuasaan dapat diketahui dengan rumus: X = ∑ Y = ∑ k k Keterangan : X = nilai rata-rata dari nilai rata-rata tingkat kinerja Y = nilai rata-rata dari nilai rata-rata tingkat kepentingan k = banyaknya atribut yang mempengaruhi kepuasan Setiap atribut tersebut digambarkan posisinya dalam diagram kartesius Importance Performance Anylisis seperti yang terlihat pada Gambar 6 Kepentingan Kinerja Gambar 6. Diagram KartesiusImportance Perfomance Analysis Sumber : Tjiptono 2008 A Prioritas Utama B Pertahankan Prestasi C Prioritas Rendah D Berlebihan 34 Kuadran pada gambar diagram kartesius di atas menunjukkan suatu keadaan yaitu : A : Kuadran I Prioritas Utama Kuadran ini memuat bahwa atribut-atribut produk dianggap penting oleh konsumen namun pelaksanaanya kinerja dari atribut ini belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini mempunyai arti tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen masih sangat rendah dan produk teh rosela „Rozelt‟ masih harus melakukan perbaikan terhadap produk. B : Kuadran II Pertahankan prestasi Kuadran ini menunjukkan bahwa atribut-atribut produk dianggap penting dan pada kenyataanya kinerja dari atribut ini sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan harapan konsumen. Sehingga atribut produk ini harus dipertahankan prestasinya. C : Kuadran III Pioritas Rendah Kuadran ini memuat atribut yang dianggap kurang penting dan kinerja dari atribut ini tidak memuaskan. Hal ini menunjukkan bahwa atribut produk yang dianggap kurang penting oleh konsumen sebaiknya tidak perlu ditingkatkan kinerjanya. D : Kuadran IV Berlebihan Kuadran ini menunjukkan bahwa atribut-atribut produk dianggap kurang penting oleh konsumen, akan tetapi kinerja atribut ini sangat baik sehingga konsumen merasa puas. Kinerja dari atribut yang berada di kuadran ini dapat dikurangi supaya efisien dan dapat dialokasikan untuk meningkatkan dimensi atribut lain.

4.5.3 Metode Customer Satisfication Index CSI

Metode indeks kepuasan konsumen CSI merupakan indeks yang mengukur tingkat kepuasan konsumen berdasarkan ataribut-atribut tertentu. Atribut yang diukur dapat berbeda untuk masing-masing produk berdasarkan dimensi bauran pemasaran. Adapun cara mengukur indekss ini dilakukan melalui empat tahapan yaitu : 1 Menghitung Wieghting Factor WF, yaitu mengubah nilai kepentingan menjadi angka presentase dari total rata tingkat kepentingan seluruh atribut yang diuji, sehingga diperoleh total WF 100 persen. 35 2 Menghitung Wieghting Score WS, yaitu perkalian antara nilai rata-rata tingkat kinerja masing-masing atribut dengan WF masing-masing atribut. 3 Menghitung Wieghting Total WT, yaitu menjumlahkan WS dari semua atribut. 4 Menghitung Satisfaction Index yaitu WT dibagi skala maksimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah skor yang nilainya lima 5 kemudian dikalikan denganh 100 persen. Penentuan angka indeks pada kriteria CSI menggunakan skala numerik dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : RS : rentang skala m : skor tertinggi n : skor terendah b : jumlah kelas Skala kepuasan konsumen yang umum dipakai dalam interpretasi indeks adalah skala nol sampai satu. Tingkat kepuasan konsumen teh rosela „Rozelt‟ dapat dilihat dari kriteria indeks kepuasan konsumen pada Tabel 7. Tabel 7. Kriteria Indeks Kepuasan Konsumen Nilai Indeks Kriteria Indeks Kepuasan Konsumen 0,81 – 1,00 Sangat Puas 0,61 – 0,80 Puas 0,41 – 0,60 Cukup puas 0,21 – 0,40 Tidak puas 0,00 – 0,20 Sangat tidak puas 36

4.6 Definisi Operasional

