Persepsi Responden terhadap Pola Pengelolaan Hutan Rakyat Manfaat Ekonomi

3.9 Metode Pengambilan Data

3.9.1 Persepsi Responden terhadap Pola Pengelolaan Hutan Rakyat

Untuk mengetahui persepsi responden terhadap pengelolaan hutan rakyat dapat dilakukan dengan cara melakukan wawancara menggunakan kuisioner dan pengamatan di lapangan mengenai manfaat ekologi dan sosial yang dirasakan petani hutan rakyat dari pola pengelolaan hutan rakyat monokultur dan campuran. Untuk manfaat ekologi, pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner tersebut mengenai persepsi responden tentang pengaruh pengelolaan terhadap perubahan lingkungan, dimana responden tersebut adalah petani hutan rakyat murni dan petani hutan rakyat campuran. Sehingga didapatkan manfaat yang berbeda antara hutan rakyat monokultur dan hutan rakyat campuran. Untuk data yang diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan meliputi data-data fisik dari keadaan lokasi penelitian hutan rakyat monokultur dan hutan rakyat campuran dari data sekunder dan wawancara bebas. Sedangkan untuk variabel yang diamati, meliputi: air, suhu udara, bencana alam dan jumlah satwa. Untuk manfaat sosial, pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuisioner tersebut mengenai persepsi responden terhadap manfaat sosial yang diperoleh dari data interaksi yang terjadi antara petani hutan rakyat dengan petani hutan rakyat, petani hutan rakyat dengan warga desa maupun dengan pihak luar. Baik hutan rakyat monokultur maupun hutan rakyat campuran. Data yang diperoleh dapat berupa pengambilan keputusan dalam rumah tangga petani, sedangkan data interaksi antara petani maupun dengan masyarakat desa diperoleh dari wawancara secara bebas kepada pihak-pihak yang diperkirakan mempunyai kedudukan yang kuatpetinggi-petinggi dalam masyarakat desa maupun anggota suatu organisasi atau lembaga desa. Interaksi dalam masyarakat desa dapat berupa sistem kelembagaan yang terdapat dalam desa tersebut, khususnya yang berhubungan dengan hutan rakyat.

3.9.2 Manfaat Ekonomi

Manfaat ekonomi dari pola pengelolaan hutan rakyat monokultur dan campuran tersebut dapat dirasakan petani hutan rakyat dari kontribusinya terhadap pendapatan rumah tangga petani hutan rakyat. Untuk data manfaat ekonomi tidak dicari dengan menggunakan persepsi, karena data yang diperoleh bukan merupakan sebuah pernyataan berupa pendapat. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara secara langsung terhadap responden dan juga instansi yang terkait. Daftar pertanyaan dalam kuisioner mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian. Besarnya pendapatan rumah tangga menggunakan variabel besarnya pendapatan dan sumber-sumber pendapatan dari hutan rakyat dan dari luar hutan rakyat, antara lain: pertanian, peternakan dan pekerjaan sampingan atau sumber pendapatan lain serta pengeluaran rumah tangga. 3.10 Metode Pengolahan dan Analisis Data 3.10.1 Persepsi Responden terhadap Pola Pengelolaan Hutan Rakyat Persepsi petani hutan rakyat terhadap pola pengelolaan hutan rakyat dapat diketahui dari manfaat ekologi dan sosial yang dirasakan petani. Persepsi manfaat ekologi dan sosial dari pengelolaan lahan hutan rakyat monokultur dan hutan rakyat campuran dijawab dengan mengajukan pertanyaan yang disajikan dalam bentuk kuisioner, kemudian dari jawaban-jawaban tersebut diberikan skor. Penentuan skors dapat dilakukan dengan menggunakan “Skala Likert”, dimana cara pengukuran adalah dengan menghadapkan seorang responden dengan sebuah pertanyaan berupa sebuah kuesioner pernyataan terlampir dan diminta untuk memberikan jawaban “sangat setuju”, “setuju”, “kurang setuju”, “tidak setuju” dan “sangat tidak setuju”. Jawaban-jawaban ini diberi skors 5, 4, 3, 2, 1 secara berurutan. Setelah dibuat skors dari jawaban tersebut, kemudian dibuat skala. Dalam menentukan skala, terlebih dahulu dicari nilai intervalnya dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut : Bobot nilai tertinggi – Bobot nilai terendah 5-1 Banyaknya Kelas 5 Setelah besarnya nilai interval diketahui, kemudian dibuat skala untuk mengetahui tingkatan persepsi, sehingga dapat diketahui dimana letak penilaian respon terhadap setiap unsur. Skala tingkatan persepsi tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Interval = = = 0,8 Tabel 1 Tingkatan persepsi dari manfaat ekologi dan sosial berdasarkan rataan nilai terboboti No Interval Nilai Tanggapan Tingkat Persepsi 1 4,21-5,00 Sangat Tinggi 2 3,41-4,20 Tinggi 3 2,61-3,40 Sedang 4 1,81-2,60 Rendah 5 1,00-1,80 Sangat Rendah Data yang diperoleh dari hasil kuisioner kemudian dicari nilai total skor dari setiap pertanyaan dengan cara menjumlahkan nilai dari setiap jawaban responden. Penentuan tingkat persepsi dikelompokan secara ordinal menjadi lima kategori yakni sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah seperti tabel di atas, sehingga dapat diketahui tingkat persepsi dari tiap responden. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan data persepsi petani hutan rakyat monokultur dengan petani hutan rakyat campuran. Untuk manfaat sosial, data diolah dan dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan interaksi yang terjadi dalam masyarakat antara sistem pengelolaan hutan rakyat monokultur dengan sistem pengelolaan hutan rakyat campuran, baik sesama petani hutan rakyat, petani dengan masyarakat maupun dengan pihak luar. Sedangkan data hasil wawancara dengan mengajukan pertanyaan secara bebas kepada petani hutan rakyat dan instansi terkait diolah juga secara deskriptif sehingga tergambar interaksi yang terjadi antara petani hutan rakyat, petani dengan warga masyarakat ataupun pihak luar.

3.10.2 Manfaat Ekonomi

Dokumen yang terkait

Kontribusi Hutan Rakyat Kemenyan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Hutajulu, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan)

2 53 66

PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI (Studi Kasus Desa Kutoarjo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung)

1 11 137

PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI (Studi Kasus Desa Kutoarjo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung)

1 5 7

Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Sub DAS Cimanuk Hulu

0 9 15

Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Wilayah Das Cimanuk Hulu

0 13 25

Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor (Studi Kasus Hutan Rakyat di Kecamatan Leuwiliang dan Kecamatan Nanggung)

0 22 80

Analisis pendapatan rumah tangga petani hutan rakyat studi kasus di Desa Padasari, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

3 13 66

Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Kasus di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur)

0 19 97

Analisis motivasi pemanenan kayu rakyat berdasarkan karakteristik petani hutan rakyat: kasus di Desa Padasari, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

2 12 107

Analisis Finansial dan Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Petani (di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

2 48 142