Tabel 14
. Karakteristik Peternak Responden Berdasarkan Pengalaman Berternak di Desa Cibeureum Tahun 2011
No Pengalaman Beternak
Jumlah Responden Orang Persentase
1 1 tahun
1 2,78
2 3 - 5 tahun
3 8,33
3 5 - 10 tahun
12 33,33
4 10 tahun
20 55,56
total 36
100
Pengalaman berternak akan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan didalam mengelola usahaternaknya. Menurut Heriyatno 2009
Semakin lama pengalaman berternak, cenderung semakin memudahkan peternak dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan
usahaternak yang dilakukannya. Hal itu disebabkan karena pengalaman dijadikan suatu pedoman dan penyesuaian terhadap suatu permasalahan yang terkadang
dihadapi oleh peternak di masa yang akan datang. Namun banyak para peternak yang memiliki pengetahuan serta keterampilan di dalam mengelola usahaternak
berasal dari orang tua atau melalui pelatihan oleh dinas terkait dan koperasi.
5.2.5 Kepemilikan Ternak Responden
Menurut Sudono 1999 peternakan sapi perah akan menguntungkan jika jumlah minimal sapi perah adalah 10 ekor dengan persentase sapi laktasinya
60 , persentase sapi laktasi merupakan faktor penting yang tidak dapat diabaikan
dalam tatalaksana suatu peternakan sapi perah untuk menjamin pendapatan. Hal tersebut dikarenakan sapi laktasi merupakan sapi yang sedang berada pada masa
produktif menghasilkan susu. Dalam penelitian ini sapi perah yang diteliti merupakan sapi laktasi yang hanya menghasilkan susu, dengan total populasi
sebesar 118 ekor sapi perah laktasi. Sapi perah yang dipelihara oleh para peternak responden di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua adalah sapi jenis Fries
Holland FH. Komposisi karakteristik peternak responden berdasarkan
kepemilikan ternak khusus sapi laktasi dapat dilihat pada Tabel 15 berikut.
Tabel 15
. Karakteristik Peternak Responden berdasarkan Kepemilikian Ternak di Desa Cibeureum Tahun 2011
No Kepemilikan Ternak Ekor Jumlah Responden Orang Persentase
1 1 - 10 ekor
34 94,44
2 11 - 30 ekor
2 5,56
3 30 ekor
total 36
100
Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa jumlah kepemilikan ternak sapi perah pada penelitian ini berada pada tiga kelompok besar yaitu 1
– 10 ekor, 11 – 30 ekor dan 30 ekor. Nilai persentase dengan nilai tertinggi berada pada
kelompok kepemilikan ternak 1 – 10 ekor dengan nilai persentase mencapai
94,44 persen dan memiliki jumlah peternak responden sebanyak 34 orang. Sedangkan nilai persentase dan jumlah peternak responden paling kecil adalah
nilai persentase sebesar 5,56 persen dengan jumlah peternak responden sebanyak 2 orang yang berada pada kelompok kepemilikan ternak 11
– 30 ekor. Hal tersebut dapat diartikan bahwa masih banyak peternak subsisten yang hanya
memiliki populasi 10 ekor, hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat pendapatan bagi peternak itu sendiri karena jumlah ideal agar usahaternak susu ini
menguntungkan dan dapat menjamin pendapatan adalah minimal 10 ekor populasi sapi perah Sudono, 1999.
5.3 Tatalaksana Usahaternak