Umur Responden Karakteristik Petani Hutan Rakyat

rakyat. Jumlah responden yang terpilih untuk tiap desa sebanyak 30 responden, sehingga jumlah keseluruhan responden untuk dua desa sebanyak 60 responden.

5.2.1 Umur Responden

Umur responden yaitu usia yang diukur dengan menghitung selisih antara tahun responden dilahirkan hingga tahun pada saat dilakukan penelitian. Dalam menentukan kategori umur responden yaitu berdasarkan sebaran umur responden dan usia produktif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di hutan rakyat monokultur bahwa sebaran umur tertinggi responden, yaitu: terdapat pada umur 50-59 tahun sebanyak 13 responden 43,33 dan terendah antara umur 40-49 tahun sebanyak 2 responden 6,67. Sama halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan di hutan rakyat campuran bahwa sebaran umur responden tertinggi terdapat pada umur 50-59 tahun sebanyak 10 responden 33,33, tetapi untuk sebaran umur terendah yaitu antara umur 30-39 tahun sebanyak 2 responden 6,67, berbeda dengan sebaran umur terendah pada hutan rakyat monokultur Tabel 8. Tabel 8 Distribusi responden berdasarkan umur Umur tahun Petani HR Monokultur Petani HR Campuran n n 30-39 0,00 2 6,67 40-49 2 6,67 6 20,00 50-59 13 43,33 10 33,33 60-69 9 30,00 9 30,00 ≥70 6 20,00 3 10,00 Total 30 100,00 30 100,00 Tabel 8 menunjukkan bahwa di hutan rakyat monokultur dan campuran rata-rata masyarakat yang bertanggung jawab mengelola hutan rakyat ada pada umur produktif antara 50-59 tahun. Hal ini berarti bahwa umur tua produktif paling banyak menjadi petani hutan rakyat dan berperan dalam mengelola hutan rakyat dibandingkan dengan umur muda. Rendahnya umur muda dibandingkan dengan umur tua karena umur muda lebih memilih mengadu nasib diluar kota dibandingkan menjadi petani dan tinggal di desa. Selain itu petani yang berumur tua mempunyai pengalaman yang lebih banyak dalam hal bertani karena sejak mereka muda sudah bertani. Menurut Budiarti 2011, bahwa umur juga merupakan salah satu indikator kematangan berpikir, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh seseorang. Biasanya kematangan berpikir, pengetahuan dan pengalaman seseorang berbanding lurus terhadap umur yang dimilikinya. Salah satu kriteria dalam penokohan seseorang dimasyarakat adalah kematangan seseorang dilihat dari segi usianya. Oleh sebab itu petani yang lebih banyak berperan aktif dalam mengelola hutan rakyat adalah yang berumur tua.

5.2.2 Tingkat Pendidikan Responden

Dokumen yang terkait

Kontribusi Hutan Rakyat Kemenyan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Hutajulu, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan)

2 53 66

PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI (Studi Kasus Desa Kutoarjo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung)

1 11 137

PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI (Studi Kasus Desa Kutoarjo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung)

1 5 7

Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Sub DAS Cimanuk Hulu

0 9 15

Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Wilayah Das Cimanuk Hulu

0 13 25

Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor (Studi Kasus Hutan Rakyat di Kecamatan Leuwiliang dan Kecamatan Nanggung)

0 22 80

Analisis pendapatan rumah tangga petani hutan rakyat studi kasus di Desa Padasari, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

3 13 66

Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Kasus di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur)

0 19 97

Analisis motivasi pemanenan kayu rakyat berdasarkan karakteristik petani hutan rakyat: kasus di Desa Padasari, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

2 12 107

Analisis Finansial dan Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Petani (di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

2 48 142