Manfaat Ekonomi Metode Pengambilan Data

Tabel 1 Tingkatan persepsi dari manfaat ekologi dan sosial berdasarkan rataan nilai terboboti No Interval Nilai Tanggapan Tingkat Persepsi 1 4,21-5,00 Sangat Tinggi 2 3,41-4,20 Tinggi 3 2,61-3,40 Sedang 4 1,81-2,60 Rendah 5 1,00-1,80 Sangat Rendah Data yang diperoleh dari hasil kuisioner kemudian dicari nilai total skor dari setiap pertanyaan dengan cara menjumlahkan nilai dari setiap jawaban responden. Penentuan tingkat persepsi dikelompokan secara ordinal menjadi lima kategori yakni sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah seperti tabel di atas, sehingga dapat diketahui tingkat persepsi dari tiap responden. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan data persepsi petani hutan rakyat monokultur dengan petani hutan rakyat campuran. Untuk manfaat sosial, data diolah dan dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan interaksi yang terjadi dalam masyarakat antara sistem pengelolaan hutan rakyat monokultur dengan sistem pengelolaan hutan rakyat campuran, baik sesama petani hutan rakyat, petani dengan masyarakat maupun dengan pihak luar. Sedangkan data hasil wawancara dengan mengajukan pertanyaan secara bebas kepada petani hutan rakyat dan instansi terkait diolah juga secara deskriptif sehingga tergambar interaksi yang terjadi antara petani hutan rakyat, petani dengan warga masyarakat ataupun pihak luar.

3.10.2 Manfaat Ekonomi

Manfaat ekonomi dari pola pengelolaan hutan rakyat monokultur dan hutan rakyat campuran tersebut dapat dirasakan dari kontribusinya terhadap pendapatan rumah tangga petani, dengan cara menghitung pendapatan yang diterima dari usaha hutan rakyat, usaha tani non hutan rakyat dan non usaha tani. Untuk manfaat ekonomi dicari dengan metode perhitungan sederhana, tidak menggunakan persepsi karena data yang diperoleh bukan berupa pendapat, melainkan berupa data angka yang harus dihitung dengan menggunakan rumus tertentu. Perhitungan pendapatan petani dilakukan dengan menggunakan perhitungan sederhana. Data yang diperoleh disusun dan diolah dalam bentuk tabulasi untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan hasil tabulasi tersebut. Untuk menghitung pendapatan rumah tangga petani menggunakan rumus-rumus sebagai berikut : 1. Pendapatan petani dari hutan rakyat I = Σ Pendapatan petani dari produk hutan rakyat Keterangan : I = Pendapatan total petani dari produk hutan rakyat per tahun Rp Pendapatan petani dari produk hutan rakyat = Pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan kayu dan tanaman tumpangsari. 2. Pendapatan petani dari non hutan rakyat I = Σ Pendapatan petani dari produk non hutan rakyat Keterangan : I = Pendapatan total petani dari produk non hutan rakyat per tahun Rp Pendapatan dari produk non hutan rakyat = Pendapatan yang diperoleh dari hasil pertanian dan perkebunan. 3. Pendapatan petani dari non usaha tani I = Σ Pendapatan petani dari produk non usaha tani Keterangan : I = Pendapatan total petani dari produk non usaha tani Rp Pendapatan dari produk non usaha tani = Pendapatan yang diperoleh dari hasil peternakan, perdagangan, serta upah atau gaji dan sumber pendapatan lainnya. 4. Pendapatan total petani I = I + I + I Keterangan : I = Jumlah pendapatan total rumah tangga petani I = Pendapatan total dari produk hutan rakyat I = Pendapatan total dari produk non hutan rakyat I = Pendapatan total dari produk non usaha tani 5. Persentase pendapatan dari tiap kegiatan terhadap total pendapatan I = I I 100 Keterangan: I = Persentase pendapatan dari tiap kegiatan n = hr, nhr, nut I = Pendapatan total dari tiap kegiatan n = hr, nhr, nut I = Pendapatan total dari rumah tangga petani 6. Menghitung total pengeluaran C = Σ C Keterangan : C = Total pengeluaran rumah tangga selama periode satu tahun Σ C = Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan Data yang telah disusun dan diolah dalam bentuk tabulasi dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan informasi dan gambaran yang diinginkan yaitu data pendapatan rumah tangga tersebut dibandingkan antara pendapatan hutan rakyat monokultur dengan pendapatan hutan rakyat campuran, sehingga diketahui sistem pengelolaan mana yang memberikan kontribusi cukup besar bagi pendapatan rumah tangga petani.

3.10.3 Pengolahan Data Karakteristik Responden

Dokumen yang terkait

Kontribusi Hutan Rakyat Kemenyan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Hutajulu, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan)

2 53 66

PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI (Studi Kasus Desa Kutoarjo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung)

1 11 137

PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI (Studi Kasus Desa Kutoarjo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung)

1 5 7

Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Sub DAS Cimanuk Hulu

0 9 15

Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Wilayah Das Cimanuk Hulu

0 13 25

Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor (Studi Kasus Hutan Rakyat di Kecamatan Leuwiliang dan Kecamatan Nanggung)

0 22 80

Analisis pendapatan rumah tangga petani hutan rakyat studi kasus di Desa Padasari, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

3 13 66

Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Kasus di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur)

0 19 97

Analisis motivasi pemanenan kayu rakyat berdasarkan karakteristik petani hutan rakyat: kasus di Desa Padasari, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

2 12 107

Analisis Finansial dan Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Petani (di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

2 48 142