berladang membuat lelah dan tidur pun lebih awal. Selain itu karena letak desa jauh dari kota sehingga media cetak seperti koran jarang dibaca oleh petani karena
tidak ada yang berjualan koran ke desa-desa tersebut. Akibatnya interaksi dengan dunia luar pun jarang dan pengetahuan petani tentang kemajuan di dunia luar
kurang. Faktor umur juga menyebabkan tingkat kekosmopolitan rendah karena semakin tinggi umur maka kemampuan untuk membaca ataupun melihat akan
semakin kurang.
5.2.9 Kontak dengan Penyuluh
Kontak dengan penyuluh adalah bertatap muka langsung dengan penyuluh pada suatu pertemuan atau perkumpulan yang berhubungan dengan kegiatan
pengelolaan hutan rakyat dalam tiga bulan terakhir. Kontak dengan penyuluh disini terdiri dari 3 kategori, yaitu: tinggi sedang, dan rendah. Pada hutan rakyat
monokultur, jumlah responden terbanyak memiliki kategori sedang dalam hal bertemu atau kontak dengan penyuluh sebanyak 16 responden 53,33. Sama
halnya pada hutan rakyat campuran, jumlah responden terbanyak ada pada kategori sedang sebanyak 13 responden 43,33. Hal ini berarti baik pada hutan
rakyat monokultur maupun campuran, kontak petani dengan penyuluh tergolong sedang, karena rata-rata petani menjawab bahwa dalam 1 bulan mereka bertemu
dengan penyuluh sebanyak 1 kali, berarti dalam 3 bulan terakhir 3 kali bertemu dengan penyuluh. Menurut petani jika ada kegiatan di hutan rakyat, 1 bulan bisa 2
atau 3 kali bertemu dengan penyuluh. Sebaiknya kegiatan penyuluhan harus lebih sering lagi dilakukan dan tidak hanya jika ada kegiatan saja, agar pengetahuan
masyarakat tentang pengelolaan hutan lebih bertambah dan semakin banyak masyarakat yang mengelola hutan karena peran hutan sangat penting bagi
kehidupan manusia salah satunya dalam mengatasi masalah cuaca yang tidak menentu sekarang-sekarang ini akibat lahan hutan sebagai penyedia oksigen dan
penyerap karbondioksida semakin berkurang. Kontak dengan penyuluh tersebut dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17 Distribusi responden berdasarkan tingkat kontak dengan penyuluh
Kontak Petani HR Monokultur
Petani HR Campuran dengan
Penyuluh n n
Tinggi 7
23,33 12
40,00 Sedang
16 53,33 13 43,33 Rendah
7 23,33
5 16,67
Total 30
100,00 30
100,00
5.2.10 Frekuensi Bertemu Petani
Frekuensi bertemu petani adalah intensitas bertatap muka langsung dengan petani. Frekuensi bertemu dengan petani merupakan salah satu karakteristik faktor
eksternal yang mempengaruhi persepsi, dimana frekuensi bertemu dengan petani terdiri dari dua kategori, yaitu: sering dan jarang. Rata-rata responden di kedua
pola pengelolaan hutan rakyat yaitu monokultur dan campuran mempunyai kategori sering bertemu, untuk hutan rakyat monokultur sebanyak 21 70 dan
hutan rakyat campuran sebanyak 18 responden 60, ditunjukkan pada Tabel 18. Hal ini terjadi karena jarak rumah petani yang berdekatan dan masih tinggal
dalam satu desa, kadang-kadang bertemu di mesjid dan ladang. Tapi yang paling sering mereka bertemu di ladang karena aktivitas sehari-hari mereka dari pagi
hingga sore hari berada di ladang. Tabel 18 Distribusi responden berdasarkan tingkat frekuensi bertemu petani
Frekuensi Bertemu Petani
Petani HR Monokultur Petani HR Campuran
n n Sering 21
70,00 18
60,00 Jarang
9 30,00
12 40,00
Total 30
100,00 30
100,00
5.2.11 Bantuan Pemerintah