Pemberian Pakan Tatalaksana Usahaternak

atas cahaya matahari. Dengan upaya tersebut diharapkan dapat memperkecil resiko terjadinya infeksi penyakit pada sapi. b Memandikan Sapi. Kegiatan selanjutnya yaitu memandikan sapi. Sapi dimandikan sebanyak tiga kali dalam sehari dengan tujuan untuk menjaga kesehatan sapi. Pada pagi hari sebelum diperah sapi dimandikan bersamaan dengan membersihkan kandang kemudian siang hari setelah diberi pakan dan sore hari sebelum diperah. Sapi-sapi yang tinggal di dalam kandang terus-menerus mudah menjadi kotor, diakibatkan kotoran mereka sendiri yang menempel pada kulitbulu saat mereka berbaring, ditambah daki atau kotoran yang melekat di sela-sela bulu yang terdiri dari timbunan debu bercampur keringat yang telah mengering. Kotoran yang melekat pada tubuh tersebut mengandung berbagai kuman penyakit dan parasit yang dapat menimbulkan gatal-gatal pada kulit sehingga sapi menjadi kurang tenang. Oleh karena itu, sapi harus sering dimandikan dengan cara menyikat kulit sapi saat dimandikan. Tujuannya agar kotoran yang menempel dapat terlepas dan bulu-bulu rontok pun akan menjadi bersih dan bagi sapi yang berproduksi bulu rontok tersebut tidak akan mengotori susu. Menurut Sudono 1999 dan pengalaman para peternak, apabila sapi tidak dimandikan, maka produksi susu akan menurun 10. Semua sapi dimandikan kecuali pedet, karena daya tahan tubuhnya yang masih lemah.

5.3.2 Pemberian Pakan

Makanan bagi sapi perah berfungsi untuk perawatan tubuh dan kegiatan biologis yang lain seperti bernafas, proses pencernaan, gerak jantung dan untuk memproduksi susu daging serta untuk pertumbuhan janin dalam kandungan Girisonta, 1995 diacu dalam Alpian, 2010 Jenis pakan ternak yang diberikan untuk sapi perah yang dibudidayakan di peternakan terbagi menjadi empat jenis, yaitu kolostrum, susu sapi, pakan konsentrat, dan pakan hijauan. Jenis dan proporsi pemberian dalam pemberian pakan tersebut berbeda-beda untuk tiap jenis sapi, tergantung dari umur dan kemampuan produksi dari tiap sapi perah tersebut. a Kolostrum dan Susu sapi Kolostrum adalah produksi susu awal yang berwarna kuning, agak kental dan berubah menjadi susu biasa sesudah tujuh hari. Kolostrum sangat dibutuhkan oleh pedet yang baru lahir karena kaya akan protein casein yang dibutuhkan pedet untuk pertumbuhan. Kolostrum juga mengandung zat penangkis antibodi yang dapat memberi kekebalan bagi pedet, terutama terhadap bakteri E.coli penyebab scours. Salah satu zat penangkis tersebut adalah immunoglobulin. Kolostrum tersebut diberikan dua kali dalam sehari yaitu pagi dan sore hari sebanyak satu liter setiap kali pemberian. Untuk dapat meminumnya, pedet harus diberi bantuan mengingat kondisi pedet yang masih lemah. Cara mengajari pedet minum susu yaitu dengan mencelupkan jari pada kolostrum, lalu jari tersebut didekatkan pada moncong pedet kemudian mengarahkan moncong pedet perlahan-lahan pada ember yang berisi kolostrum tersebut. Biasanya pedet sudah bisa minum susu sendiri pada hari ketiga. Pada hari keenam pemberian kolostrum dihentikan, pada saat pedet mencapai umur dua minggu, dan mulai diajari mengkonsumsi rumput segar yang masih muda dan pakan konsentrat dengan serat kasar rendah, yang diberikan sedikit demi sedikit. Setelah pedet tersebut berumur satu bulan, dapat diberikan makanan penguat konsentrat dan hijauan yang lebih banyak sebagai pengganti air susu yang seharusnya diberikan. Adapun cara pemberian pakan pedet yang berumur satu hari sampai dengan