Jumlah Tanggungan Responden Pendapatan Bersih Responden

pada hutan rakyat campuran, responden terbanyak bekerja sebagai buruh yaitu sebanyak 15 responden 50,00 dan jumlah responden yang paling rendah mempunyai pekerjaan sampingan sebagai petani sebanyak 2 responden 6,67. Pada hutan rakyat campuran, pekerjaan sampingan sebagai buruh lebih banyak dibandingkan pada hutan rakyat monokultur. Hal tersebut terjadi karena pada hutan rakyat campuran pekerjaan pokok responden lebih banyak bekerja sebagai petani, selain itu tingkat perekonomiannya lebih rendah dibandingkan dengan hutan rakyat monokultur.

5.2.5 Jumlah Tanggungan Responden

Karakteristik responden selanjutnya adalah jumlah tanggungan responden. Jumlah tanggungan responden adalah jumlah individu dalam keluarga responden yang masih menjadi tanggungan responden, terdiri dari istri, anak, cucu dan saudara. Sebaran jumlah tanggungan responden yang dapat dilihat pada Tabel 13 bahwa pada hutan rakyat monokultur jumlah responden terbanyak memiliki jumlah tanggungan antara 0-1 orang sebanyak 20 responden 66,67 dan jumlah responden yang paling sedikit memiliki jumlah tanggungan ≥ 4 orang sebanyak 3 responden 10. Jumlah tanggungan responden pada hutan rakyat campuran berbeda dengan hutan rakyat monokultur. Pada hutan rakyat campuran jumlah responden tertinggi memiliki jumlah tanggungan antara 2-3 orang sebanyak 17 responden 56,67, tetapi untuk jumlah responden terendah sama dengan hutan rakyat monokultur memiliki jumlah tanggungan ≥ 4 orang yaitu sebanyak 1 responden 3,33. Dari tabel 17 dapat dilihat bahwa petani di desa yang pengelolaan hutan rakyatnya campuran memiliki jumlah tanggungan keluarga lebih besar dibandingkan dengan petani di desa yang pengelolaan hutan rakyatnya monokultur. Tabel 13 Distribusi responden berdasarkan jumlah tanggungan keluarga Jumlah Tanggungan Jiwa Petani HR Monokultur Petani HR Campuran n n 0-1 20 66,67 12 40,00 2-3 7 23,33 17 56,67 ≥4 3 10,00 1 3,33 Total 30 100,00 30 100,00

5.2.6 Pendapatan Bersih Responden

Pendapatan yang diterima oleh responden merupakan manfaat ekonomi terhadap kontribusi pendapatan rumah tangga petani hutan rakyat. Menurut Budiarti 2011, pendapatan responden merupakan penerimaan ataupun pemasukan berupa uang yang diterima karena telah melakukan kegiatan bekerja dalam kurun waktu tertentu dengan perhitungan tertentu pula. Pendapatan ini dapat menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat desa dengan terpenuhinya kebutuhan hidup. Pendapatan responden berasal dari tiga kegiatan yaitu hutan rakyat, non hutan rakyat usaha tani dan non usaha tani. Karakteristik pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan bersih karena pendapatan total telah dikurangi pengeluaran rumah tangga petani Tabel 14. Tabel 14 Distribusi responden berdasarkan pendapatan bersih rumah tangga Pendapatan Juta Rptahun Petani HR Monokultur Petani HR Campuran n n 0 – 2 10 33,33 12 40,00 2,1 – 4 3 10,00 7 23,33 4,1 – 6 3 10,00 4 13,33 6,1 – 8 0,00 2 6,67 ≥ 8,1 14 46,67 5 16,67 Total 30 100,00 30 100,00 Tabel 14 menunjukkan bahwa pada hutan rakyat monokultur, jumlah responden terbanyak memiliki pendapatan ≥ Rp 8.100.000tahun sebanyak 14 responden 46,67 dan jumlah responden terendah memiliki pendapatan antara Rp 2.100.000 – Rp 4.000.000tahun dan Rp 4.100.000 – Rp 6.000.000tahun yaitu sebanyak 3 responden 10. Berbeda dengan pendapatan responden pada hutan rakyat campuran, bahwa jumlah responden terbanyak memiliki pendapatan antara Rp 0 – Rp 2.000.000tahun yaitu sebanyak 12 responden 40 dan jumlah responden terendah memiliki pendapatan Rp 6.100.000 – Rp 8.000.000tahun yaitu sebanyak 2 responden 6,67. Pada Tabel 14 dapat dilihat juga bahwa pendapatan rumah tangga yang paling tinggi adalah pendapatan rumah tangga petani hutan rakyat monokultur dibandingkan dengan pendapatan rumah tangga petani hutan rakyat campuran. Hal tersebut terjadi karena faktor mata pencaharian petani, pendidikan dan jarak ke pusat kota lebih baik pada desa yang pengelolaan hutan rakyatnya monokultur dibandingkan dengan desa yang pengelolaan hutan rakyatnya campuran.

5.2.7 Luas Kepemilikan Lahan

Dokumen yang terkait

Kontribusi Hutan Rakyat Kemenyan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Hutajulu, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan)

2 53 66

PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI (Studi Kasus Desa Kutoarjo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung)

1 11 137

PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI (Studi Kasus Desa Kutoarjo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung)

1 5 7

Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Sub DAS Cimanuk Hulu

0 9 15

Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Wilayah Das Cimanuk Hulu

0 13 25

Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor (Studi Kasus Hutan Rakyat di Kecamatan Leuwiliang dan Kecamatan Nanggung)

0 22 80

Analisis pendapatan rumah tangga petani hutan rakyat studi kasus di Desa Padasari, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

3 13 66

Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Kasus di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur)

0 19 97

Analisis motivasi pemanenan kayu rakyat berdasarkan karakteristik petani hutan rakyat: kasus di Desa Padasari, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

2 12 107

Analisis Finansial dan Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Petani (di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

2 48 142