Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

23 kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. d. Lost Customer Analysis Perusahaan menghubungi kembali para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikanpenyempurnaan selanjutnya.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Peningkatan kesadaran masyarakat akan hidup sehat mendorong peningkatan konsumsi makanan bernilai gizi dan mengandung khasiat yang baik untuk kesehatan, salah satunya yaitu teh rosela. Kandungan yang terdapat dalam teh rosela sangat baik bagi tubuh karena mengandung zat-zat penting yang diperlukan oleh tubuh, seperti vitamin C, vitamin A, protein esensial, kalsium, dan 18 jenis asam amino, termasuk arginina dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Meningkatnya jumlah penduduk maka peningkatan produksi minuman ringan semakin berkembang, sehingga akan menjadi beragamnya minuman ringan di pasaran yang akibatnya akan menimbulkan persaingan yang tinggi di bisnis minuman. Hadirnya variasi minuman teh di pasaran didasarkan pada perubahan pola konsumsi, gaya hidup masyarakat, pengetahuan dan pengalaman sehingga masyarakat perkotaan menyukai pada sesuatu yang lebih praktis, menyehatkan tubuh dan dapat dikonsumsi setiap saat. Minuman sejenis teh yaitu teh rosela „Rozelt‟ merupakan produk baru yang diluncurkan sejak dua tahun yang lalu dan telah mempunyai pasar tersendiri di sekitar Bogor. Produk ini mampu bertahan sampai saat ini di tengah persaingan semakin banyaknya variasi minuman teh. Akan tetapi keunggulan dari produk ini akan dilakukan analisis dengan kepuasan konsumen. Dalam menganalisis perilaku konsumen digunakan alat analisis yaitu analisis deskriptif dan analisis Importance Performance Analysis IPA serta analisis Customer Satisfaction Index CSI. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik konsumen dan 24 tahapan dalam proses pembelian. Sedangkan analisis IPA dan CSI digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen teh rosela „Rozelt‟. Keunggulan produk tidak hanya keunikan produk saja tetapi juga mengarah pada keinginan perusahaan untuk membuat konsumen puas. Penerapan analisis kepuasan konsumen diharapkan dapat meningkatkan pendapatan CV Rozelt Mulia Abadi dan meningkatkan posisi usaha di dalam pasar. Kerangka pemikiran operasional pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5 25 Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional  Meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten Bogor  Peningkatan kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat  Banyaknya variasi minuman di pasaran  Adanya persaingan yang tinggi dalam usaha minuman  Adanya peluang usaha bagi bisnis minuman inovatif Rekomendasi alternatif bagi CV Rozelt Mulia Abadi Analisis kepuasan konsumen Atribut teh rosela „Rozelt‟ : Rasa asam, rasa manis, warna minuman, aroma teh, volume saji, kemudahan mendapatkan produk, komposisi produk, desain kemasan, kepraktisan, kemasan dingin, harga, informasi khasiat, kejelasan tulisan tanggal kadaluarsa, label halal, izin Depkes, merek teh rosela Importance Performance AnalysisIPA dan Customer Satisfaction Index CSI Tingkat Kepuasan Konsumen Tingkat kepentingan Tingkat kinerja Karakteristik dan proses pembelian konsumen produk teh rosela„Rozelt‟ Analisis Deskriptif Kebutuhan akan penilaian konsumen terhadap atribut-atribut teh rosela „Rozelt‟ di sekitar kampus Institut Pertanian Bogor Dramaga 26

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di beberapa toko dan warung yang berada di sekitar Kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dengan mempertimbangkan pendistribusian teh rosela „Rozelt‟ paling banyak terdapat pada toko dan warung di sekitar Kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga. Pertimbangan lain juga karena banyak konsumen di sekitar Kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga yang membeli produk teh rosela „Rozelt‟. Pelaksanaan pengambilan data dilakukan secara langsung di toko atau warung yang menjual teh rosela „Rozelt‟ sebagai tempat distribusi CV Rozelt Mulia Abadi. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2012.

4.2 Metode Penentuan Responden

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling , dimana setiap konsumen teh rosela „Rozelt‟ yang terpilih menjadi konsumen atau sampel dalam penelitian tidak mempunyai peluang atau kemungkinan sama. Metode penentuan sampel non probability sampling melalui convenience sampling yang diartikan sebagai teknik pengambilan sampel yang dipilih berdasarkan ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkannya serta memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Pemilihan teknik penentuan sampel didasarkan pada kondisi dan lokasi penelitian yang membutuhkan sampel besar tanpa diketahui jumlah populasi yang ada sehingga peneliti menggunakan teknik tersebut untuk memudahkan peneliti dalam pengambilan sampel. Responden yang dipilih adalah konsumen pernah melakukan pembelian produk teh rosela „Rozelt‟ selama satu bulan terakhir dan bersedia menjadi sampel penelitian. Jumlah keseluruhan respoden ini berjumlah 80 responden yang diambil pada beberapa toko dan warungdi sekitar Intitut Pertanian Bogor, Dramaga. Toko dan warung yang menjadi tempat penyebaran kuesioner yaitu di Babakan Raya, gedung olahraga lama, gymnasium, kantin biru. Penentuan sampel tersebut didasarkan pada kemampuan peneliti dalam pengambilan data di lokasi penelitian. Umar 2005 menyatakan bahwa ukuran minimum sampel yang dapat diterima