Manajemen rantai pasokan berkaitan langsung dengan siklus lengkap bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang, dan distribusi kemudian
sampai ke konsumen. Sementara perusahaan meningkatkan kemampuan bersaing mereka melalui penyesuaian produk, kualitas yang tinggi,
pengurangan biaya, dan kecepatan mencapai pasar diberikan penekanan tambahan terhadap rantai pasokan. Rantai pasokan mencakup keseluruhan
interaksi antara pemasok, perusahaan manufaktur, distributor, dan konsumen. Interaksi ini juga berkaitan dengan transportasi, informasi penjadwalan,
transfer kredit, dan tunai, serta transfer bahan baku antara pihak-pihak terlibat Siagian 2005.
Menurut Siagian 2005, manajemen rantai pasokan dapat meliputi penetapan:
1 pengangkutan 2 pentransferan kredit dan tunai
3 pemasok 4 distributor dan bank
5 utang dan piutang 6 penggudangan
7 pemenuhan pesanan 8 membagi informasi mengenai ramalan permintaan, produksi, dan kegiatan
pengendalian persediaan.
2.2. Pemasok
Menurut Indrajit dan Pranoto 2002, pemasok merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, dimana mata rantai penyaluran barang akan
dimulai. Bahan pertama ini dapat berupa bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan, sub assemblies, dan suku cadang.
2.2.1 Evaluasi dan Seleksi Pemasok
Menurut Tunggal 2009, proses evaluasi dan seleksi pemasok ini meliputi 12 langkah, yaitu:
1. Identifikasi kebutuhan perusahaan
2. Membuat spefikasi kebutuhan perusahaan
3. Mencari alternatif pemasok
4. Membangun koneksi
5. Mengatur kriteria pembelian dan penggunaan
6. Mengevaluasi alternatif aksi pembelian
7. Melihat anggaran yang tersedia
8. Mengevaluasi alternatif pembelian yang spesifik
9. Bernegosiasi dengan pemasok
10. Evaluasi pasca pembelian
11. Menggunakan evaluasi pasca pembelian
12. Menyalurkan evaluasi pasca pembelian
Perusahaan mencari pemasok yang dapat memenuhi atau melebihi persyaratannya. Persyaratan pelanggan dapat disebut sebagai
karakteristik mutu dari produk layanan yang diberikan oleh pemasok. Seleksi dilakukan dengan tujuan memilih pemasok yang akan diajak
bekerja sama dalam pekerjaan yang akan dilakukan. Dari sejumlah pemasok yang dimiliki dalam daftar, dilakukan proses seleksi sehingga
jumlah pilihan menjadi lebih sedikit. Untuk melakukan hal ini, dapat dilakukan survei untuk memperoleh informasi mengenai kondisi
pemasok. Informasi yang meliputi kemampuan pemasok dari segi teknis dapat diperoleh dari ketersediaan alat-alat produksi dan tenaga
ahli, cukup tidaknya kapasitas yang tersedia untuk memenuhi pesanan yang diperlukan proyek serta cukup tidaknya perhatian terhadap aspek
tertentu, misalnya pada masalah pengendalian mutu Tunggal, 2009. Pelayanan
pemasok juga
menjadi faktor
yang harus
dipertimbangkan dalam kriteria seleksi. Menurut Tunggal 2009, diuraikan beberapa dimensi kualitas pelayanan pemasok, yaitu:
1. Ketepatan waktu pelayanan. Hal yang harus dipertimbangkan disini
berkaitan dengan waktu tunggu dan waktu penyerahan. 2.
Akurasi pelayanan, berkaitan dengan pelayanan yang dapat diandalkan dan bebas dari kesalahan-kesalahan.
3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan.
4. Tanggung jawab, berkaitan dengan penerimaan pesanan dan
penanganan keluhan. 5.
Kelengkapan, menyangkut lingkup pelayanan dan ketersediaan sarana pendukung.
6. Kemudahan mendapatkan pelayanan.
7. Pelayanan pribadi, berkaitan dengan fleksibilitas dan penanganan
permintaan khusus.
2.2.2 Kriteria Pemilihan Pemasok