delapan minggu yang terdiri dari susu segar, konsentrat, rumput dan air bersih dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17 . Jumlah Pemberian Pakan pada Pedet Umur 1-8 Minggu Minggu ke Pakan Air Susu Literhari Pakan Konsentrat kghari Rumput kghari Air Minum Lahir Kolostrum - - Adlibitum sesukanya 1 4 0,1 0,1 2 4 0,2 0,1 3 4 0,2 0.1 4 4 0,3 0,2 5 4 0,4 0,3 6 4 0,5 0,4 7 3 0,8 0,6 8 2 1,0 0,8 Sumber : Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat dan JICA 2002 Untuk pedet yang berumur 2-6 bulan pemberian pakan konsentrat yang berbeda dengan pedet yang berumur satu hari sampai delapan minggu. Pakan untuk pedet berumur 2-6 bulan dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 . Jumlah Pemberian Pakan pada Pedet Umur 2-6 Bulan Umur bulan Pakan Pakan Konsentrat kghari Rumput kghari Air Minum 2 2 1,5 Adlibitum sesukanya 3 2 2 4 2 3 5 2 4 6 2 5 Sumber : Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat dan JICA, 2002 b Hijauan Pakan hijauan makanan kasar ialah semua bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau tetanaman dalam bentuk daun-daunan, ranting, bunga dan batang. Bahan ini pada umumnya dalam keadaan tebal, besar dan kasar yang kandungan energinya relatif rendah, tetapi merupakan sumber vitamin dan mineral yang bagus karena mengandung kadar air 70-80. Kelompok hijauan yang dipergunakan sebagai makanan sapi perah ialah bangsa rumput, jenis kacang-kacangan leguminosa dan tumbuhan-tumbuhan lainnya. Pakan hijauan yang diberikan di peternakan berupa rumput gajah, klobot jagung, daun pisang, dan rumput liar. Diantara jenis tersebut yang paling baik diberikan kepada sapi adalah rumput Kinggrass rumput raja, rumput gajah dan klobot jagung. Pakan hijauan diberikan dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Pada pagi hari, pakan hijauan diberikan sekitar pukul 09.00 WIB setelah sapi dimandikan sedangkan pada sore hari, pakan hijauan diberikan sekitar pukul 15.00 WIB setelah sapi diperah. Sebelum diberikan kepada sapi, rumput tersebut harus dipotong-potong terlebih dahulu menjadi ukuran yang lebih kecil. Tujuannya adalah supaya memudahkan sapi dalam mencerna rumput tersebut. Jumlah pakan hijauan yang diberikan berbeda-beda untuk setiap sapi tergantung dari jumlah produksi susu yang dihasilkan dari masing-masing sapi tersebut. Adapun jumlah pakan hijauan yang diberikan kepada tiap-tiap sapi perah sesuai dengan bobot badan dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19 . Rata – Rata Jumlah Pakan Hijauan yang Diberikan pada Sapi Perah di Desa Cibeureum Tahun 2011 No. Jenis Sapi Bobot Badan kg Jumlah Pakan kg 1 Laktasi 450 25 2 Dara Bunting 370 18 3 Dara Muda 190 15 4 Jantan Muda 150 10 Sumber : Kelompok Tani Ternak Sapi Perah KTTSP Baru Sireum dan Bina Warga 2011 Pada Tabel 19 menunjukkan bahwa pemberian pakan hijauan di Desa Cibeureum oleh para peternak sudah memenuhi tatalaksana pemberian pakan, yaitu 10 dari bobot badan sapi. Dengan demikian sapi yang memiliki bobot badan paling besar akan mendapatkan pakan hijauan yang lebih banyak. Sebaliknya sapi yang memiliki bobot badan paling kecil akan mendapatkan pakan hijauan yang lebih sedikit. Peternak responden biasanya mengambil sendiri pakan di ladang hijauan secara gratis, namun apabila terpaksa membeli karena faktor cuaca, koperasi menyediakan pakan hijauan dengan harga Rp 100 per kilogram. c Konsentrat Konsentrat merupakan makanan penguat bagi sapi karena mengandung kadar energi dan protein tinggi serta serat kasarnya