Tabel 9. Bobot dan prioritas kriteria pemilihan petani
No Kriteria
Bobot Prioritas
1 Kualitas
0,400 1
2 Harga
0,277 2
3 Performance History
0,135 3
4 Pelayanan
0,085 4
5 Pengiriman
0,058 5
6 Sistem Pembayaran
0,045 6
1. Kualitas
Kualitas merupakan tingkat baik atau buruknya sesuatu. Kualitas menjadi kriteria utama yang dipertimbangkan penyuling
dalam memilih petani akar wangi. Seperti yang telah dijelaskan diatas, kualitas yang baik akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
harga. Semakin baik kualitas akar wangi yang akan disuling, maka semakin bagus kualitas minyak akar wangi yang dihasilkan dan
semakin tinggi pula harganya. Selain itu, dengan akar wangi yang berkualitas baik, penyulingan minyak akar wangi tidak perlu
menggunakan tekanan yang tinggi untuk menekan hasil rendemen, sehingga minyak tidak akan berbau hangus atau gosong.
Kualitas akar wangi yang baik adalah memiliki kenampakan warna yang kekuning-kuningan, tekstur yang keras dan panjang, dan
jika digigit rasanya pahit yang menandakan rendemennya banyak. Oleh karena itu, sebagian besar penyuling lebih memilih petani yang
berpengalaman dan mampu melakukan budidaya akar wangi dengan baik sehingga dapat memberikan akar wangi dengan kualitas yang
baik pula. Namun, sebagian besar petani akar wangi di Kabupaten Garut sudah paham dan berpengalaman dalam budidaya akar wangi
karena sudah dilakukan secara turun-temurun, walaupun belum menerapkan Good Agricultural Process GAP dalam budidayanya.
2. Harga
Kriteria yang menjadi prioritas kedua adalah harga akar wangi dengan bobot 0,277. Harga bukan merupakan prioritas utama dalam
memilih pemasok akar wangi, namun tetap menjadi pertimbangan penyuling minyak akar wangi dalam memilih pemasok. Harga
menjadi prioritas kedua dibawah kualitas karena besarnya harga ditentukan oleh kualitas akar wangi. Penyuling tidak terlalu
mempermasalahkan harga dalam mencari pemasok akar wangi, karena pada kenyataannya harga akar wangi di Kabupaten Garut ditentukan
oleh penyuling sendiri bukan oleh petani. Harga ditentukan melalui kesepakatan antara kedua belah pihak sesuai dengan kualitas akar
wangi yang dihasilkan petani. Namun, masih ada proses tawar menawar antara penyuling dan petani akar wangi sampai diperoleh
kesepakatan harga. 3. Sejarah Kinerja Performance History
Kriteria yang menjadi prioritas ketiga adalah sejarah kinerja performance history dengan bobot 0,135. Performance history dari
petani akar wangi penting untuk diketahui dan dijadikan pertimbangan. Berdasarkan hasil survey, sebagian besar penyuling
minyak akar wangi di Kabupaten Garut, memilih petani yang sudah dikenalnya terlebih dahulu, sehingga penyuling sendiri sudah
mengetahui kinerja petani tersebut. Jika petani telah diketahui memiliki reputasi dan kinerja yang baik, maka penyuling tidak akan
ragu lagi untuk memilihnya sebagai pemasok akar wangi. Kejujuran dan kepercayaan antara penyuling dan petani akan lebih terjamin.
4. Pelayanan