Atribut yang terdapat dalam produk teh rosela „Rozelt‟ yang mempengaruhi kepuasan konsumen, antara lain : 1. Rasa asam dari teh rosela „Rozelt‟ Sangat Baik jika rasa asamnya sangat sesuai dengan selera saya, sangat menyegarkan sehingga saya ingin mengonsumsi kembali Baik jika rasa asamnya sesuai dengan selera saya dan menyegarkan Cukup Baik jika rasa asamnya cukup terasa asam dan cukup menyegarkan Tidak Baik jika rasa asamnya sangat sedikit terasa dan tidak menyegarkan Sangat Tidak Baik jika tidak ada rasa asam dan tidak menyegarkan, membuat tidak berselera, serta membuat saya tidak ingin mengonsumsi kembali 2. Rasa manis dari teh rosela „Rozelt‟ Sangat Baik jika rasa manis sangat sesuai dengan selera saya, sangat menyegarkan, tidak tertinggal di kerongkongan sehingga saya ingin mengonsumsi kembali Baik jika rasa manis sesuai dengan selera saya dan menyegarkan Cukup Baik jika rasa manisnya cukup terasa manis dan cukup menyegarkan Tidak Baik jika rasa manis sangat sedikit terasa manis dan tidak menyegarkan Sangat Tidak Baik jika tidak ada rasa manis dan tidak menyegarkan, membuat eneg, serta membuat saya tidak ingin mengonsumsi kembali 3. Warna merah yang terdapat pada teh rosela „Rozelt‟ Sangat Baik jika minuman berwarna sangat merah segar seperti warna bunga rosela, menggugah selera untuk meminumnya Baik jika minuman berwarna merah segar seperti warna bunga rosela Cukup Baik jika minuman berwarna cukup merah dan terlihat cukup segar Tidak Baik jika minuman berwarna kurang merah 37 Sangat Tidak Baik jika minuman berwarna sangat kurang merah, terlihat kurang menyegarkan, sehingga tidak ingin mengkonsumsi kembali 4. Aroma yang dihasilkan dari teh rosela „Rozelt‟ Sangat Baik jika aroma yang dimiliki tercium sangat khas yang menyegarkan, menggugah selera untuk meminumnya Baik jika aroma yang dimiliki tercium khas yang menyegarkan Cukup Baik jika aroma yang dimiliki cukup menunjukkan aroma khas dari teh rosela Tidak Baik jika aroma yang dimiliki sangat sedikit menunjukkan aroma khas teh rosela Sangat Tidak Baik jika tidak ada aroma khas teh rosela yang menyegarkan sehingga tidak menggugah selera untuk diminum 5. Ukuran saji atau volume produk teh rosela „Rozelt‟ Sangat Baik jika ukuran saji sangat sesuai dengan kebutuhan sekali konsumsi sehingga saya tidak menyisakan minuman dan tidak merasa kekurangan Baik jika ukuran saji sesuai dengan kebutuhan sekali konsumsi, tidak terlalu berlebihan dan tidak terlalu kurang Cukup Baik jika ukuran saji cukup sesuai walaupun volumenya sedikit lebih banyak atau agak kurang Tidak Baik jika ukuran saji kurang sesuai dengan kebutuhan sekali konsumsi, terasa banyak atau kurang, namun tidak sampai harus membeli lagi Sangat Tidak Baik jika ukuran saji sangat tidak sesuai dengan kebutuhan sekali konsumsi, volume yang terlalu banyak sehingga saya masih menyisakan minuman ataupun merasa kurang sehingga saya harus membeli lagi 6. Kemudahan untuk mendapatkan produk teh rosela „Rozelt‟ di berbagai tempat Sangat Baik jika produk sangat mudah didapat, terdapat di semua pusat perbelanjaan besar atau kecil, maupun warungtoko, dan selalu ada di setiap waktu 38 Baik jika produk mudah didapat di warungtoko, ada hampir setiap waktu Cukup Baik jika produk cukup mudah didapat di warungtoko, namun terkadang tersedia dalam jumlah banyak dan terkadang jumlahnya sedikit Tidak Baik jika produk terdapat di warungtoko, terkadang produk tidak ada Sangat Tidak Baik jika produk jarang ditemui di warungtoko dan produk sering tidak ada sangat terbatas jumlahnya 7. Komposisi produk teh rosela „Rozelt‟ Sangat Baik jika komposisi terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan yang aman digunakan dengan kadar jumlahnya dan dicantumkan pada kemasan Baik jika komposisi produk terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan yang aman digunakan, dicantumkan dalam kemasan namun tidak dituliskan kadar jumlahnya Cukup Baik jika komposisi produk terdiri dari bahan utama dan beberapa bahan tambahan, dicantumkan