yang rendah. Bahan baku konsentrat untuk ternak sapi perah meliputi : pollard, dedak padi, bungkil kelapa, jagung, kacang tanah, bungkil kedelai, tepung ikan, tepung tulang, kalsium, mineral vitamin, garam, urea, dan mollases tetes tebu. Jenis pakan konsentrat dipakai oleh peternak adalah jenis Lacto Feed, Matuken dan Matuken Feed-18 dengan kandungan protein 17-18 . Pada pedet berumur 4-8 bulan, pakan konsentrat yang diberikan adalah campuran dari dedak jagung dan pollard. Pemberian pakan konsentrat dilakukan dua kali dalam sehari. Pemberian pertama dilakukan sekitar pukul 06.30 WIB setelah sapi diperah sedangkan pemberian kedua dilakukan sekitar pukul 10.30 WIB setelah sapi diberi pakan hijauan. Jumlah pakan konsentrat yang diberikan berbeda antara satu sapi dengan yang lainnya. Pemberian pakan konsentrat disesuaikan dengan bobot badan sapi dan produksi susunya. Pemberian pakan konsentrat untuk pejantan, pedet, dan dara berdasarkan bobot badan, yaitu berkisar antara 1 - 1,5 dari bobot badan sapi. Berbeda dengan sapi laktasi yaitu berdasarkan jumlah produksi susu yang dihasilkan. Semakin banyak produksi susu yang dihasilkan maka semakin banyak pula pakan konsentrat yang diberikan. Sedangkan harga konsentrat sepenuhnya dipegang oleh Koperasi Giri Tani selaku wadah peternak dengan harga Rp 2.000 per kg. Harga yang diberikan oleh Koperasi Giri Tani merupakan harga yang disesuaikan dengan pasokan konsentrat yang tersedia di gudang koperasi, apabila terjadi kekurangan pasokan pada tingkat koperasi maka harga dimungkinkan berubah, dan para peternak biasanya membeli di daerah citeko atau ciawi untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan atau harga konsentrat mahal. Namun hal itu sangat jarang terjadi, karena mekanise di dalam koperasi yang tidak memperbolehkan terjadi kenaikan harga input produksi tanpa seizin Rapat Akhir Tahunan RAT. Adapun jumlah pakan konsentrat yang diberikan kepada tiap sapi perah oleh peternak di Desa Cibeureum berdasarkan jumlah produksi susu yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20 . Rata – Rata Jumlah Pemberian Pakan Konsentrat oleh Peternak Desa Cibeureum Tahun 2011 Jumlah produksi susu Rata – rata Jumlah Konsentrat yang diberikan 12,5-15 literhari 10 kghari 10-12,5 literhari 9 kghari 7,5-10 literhari 7 kghari Dibawah 7,5 literhari 6 kghari Dara kering 5 kghari Pedet 6 kghari Sumber : Data diolah 2011 d Penyediaan Air Minum Air merupakan salah satu bahan makanan yang diperlukan dalam jumlah besar disamping energi. Dalam tubuh sapi, air berfungsi untuk mengatur suhu dalam tubuh, membantu proses pencernaan, metabolisme, dan sebagai pelumas pada persendian-persendian. Kebutuhan air bagi sapi tergantung dari berbagai faktor, yaitu: umur, besar tubuh, jenis makanan, iklim, dan jumlah produksi. Sapi yang banyak menerima konsumsi berupa konsentrat, bertubuh besar, dan produksi susunya tinggi membutuhkan air yang lebih banyak. Sapi perah memerlukan 2 - 2,5 liter air minum untuk memproduksi air susu sebesar 0,5 liter. Oleh karena itu harus disediakan air minum relatif lebih banyak dan diberikan dua kali sehari agar dapat memproduksi susu lebih tinggi. Pemberian air minum untuk sapi dilakukan secara ad libitum sesukanya. Air yang diberikan berupa air bersih berasal dari air gunung di sekitar wilayah Cisarua. Air tersebut dialirkan ke tempat minum sapi yang berada di sebelah tempat makan dengan menggunakan paralon dan selang dari tempat instalasi air rumah air

5.3.3 Pemerahan Susu