2. Harga
Kriteria yang menjadi prioritas kedua adalah harga akar wangi dengan bobot 0,277. Harga bukan merupakan prioritas utama dalam
memilih pemasok akar wangi, namun tetap menjadi pertimbangan penyuling minyak akar wangi dalam memilih pemasok. Harga
menjadi prioritas kedua dibawah kualitas karena besarnya harga ditentukan oleh kualitas akar wangi. Penyuling tidak terlalu
mempermasalahkan harga dalam mencari pemasok akar wangi, karena pada kenyataannya harga akar wangi di Kabupaten Garut ditentukan
oleh penyuling sendiri bukan oleh petani. Harga ditentukan melalui kesepakatan antara kedua belah pihak sesuai dengan kualitas akar
wangi yang dihasilkan petani. Namun, masih ada proses tawar menawar antara penyuling dan petani akar wangi sampai diperoleh
kesepakatan harga. 3. Sejarah Kinerja Performance History
Kriteria yang menjadi prioritas ketiga adalah sejarah kinerja performance history dengan bobot 0,135. Performance history dari
petani akar wangi penting untuk diketahui dan dijadikan pertimbangan. Berdasarkan hasil survey, sebagian besar penyuling
minyak akar wangi di Kabupaten Garut, memilih petani yang sudah dikenalnya terlebih dahulu, sehingga penyuling sendiri sudah
mengetahui kinerja petani tersebut. Jika petani telah diketahui memiliki reputasi dan kinerja yang baik, maka penyuling tidak akan
ragu lagi untuk memilihnya sebagai pemasok akar wangi. Kejujuran dan kepercayaan antara penyuling dan petani akan lebih terjamin.
4. Pelayanan
Kriteria yang keempat adalah pelayanan. Kriteria ini juga dipertimbangkan oleh penyuling dalam memilih pemasok akar wangi.
Pelayanan memiliki bobot sebesar 0,085. Pelayanan adalah semua kegiatan yang menyediakan dan melayani kebutuhan orang lain agar
pelanggan mendapatkan kepuasan dari tindakan pelayanan tersebut. Petani akar wangi yang dipertimbangkan oleh penyuling adalah petani
yang mampu memberikan pelayanan yang baik dengan respon yang cepat dan tanggap. Ketika penyuling ingin melakukan pesanan akar
wangi, baik pembelian sistem kebun ataupun setelah panen, petani diharapkan mampu merespon pesanan dengan cepat dan tepat juga
memberikan informasi yang jelas kepada penyuling atas kualitas dan kuantitas akar wangi yang dihasilkan.
5. Ketepatan Pengiriman
Kriteria yang memiliki prioritas kelima yaitu ketepatan pengiriman dengan bobot 0,058. Kriteria ini tidak terlalu
diprioritaskan namun kriteria ini masih dipertimbangkan oleh penyuling dalam memilih pemasok akar wangi yang akan digunakan.
Ketepatan pengiriman yang diinginkan oleh penyuling meliputi ketepatan waktu juga jumlah yang diinginkan. Namun, pada
kenyataannya pengiriman pesanan akar wangi yang tepat waktu tidak dapat dipastikan karena tanaman akar wangi sangat bergantung pada
cuaca, sehingga waktu pemanenan pun disesuaikan dengan kondisi musim yang terjadi. Jumlah hasil akar wangi yang dipanen pun tidak
selalu pasti, bergantung dari proses budidaya dan cuaca. Meskipun begitu, kuantitas tanaman akar wangi yang dihasilkan pasti ditampung
oleh penyuling karena permintaan minyak akar wangi yang cukup tinggi. Oleh karena itu, kriteria pengiriman bukanlah prioritas utama
dalam memilih petani akar wangi.
6. Sistem Pembayaran
Kriteria yang menjadi prioritas terakhir adalah sistem pembayaran, dengan perolehan bobot sebesar 0,045. Sistem
pembayaran merupakan cara transaksi pembayaran yang disepakati penyuling dan juga petani akar wangi. Kesepakatan dalam
pembayaran penting agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan. Kesepakatan pembayaran meliputi kesepakatan harga juga
transaksi yang dilakukan. Namun, hal tersebut bukanlah merupakan sesuatu yang dianggap penting oleh penyuling minyak akar wangi
dalam memilih pemasok akar wangi. Hal ini terlihat dari kecilnya
bobot prioritas yang dimiliki dan menjadi prioritas terakhir yang menjadi pertimbangan penyuling dalam memilih pemasok akar wangi.
Selain itu, sistem pembayaran yang biasa dilakukan antara penyuling minyak akar wangi dan petani akar wangi di Kabupaten Garut
cenderung sama yaitu cash and carry.
4.3.4 Elemen Sub Kriteria Pemilihan Petani akar wangi