dalam kemasan Tidak Baik jika komposisi produk terdiri dari teh rosela saja dan dicantumkan pada kemasan Sangat Tidak Baik jika hanya terdiri dari teh rosela saja dan tidak tercantum pada kemasan 8. Desain kemasan produk teh rosela „Rozelt‟ Sangat Baik jika desain kemasan produk sangat menarik sehingga membuat tertarik untuk membeli produk teh rosela „Rozelt‟ Baik jika desain produk kemasan menarik Cukup Baik jika desain kemasan produk cukup menarik Tidak Baik jika desain kemasan produk tidak menarik Sangat Tidak Baik jika kemasan produk sangat tidak menarik, sehingga tidak menarik untuk membeli produk teh rosela „Rozelt‟ 9. Kepraktisan dalam mengkonsumsi teh rosela „Rozelt‟ Sangat Baik jika sangat praktis, botol mudah untuk dibuka, dan sangat mudah dibawa kemana saja 39 Baik jika praktis, botol mudah untuk dibuka, dan mudah dibawa kemana saja Cukup Baik jika cukup praktis, botol agak mudah dibuka, dan cukup mudah dibawa kemana saja Tidak Baik jika tidak praktis, botol susah dibuka dan tidak mudah dibawa kemana saja Sangat Tidak Baik jika sangat tidak praktis, botol sangat susah dibuka dan sangat tidak mudah dibawa kemana saja 10. Ketersediaan kemasan dingin minuman teh rosela „Rozelt‟ di outlet penjualan Sangat Baik jika di setiap outlet penjualan selalu tersedia kemasan dingin teh rosela „Rozelt‟ dengan jumlah yang banyak serta ada setiap waktu Baik jika tersedia kemasan dingin teh rosela „Rozelt‟ di beberapa outlet penjualan Cukup Baik jika cukup tersedia kemasan dingin teh rosela „Rozelt‟ di beberapa outlet penjualan dengan jumlah yang tidak menentu Tidak Baik jika kurang tersedia kemasan dingin teh rosela „Rozelt‟, jarang tersedia produk teh rosela walaupun ada hanya sedikit jumlahnya Sangat Tidak Baik jika tidak tersedia kemasan dingin teh rosela di outlet penjualan karena sering tidak tersedia produk teh rosela „Rozelt‟ 11. Harga produk teh rosela „Rozelt‟ yang ditawarkan Sangat Baik jika harga yang ditawarkan sangat sesuai dengan kualitas yang didapatkan sehingga konsumen bersedia untuk membeli produk Baik jika harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang didapatkan Cukup Baik jika harga yang ditawarkan cukup sesuai dengan kualitas yang didapatkan Tidak Baik jika harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan kualitas yang didapatkan Sangat Tidak Baik jika harga yang ditawarkan sangat tidak sesuai dengan kualitas yang didapatkan dan membuat konsumen kecewa 40 12. Informasi manfaatkhasiat teh rosela „Rozelt‟ Sangat Baik jika infomasi sangat mudah diperoleh dan tertera pada setiap kemasan produk sehingga konsumen mengetahui manfaatnya dan membeli produk Baik jika informasi manfaatkhasiat mudah diperoleh dan tertera pada setiap kemasan Cukup Baik jika infomasi manfaatkhasiat cukup mudah diperoleh dan tidak tertera pada setiap kemasan Tidak Baik jika informasi manfaatkhasiat sulit diperoleh tidak tertera pada kemasan Sangat Tidak Baik jika informasi manfaatkhasiat sangat sulit diperoleh dan tidak tertera pada kemasan sehingga konsumen tidak berkeinginan membeli produk 13. Kejelasan penulisan tanggal kadaluarsa pada masing-masing kemasan teh rosela Sangat Baik jika penulisan tanggal kadaluarsa terdapat pada karton dan terdapat di setiap botol kemasan, terlihat sangat jelas dan tulisannya sangat mudah dibaca Baik jika penulisan tanggal kadaluarsa terdapat pada botol kemasan, terlihat jelas dan tulisannya mudah dibaca Cukup Baik jika penulisan tanggal kadaluarsa terdapat pada botol kemasan, terlihat cukup jelas dan tulisannya cukup mudah dibaca Tidak Baik jika penulisan tanggal kadaluarsa terdapat pada botol kemasan tetapi tidak dapat dibaca Sangat Tidak Baik jika penulisan tanggal kadaluarsa tidak terdapat pada setiap botol kemasan sehingga tidak