Pemerahan Susu Tatalaksana Usahaternak

sapi perah oleh peternak di Desa Cibeureum berdasarkan jumlah produksi susu yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20 . Rata – Rata Jumlah Pemberian Pakan Konsentrat oleh Peternak Desa Cibeureum Tahun 2011 Jumlah produksi susu Rata – rata Jumlah Konsentrat yang diberikan 12,5-15 literhari 10 kghari 10-12,5 literhari 9 kghari 7,5-10 literhari 7 kghari Dibawah 7,5 literhari 6 kghari Dara kering 5 kghari Pedet 6 kghari Sumber : Data diolah 2011 d Penyediaan Air Minum Air merupakan salah satu bahan makanan yang diperlukan dalam jumlah besar disamping energi. Dalam tubuh sapi, air berfungsi untuk mengatur suhu dalam tubuh, membantu proses pencernaan, metabolisme, dan sebagai pelumas pada persendian-persendian. Kebutuhan air bagi sapi tergantung dari berbagai faktor, yaitu: umur, besar tubuh, jenis makanan, iklim, dan jumlah produksi. Sapi yang banyak menerima konsumsi berupa konsentrat, bertubuh besar, dan produksi susunya tinggi membutuhkan air yang lebih banyak. Sapi perah memerlukan 2 - 2,5 liter air minum untuk memproduksi air susu sebesar 0,5 liter. Oleh karena itu harus disediakan air minum relatif lebih banyak dan diberikan dua kali sehari agar dapat memproduksi susu lebih tinggi. Pemberian air minum untuk sapi dilakukan secara ad libitum sesukanya. Air yang diberikan berupa air bersih berasal dari air gunung di sekitar wilayah Cisarua. Air tersebut dialirkan ke tempat minum sapi yang berada di sebelah tempat makan dengan menggunakan paralon dan selang dari tempat instalasi air rumah air

5.3.3 Pemerahan Susu

Pemerahan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh susu dari ambing sapi dengan menggunakan teknik tertentu. Proses pemerahan dilakukan pada sapi dewasa yang sedang berada pada masa produksi atau disebut juga sapi laktasi. Sapi yang ada di peternakan diperah secara kontinyu yaitu dua kali dalam sehari. Pada pagi hari sapi diperah pada jam 05.30 WIB sedangkan pada sore hari sapi diperah pada jam 14.30 WIB. Dalam sekali pemerahan tersebut, susu yang dikeluarkan dari ambing harus habis. Bila susu masih tersisa di dalam ambing, dapat menyebabkan penyakit pada sapi yaitu mastitis. Susu yang diperoleh pada kedua kali pemerahan ini akan menghasilkan jumlah yang berbeda, dimana jumlah susu yang dihasilkan pada pagi hari akan lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah susu yang dihasilkan pada sore hari. Hal ini disebabkan oleh perbedaan rentang waktu pagi hari lebih panjang sehingga susu yang dihasilkan akan jauh lebih banyak. Sebelum kegiatan pemerahan dilakukan, sapi-sapi tersebut akan diberikan pakan konsentrat. Tujuannya agar sapi-sapi tersebut menjadi tenang sebelum pemerahan dilakukan. Teknik pemerahan yang diterapkan di peternakan masih dilakukan secara alami, yaitu dengan menggunakan tangan. Teknik pemerahan dengan menggunakan tangan tersebut dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1 Dengan cara memegang pangkal puting susu antara ibu jari dan jari tengah. Caranya dengan menekan puting susu dengan menggunakan kedua jari serta sedikit ditarik ke bawah, sehingga air susu terpancar mengalir ke luar. Teknik semacam ini dilaksanakan bagi sapi-sapi yang memiliki puting pendek. 2 Dengan menggunakan kelima jari. Cara kerja teknik ini adalah dengan memegang puting susu antara ibu jari dan keempat jari lainnya. Penekanan dengan keempat jari tersebut diawali dengan jari yang paling atas kemudian diikuti oleh jari lain yang ada di bawahnya. Begitu seterusnya dengan cara yang sama dan diulang-ulang sampai air susu yang ada di dalam ambing memancar keluar, dan akhirnya seluruh susu yang berada di dalam ambing kosong sama sekali. Proses pemerahan tersebut sebaiknya dilakukan dengan secepat mungkin, sekitar 10-15 menit, sebab pemerahan yang terlalu lama akan menimbulkan efek yang kurang baik bagi sapi yang diperah dan produksi susu yang dihasilkan menjadi semakin menurun. Awal pemerahan juga harus dilakukan dengan hati- hati, lembut, dan perlahan-lahan, kemudian dapat dilanjutkan sedikit lebih cepat sehingga sapi yang diperah tidak terkejut dan takut. Adapun hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam proses pemerahan adalah sebagai berikut. 1 Menenangkan sapi, tujuannya supaya proses pemerahan dapat dilakukan. 2 Membersihkan kandang dan bagian tubuh sapi. Hal tersebut berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan hasil susu yang dihasilkan. 3 Mengikat kaki belakang dan ekor sapi yang akan diperah. Tujuannya agar sapi tidak berontak dan tidak mengibaskan ekornya karena dapat mengotori hasil air susu perahan di dalam ember. 4 Mencuci semua tangan petugas pemerah dengan menggunakan air hangat yang bersih, sabun dan desinfektan. 5 Melicinkan puting sapi yang akan diperah dengan cara mengolesi puting tersebut dengan minyak kelapa atau vasilin agar menjadi licin sehingga memudahkan proses pemerahan dan sapi tidak merasa sakit. 6 Melakukan satu atau dua pancaran perahan awal stripping dari setiap puting sapi. Tujuannya untuk memberikan hasil susu yang bersih, sehat dan berkualitas baik. 7 Merangsang keluarnya air susu melalui pemerahan bertahap, yakni dengan melakukan pemerahan awal dengan lembut dan perlahan kemudian dilanjutkan dengan tempo yang sedikit lebih cepat sehingga sapi tidak terkejut. 8 Mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan, seperti ember, tali pengikat, milkcan dan kain bersih.

5.3.4 Kandang dan Peralatan