Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

Gambar 3. Kurva Pendapatan TR dan Kurva Biaya Total TC jangka Pendek Sumber : Nicholson, 1999 Kurva pendapatan TR jangka pendek seperti dalam Gambar 3 menjelaskan bahwa ketika output 0, biaya total sama dengan biaya tetap TFC. Karena input tetap, biaya tersebut tidak berubah sementara output berubah. Untuk output yang rendah, maka Total Coast TC melebihi penerimaan TR dan mengakibatkan kerugian. Sedangkan penerimaan TR melebihi biaya total TC, maka hal ini menguntungkan.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Usahaternak sapi perah penghasil susu segar dapat dijadikan pilihan utama mata pencaharian dan solusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan. Usaha ini sangat menguntungkan karena memiliki prospek yang baik. Prospek yang baik tersebut ditandai dengan meningkatnya jumlah permintaan masyarakat akan susu segar setiap tahunnya, susu segar menjadi salah satu komoditi yang terus berkembang secara ekonomi maupun industri. Usaha susu segar juga memiliki kemudahan dalam hal akses pasar dan memiliki perputaran modal yang sangat cepat, karena struktur industri susu yang cukup kuat dan lengkap dengan instrumen-instrumen yang dibutuhkan TF TC TR Pendapatan biaya Q1 Q2 Keluaran Output oleh industri tersebut di Indonesia. Kondisi tersebut sangat membantu dalam meraih keuntungan. Peternak Desa Cibeureum yang tergabung ke dalam kelompok-kelomok ternak memiliki kemampuan untuk menghasilkan susu dengan rata-rata produksi mencapai rata-rata 14 liter per hari, namun untuk wilayah dengan dataran tinggi yang cocok dengan produksi susu sapi perah seperti di Desa Cibereum, Cisarua, produksi susu yang dihasilkan bisa mencapai angka 17 literekorhari berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian Ternak BPT Ciawi Bogor pada Tahun 2004. Hasil produksi tersebut menyebabkan kekhawatiran terhadap kontrak yang telah dibuat oleh Koperasi Giri Tani selaku pengumpul susu dan penghubung antara peternak kepada konsumen utama yaitu PT. Cisarua Mountain Dairy atau lebih dikenal dengan sebutan Cimory. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi dan menganalisis pendapatan usahatani peternak sapi perah di Desa Cibeureum. Sedangkan input-input produksi yang diperkirakan akan mempengaruhi produksi yaitu konsentrat, hijauan, obat-obatan, air dan tenaga kerja. Faktor yang akan dianalisis yaitu faktor produksi yang memiliki tujuan untuk melihat pengaruh input-input tersebut terhadap produksi susu sapi perah. Oleh sebab itu akan dilakukan analisis fungsi produksi menggunakan model fungsi Cobb Douglas, dan melihat sejauh mana model fungsi tersebut untuk melihat signifikansi input tersebut, berpengaruh nyata atau tidak berpengaruh nyata terhadap produksi dan analisis usahatani mempunyai tujuan untuk melihat apakah usahaternak yang dilakukan oleh peternak responden masih dapat dikategorikan menguntungkan atau tidak. Secara umum bagan mengenai kerangka pemikiran operasional penelitian tersebut disajikan dalam Gambar 4. Keterangan : : Hubungan Koordinasi : Feed back Gambar 4 . Kerangka Pemikiran Operasional Aktivitas peternak susu sapi perah Desa Cibeureum, Kec. Cisarua, Kabupaten Bogor Permasalahan : 1. Kemampuan produksi susu bervariasi dan berfluktuatif 2. Produktivitas rendah 3. Kontrak baru dari KUD, minimal pasokan 20.000 literhari Analisis Usahatani 1. Analisis Penerimaan 2. Analisis Struktur Biaya 3. Analisis Pendapatan Hasil analisis melihat faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap produksi dan pendapatan usahaternak dari peternak di Desa Cibeureum melalui Analisis Pendapatan Usahatani Analisis fungsi produksi Cobb Douglas Faktor – faktor produksi : 1. Konsentrat 2. Hijauan 3. Obat – obatan 4. Air 5. Tenaga kerja Alternatif rekomendasi mengantisipasi permasalahan Rekomendasi

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Jawa Barat merupakan sentra kedua terbesar industri susu di Indonesia setelah Provinsi Jawa Timur, dan Kabupaten Bogor berada di peringkat kelima kota penghasil susu segar di provinsi Jawa Barat BPS, 2010. Pemilihan wilayah Kecamatan Cisarua dan Desa Cibeureum didasari karena daerah tersebut merupakan sentra industri penghasil susu terbesar di Kabupaten Bogor. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan, terhitung dari bulan Mei 2011 sampai dengan bulan Juni 2011.

4.2 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Kedua data ini berbentuk data kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan responden yang dipilih dan pengisian kuesioner. Proses wawancara dan pengisian kuesioner dilakukan terhadap para peternak di wilayah penelitian dan pihak yang terkait dengan kegiatan produksi susu dan penelitian. Data primer diantaranya berupa data produksi, data populasi, dan data kegiatan lainnya atau aktivitas para peternak yang diperoleh dengan menggunakan instrumen kuisioner, berupa list question atau daftar tanya yang diajukan oleh peneliti kepada peternak. Berkaitan dengan kuisioner, maka peneliti melakukan persiapan berupa list question atau daftar tanya mengenai identitas responden dan karakteristik responden, serta daftar kuisioner tentang produksi. Daftar tanya tersebut diantaranya nama, umur, alamat, pendidikan, dan gambaran umum usahaternak yang dilakukan oleh responden. Selain itu kuisioner mencoba untuk menggali tentang gambaran umum proses produksi yang dilakukan oleh peternak mulai dari tahapan persiapan pemeliharaan, proses pemerahan, hingga tahapan proses pasca produksi, dan list question lain yang saling mendukung dan melengkapi untuk melengkapi data yang dibutuhkan pada penelitian ini.