diketahui tanggal kadaluarsanya 14. Tersedianya label halal dalam kemasan teh rosela Sangat Baik jika tertera dengan jelas label halal di setiap botol kemasan sehingga dipastikan tidak mengandung bahan yang tidak halal Baik jika tertera label halal pada setiap botol kemasan Cukup Baik jika mempunyai label halal namun tidak tertera pada botol kemasan 41 Tidak Baik jika tidak terdapat label halal namun diketahui bahwa produk tersebut halal Sangat Tidak Baik jika tidak terdapat label halal dan diketahui mengandung bahan yang tidak halal 15. Izin Departemen Kesehatan yang menunjukkan tingkat keamanan konsumsi produk teh rosela „Rozelt‟ Sangat Baik jika terdapat label dari Departemen Kesehatan disetiap botol kemasan, jelas dan dipastikan produk tersebut aman dikonsumsi sehingga konsumen berkeinginan untuk membeli produk tersebut Baik jika terdapat label dari Departemen Kesehatan di setiap botol kemasan Cukup Baik jika terdapat label dari Departemen Kesehatan disetiap botol kemasan namun tidak jelas dibaca Tidak Baik jika terdapat label dari Departemen Kesehatan namun tidak tertera disetiap botol kemasan Sangat Tidak Baik jika tidak mempunyai izin Departemen Kesehatan sehingga tidak diketahui keamanan konsumen teh rosela „Rozelt‟ 16. Merek produk teh rosela „Rozelt‟ Sangat Baik jika produk teh rosela „Rozelt‟ sangat dikenal dan sangat mudah diingat oleh konsumen Baik jika produk teh rosela „Rozelt‟ mudah dikenal dan mudah diingat oleh konsumen Cukup Baik jika produk teh rosela „Rozelt‟ cukup mudah dikenal dan cukup mudah diingat oleh konsumen Tidak Baik jika produk teh rosela „Rozelt‟ tidak mudah dikenal dan tidak mudah diingat oleh konsumen Baik jika produk teh rosela „Rozelt‟ sangat tidak mudah dikenal dan sangat tidak mudah diingat oleh konsumen 42

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 CV Rozelt Mulia Abadi

Perusahaan yang memproduksi produk olahan dari teh rosela yang mempunyai merek „Rozelt‟ yaitu CV Rozelt Mulia Abadi. Perusahaan ini berdiri di Kabupaten Bogor tahun 2009 dan mulai beroperasi penuh pada awal tahun 2010. Dalam pelaksanaan produksi, perusahaan ini berada di bawah supervisi F- Technopark IPB yang berbentuk UPT Kerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. CV Rozelt Mulia Abadi memiliki visi menjadi perusahaan pangan eksotik kelas dunia World Class Exotic Food Company dengan misi memberikan kualitas terbaik untuk kehidupan yang lebih baik Best Quality for Better Life. Melalui visi tersebut perusahaan ingin berperan serta dalam mengangkat pangan eksotik lokal Indonesia agar dikenal oleh masyarakat dunia. CV Rozelt Mulia Abadi dalam rangka mengembangkan usahanya, perusahaan ini mempunyai misi untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memenuhi standar pangan sehingga mampu memberikan manfaat yang banyak bagi kesehatan konsumen. Stuktur organisasi yang dimiliki oleh CV Rozelt Mulia Abadi masih tergolong sederhana, dimana puncak pimpinan dan pengambil keputusan berada di pemilik perusahaan. Struktur usaha seperti ini memang banyak ditemukan bagi perusahaan yang tergolong usaha kecil. Keunggulan dari struktur organisasi seperti ini adalah efisiensi dalam koordinasi dan pengambilan keputusan. Sehingga koordinasi antara pimpinan dan karyawan dapat dilakukan secara langsung. Perusahaan ini mempunyai satu orang yang menjadi direktur CV Rozelt Mulia Abadi. Karyawan yang bekerja di perusahaan ini berjumlah sembilan orang yang terdiri dari tiga orang sebagai bagian produksi, dua orang sebagai bagian administrasi dan keuangan, empat orang sebagai bagian sales dan promosi. Pembagian ini didasarkan pada kebutuhan perusahaan dalam menjalankan manajemen perusahaannya. Bagan struktur organisasi CV Rozelt Mulia Abadi dapat dilihat pada Gambar 7