Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Data sekunder diperoleh melalui studi literatur dari berbagai literatur yang ada di perusahaan, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Koperasi Giri Tani Kabupaten Bogor, Kelompok Tani Ternak Sapi Perah KTTSP Baru Sireum, Kelompok Tani Ternak Sapi Perah KTTSP Bina Warga, Badan Metereologi dan Klimatologi Kabupaten Bogor, Badan Pusat Statistik, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, Balai Penelitian Ternak BPT Ciawi dan Balai Penelitian Ternak BPT Pajajaran, Pusat Litbang Pertanian Juanda Bogor, Pusat Studi Ekonomi Kementrian Pertanian, Perpustakaan Pusat IPB, Jurnal Ilmiah, buku-buku ekonomi dan pertanian yang berkaitan dengan penelitian, dan literatur lainnya yang mendukung penelitian ini.

4.3 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, diskusi, dan melalui kuesioner. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode non-propability sampling yaitu teknik justified sampling sampel yang ditentukan, penentuan responden dilakukan oleh pihak koperasi Giri Tani selaku wadah organisasi yang menangani para peternak secara legal hukum. Sedangkan jumlah data responden yang ditentukan sebesar 36 responden peternak, yang terdiri dari dua kelompok ternak, yaitu KTTSP Baru Sireum sebanyak 13 peternak dan KTTSP Bina Warga sebanyak 23 peternak, yang merupakan wadah resmi anggota terintegrasi kepada Koperasi Giri Tani selaku badan resmi yang mengelola organisasi serta menaungi kelompok ternak di wilayah tersebut, dengan alasan bahwa kedua kelompok ini memiliki jumlah peternak terbesar yang berada di wilayah di Desa Cibeureum. Selain itu jumlah responden yang dipilih dianggap memiliki informasi yang dibutuhkan untuk penelitian. Pemilihan sampel berdasarkan atas kebijakan pengurus KUD selaku otoritas. Penentuan jumlah data tersebut didasari untuk memenuhi aturan umum minimal data statistik ≥ 30 sampel karena sudah terdistribusi normal dan dapat digunakan untuk memprediksi populasi yang diteliti. Data yang diambil merupakan data sapi laktasi yang total sepenuhnya hanya berproduksi menghasilkan susu, dengan range umur sapi 3 – 8 tahun, atau sapi laktasi pertama hingga sapi laktasi kelima. Range umur sapi dapat dilihat pada Lampiran 7 tentang perkembangan umur sapi perah. Hal ini dikarenakan kebutuhan produksi input dan output produksi dari sapi berbeda di tiap umurnya. Observasi dilakukan dengan melakukan pencatatan langsung di lokasi penelitian tentang kegiatan peternak dan berbagai kegiatan produksi yang dihadapi oleh peternak melalui instrumen kuisioner. Wawancara, diskusi, dan pengisian kuesioner dilakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum lokasi penelitian, data harga input dan output. Data primer dan data sekunder yang telah didapatkan kemudian diolah dan dianalisis untuk mengetahui pengaruh faktor – faktor produksi terhadap produksi susu.

4.4 Metode Analisis Data