Hipotesis faktor yang mempengaruhi produksi susu

bahwa hipotesis adalah suatu taksiran yang atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi- kondisi yang diamati, dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah penelitian selanjutnya. Hipotesis amat berguna dalam penelitian. Tanpa antisipasi terhadap alam ataupun tanpa hipotesis, tidak akan ada progress dalam wawasan atau pengertian ilmiah dalam mengumpulkan fakta empiris. Tanpa ide yang membimbing, maka sulit dicari fakta-fakta yang ingin dikumpulkan dan sukar menentukan mana yang relevan mana yang tidak Cohen, 1956 diacu dalam Nazir, 2005. Maka berkaitan dengan metode analisis yang digunakan pada penelitian ini, hipotesis yang digunakan sebagai berikut:

1. Hipotesis faktor yang mempengaruhi produksi susu

Hipotesis yang digunakan dalam analisis faktor-faktor penduga ini adalah bahwa input akan berpengaruh positif terhadap produksi susu sapi. Kondisi tersebut dikarenakan seluruh komponen input merupakan kebutuhan dalam kegiatan produksi susu sapi. Penjelasan hipotesis tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pakan konsentrat X 1 0, memiliki arti bahwa semakin banyak jumlah pakan konsentrat yang diberikan dalam proses produksi maka akan semakin meningkatkan produksi susu. 2. Pakan hijauan X 2 0, memiliki arti bahwa semakin banyak jumlah pakan hijauan yang diberikan dalam proses produksi maka akan semakin meningkatkan produksi susu. 3. Obat – obatan X 3 0, memiliki arti bahwa semakin banyak jumlah obat-obatan yang diberikan dalam proses produksi maka akan semakin meningkatkan produksi susu. 4. Air X 4 0, memiliki arti bahwa semakin banyak jumlah air yang diberikan dalam proses produksi maka akan semakin meningkatkan produksi susu. 5. Tenaga kerja X 5 0, memiliki arti bahwa semakin banyak jumlah tenaga kerja yang diberikan dalam proses produksi maka akan semakin meningkatkan produksi susu. Namun terdapat kemungkinan banyaknya jumlah tenaga kerja dapat mengakibatkan produksi menjadi tidak efektif.

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Desa Cibeureum

Desa Cibeureum merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Luas wilayah Desa Cibeureum adalah 1.128,62 Ha, dengan jumlah penduduk mencapai angka 14.613 jiwa pada tahun 2010, berdasarkan hasil sensus penduduk. Jarak tempuh Desa Cibeureum dengan Ibukota kecamatan sekitar 3,5 km, sedangkan jarak tempuh ke Ibukota Kabupaten sejauh 46 km dan jarak menuju Ibukota Propinsi sejauh 93 km. Desa Cibeureum memiliki batas wilayah desa sebagai berikut : Sebelah Utara : Desa Batu Layang Sebelah Selatan : Kabupaten Cianjur Sebelah Barat : Desa Citeko Sebelah Timur : Desa Tugu Selatan Berdasarkan Peta Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor yang diatur dalam Keppres No.48 Tahun 1983 junto No.79 Tahun 1985 dan Perda Kabupaten Bogor No.3 Tahun 1986 tentang Rencana Detail Tata Ruang RDTR, menyebutkan bahwa Desa Cibeureum termasuk ke dalam wilayah pengembangan pariwisata, kawasan lindung perkebunan, pertanian, peternakan dan konservasi hutan. Keadaan geografis Desa Cibeureum berada di Ketinggian 955 meter d.p.l, dengan suhu minimum dan maksimum 18 C sampai 22 C. Curah hujan dalam jumlah hari dengan curah hujan yang terbanyak adalah 90 – 100 mmhari, sedangkan debit curah hujan di wilayah ini mencapai 2600 – 4600 mmtahun. Dengan kondisi lingkungan tersebut menjadikan Desa Cibeureum sangat cocok untuk usaha peternakan sapi perah, bahkan sangat ideal sebagai sentra peternakan sapi perah di Kabupaten Bogor. Hal tersebut ditunjang dengan ketersediaan lahan pakan yang melimpah dan jalur transportasi yang relatif lancar dan baik.